Ny. Black 12

250K 9.9K 147
                                    

Cerita ini hanya fiksi jadi anggap aja ada ya negara blacktan.

****

Sebagai pewaris sebuah kerajaan tidak membutuhkan banyak protocol supaya bisa keluar dari Indonesia dan menuju Negara Blacktan, semua sudah diurus Pete dan Mr. Black dan Jihan tinggal duduk senang di atas pesawat.

“Bunda… hiksss” Jihan memeluk Bunda dan menangis tersedu – sedu.

“Jihan, udah ah malu dilihatin orang, jangan sedih kita masih bisa bertemu lagi dan jangan lupa hubungi Bunda sesampainya disana”

“Iya… hikss” Jihan melepaskan Bunda dan Mr. Black kembali memeluk Bunda mertuanya.

“Bunda dan Dika di rumah kami saja, aku sudah panggil pembantu dan supir buat mengurus Bunda..”

“Sayang…” Jihan tidak menyangka Mr. Black akan seperhatian itu kepada Bundanya.

“Bunda sudah aku anggap sebagai Bunda aku juga… aku gak mau dia menderita, anggap saja rumah itu hadiahku untuk Bunda dan juga permintaan maaf karena membawa anaknya jauh”

“Hiksss sayang” Jihan memeluk suaminya.

“Terima kasih Nak dan jaga Jihan demi Bunda”

“Kami berangkat Bun, bye” Jihan melambaikan tangannya dan melihat Bunda menghapus airmatanya.

“Sayang… kalo aku kangen kita jemput Bunda ya” kata Jihan

“Iya”

Jihan dan Mr. Black menaiki pesawat pribadi Mr. Black, Jihan bingung kenapa penumpangnya hanya dirinya, Mr. Black dan juga Pete.

“Penumpang yang lain mana sayang?” tanya Jihan

“Ini pesawat pribadi sayang.. khusus untuk kita pergi ke Negara Blacktan”

“Huwaaaa serius? Wah ternyata suamiku hebat ya, btw kita disana tinggal dimana”tanya Jihan antusias.

“Nanti kamu akan tau… lebih baik kamu tidur, perjalanan akan panjang dan memakan waktu hampir 20 jam”

“Iya…” Jihan bersandar di bahu suaminya.

“Tidurlah yang nyenyak My Queen, karena setibanya disana mungkin tak ada lagi kesempatan untuk bisa tidur dengan tenang” kata Mr. Black menghela nafas.

Mr. Black menarik selimut dan menutup tubuh mungil istrinya, hanya satu harapannya, Jihan tahan mendampinginya mengelola Negara Blacktan.

****

Perjalanan menuju Blacktan menghabiskan waktu 20 jam dan itu cukup membuat badan Jihan pegal dan tidak nyaman.

“Sayang kita udah nyampe?” tanya Jihan dengan suara serak.

“Udah… kita nungg pesawat landing” Mr. Black mengambil jaket Jihan dan memasangkannya ketubuh mungil Jihan.

“Disana lagi winter, aku takut kamu kedinginan, pake ini”

“Iya.. kamu juga” Jihan merapikan jaket kulit Mr. Black.

“Jihan…”

“Mmmmm”

“Mungkin kamu akan marah setelah nanti apa yang menyambut kita di bandara, tapi aku mohon, jangan pernah lepaskan peganganku, jangan lari dariku” kata Mr. Black.

“Emang ada apa sih” tanya Jihan penasaran

“Nanti kamu akan tau” Jihan hanya mengangguk dan memegang erat tangan Mr. Black.

“Pesawat udah mendarat Pangeran dan Putri” Pete bersikap kembali formal dan itu membuat Jihan kaget.

“Pangeran? Putri? Maksud kamu apa Pete?”

12. Pengantin BayaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang