Part ini adalah part terakhir.
Maaf ya karena sibuk dengan dunia nyata dunia wattpad terabaikan.
(Di kamar kost Dirla)Dirla sedang melihat indahnya bulan di langit bersama bintang bintang yang bersinar terang. Sejak kejadian pulang dari kampus Dirla jadi ragu akan tekadnya untuk move on dari Dimas. Dirla hanya termenung dan sekali kali tersenyum mengingat kejadian tadi.
"HEI..." Ucap Bela yang membuat Dirla kaget.
"Elah lu ngagetin gue aja lu, hobi banget sih gangguin orang.!" Ucap Dirla dengan dikit cibiran.
"Hhheee...." Hanya terdengar kekehan dari Bela.
"Emang lu mikirin apaan? kok kaya bingung campur sedih kaya es campur mang Karman." Tanya Dina dengan sedikit candaan.
"Gini tadikan gue pulang kampus diajak Dimas ke suatu tempat dan disitu Dimas minta maaf da..." Cerita Dirla terpotong oleh ucapan Bela.
"Ya elah cuman minta maaf apa salahnya?."potong Bela.
"Ya nggak salah, lu kebiasaan orang belum selesai ngomong udah di putus aja kayak layang layang." Ucap Dirla kesal.
"Ya udah maaf terus?" Tanya Bela. mengalah.
"Yang salah tadi Dimas tiba tiba nggajak balikan lagi." Sambung Dirla.
"WHATT.. terus lu terima gitu aja?." Tanya Bela dengan nada sedikit keras.
"Ya nggak juga sih, lu ya kalau ngomong tuh jangan kayak toa masjid kali, nih gendang kuping gue pecah gara gara lu teriak teriak mulu!" Dirla emosi.
"Yaelah, maaf napa!! Gue kira lu mau balikan sama Dimas." Ucap Bela sedikit remeh.
"Lu ya bisanya teriak teriak mulu, untung sahabat." Ujar Dirla menghempaskan nafas malas.
"Maaf ya Dirla yang cantik, manis, tersayang, ini kan sudah malam ya gue balik ke kamar gue dulu, mimpi indah ya ... Good night sahabatku!" Ucap Bela dengan nada lebaynya dan langsung berlalu ke kamarnya.
"Dasar, untung sahabat." Gerutu Dirla setelah ditinggal Bela.
Dirla kembali larut dalam lamunannya yang tadi gagal karena kedatangan Bela.
.
.
.
.
Waktu semakin larut malam Dirla mulai menghempaskan kan tubuhnya di kasur yang empuk..
.
.
Skip.
Dirla mulai siap siap akan berangkat ke kampus tapi sebelum ke kampus ia harus mampir ke restoran Dimas dulu karena ia tidak bisa ke restoran untuk beberapa hari karena ada acara keluarga di Bandung."Bela gue duluan ya.." pamit Dirla.
"Lu ntar pulang kampus langsung ke Bandung?, Yah gue sendiri dong. " Ucap Bela lebay.
"Lu ah lebay, ya udah gue berangkat dulu ya. Bye." Ucap Dirla dan berlalu dari hadapan Bela.
Dirla langsung pergi ke restoran Dimas menaiki angkutan umum.
.
.
Setelah beberapa waktu di angkutan umum Dirla sampai di depan resto, raut wajah yang semula cantik tiba tiba seperti jeruk yang sudah masam karena ia melihat pemandangan yang membuat hatinya runtuh begitu saja."Gue benci lu Dimas. Baru aja kita baikan tapi kenapa lu begitu di belakang gue." Kesal Dirla dengan air mata yang meluncur di pipinya.
Tanpa kata kata lagi dirla langsung pergi dengan hati yang runtuh dalam sekejap.
Skip
(Di kampus Dirla..)"Dir kamu dimana kok nggak keliatan?" Dimas khawatir karena tidak melihat Dirla selama dia berdiri di depan kampus. Setelah berlama lama menunggu Dirla di depan kampus Dimas melihat Bela keluar dari kampusnya tanpa dengan Dirla.
"Bel! lu nggak bareng Dirla?" Tanya Dimas mendekati Bela.
"Eh Dimas, bukannya tadi pagi dia ke restoran lu?" Jawab Bela sedikit bingung karena pertanyaan dimana keberadaan Dirla, padahal tadi pagi Dirla bilang mau pulang setelah selesai jam nya kok sekarang malah menghilang.
Dimas terdiam mendengar perkataan dari Bela. Kalau Dirla tadi pagi ke restoran kenapa Dimas tak melihatnya sama sekali.
"Tapi tadi pagi gue nggak lihat Dirla di resto." Ucap Dimas dengan kerutan di dahinya.
"Emang tadi lu ngapain di resto sampai nggak lihat Dirla ke resto?." Pertanyaan Bela membuat Dimas berfikir.
" Jangan jangan,....." Dimas mengeram sedikit frustasi.
"Kenapa? Apa yang lu lakukan?" Pertanyaan Bela membuat Dimas sedikit merasa bersalah karena ia tak sadar kedatangan Dirla tadi pagi.
"Tadi pagi, gue lagi ngobrol sama Nesfi, gue nggak sadar kalau ada Dirla waktu gue pelukan sama Nesfi." Ucap Dimas kecewa atas kecerobohannya.
"Apa lu bilang? Lu pelukan sama Nesfi?." Kekecewaan Bela pada Dimas , padahal baru kemarin Dimas baikan sama Dirla tapi sekarang malah sakiti lagi.
"Tapi, gue nggak ngapa ngapain kok sama Nesfi gue cuma bantu dia, dia butuh kerjaan dan dia sekarang bekerja jadi koki di resto gue." Penjelasan Dimas membuat Bela membulatkan matanya.
"Lu kok bego sih, Dirla pasti sedih lihat lu pelukan sama Nesfi." Marah Bela.
"Terus gue harus gimana?" Dimas bertanya karena dia bingung.
"Dirla lagi ke Bandung ada acara keluarga, mungkin tiga hari lagi Dirla udah balik." Jelas Bela membuat Dimas sedikit lega.
"Oh ya.." jawaban singkat dari Dimas.
"Kok respon lu cuma gitu, apa lu beneran nggak perduli sama Dirla, gue kecewa sama lu." Bela merasa kecewa atas respon Dimas.
"Bukan itu, gue yakin Dirla pasti akan marah sama gue, tapi bagus dia lari ke Bandung, jadi gue punya waktu untuk..." Ucap Dimas terjeda karena Bela memutusnya.
"Lu bisa dua duaan sama Nesfi?" Ucap Bela tak suka.
"Bukan, dengerin dulu makanya!" Pinta Dimas kesal karena omongannya tadi di putus sama Bela.
"Iya deh iya." Ucap Bela pasrah.
"Kita buat kejutan untuk Dirla, karena gue mau ngelamar dia pas hari ulang tahun Dirla. Dan gue nerima Nesfi karena dia mau bantu gue buat ngelamar Dirla. Makanya gue seneng kalau Dirla di Bandung, meski ia beneran marah sih tapi nggak papa ini bakal jadi kejutan besar. Lu mau kan bantuin gue?" Tanya Dimas setelah ia menjelaskan apa rencananya. Dan membuat Bela menganga lebar atas penjelasannya.
"Oh.. ok gue bantu, gue harus ngapain?" Tanya Bela setelah menyetujui rencana Dimas.
"Nanti gue jelasin, gue harus pergi ada keperluan mendadak." Ucap Dimas sebelum meninggalkan Bela.
Eh ternyata bukan part akhir, maaf ya uptudet nya kelamaan, biasa sibuk dunia nyata. Tungguin ya part selanjutnya.
Jangan lupa like dan coment nya ditunggu. Tanpa kalian cerita ini nggak aku lanjutin tapi karena kalian aku semakin semangat untuk ngelanjutin ceritanya.
Makasih atas para pembaca setia.
Sayang deh sama kalian yang setia membaca karyaku.😍😍😍
@kuro_kuro_280103
KAMU SEDANG MEMBACA
KOKI CANTIK MY MANTAN (Selesai) ✔
Подростковая литератураKisah cinta seorang wanita yang konyol dan pria tampan,mereka berpisah karena kesalahan wanita dan bersama lagi karena masih sama sama cinta .