Ny. Black 1

445K 15.7K 305
                                    

Cerita ini aku dedikasikan kepada seluruh reader yang telah setia mengikuti seluruh cerita author yang masih pemula ini, gak nyangka gabung di watty bisa terhitung bulan tetapi fans karya author sudah banyak, boleh dong ya bangga dikit… hehehhehe.

Btw cerita ini agak sedikit berimajinasi, jika ada nama Negara itu murni nama Negara imajinasi buatan author gak aka nada dip eta, nama – nama kota dll hanya karangan fiktif. Hehehheheh

Dan lagi percakapan diantara pemeran wanita yang notabene orang Indonesia dan pemeran laki – laki yang orang asing sengaja dibuat versi Indonesia saja, soalnya author gak bisa bahasa inggris hahahahha.

Jika ada yang nanya kok temanya nikah mulu sih, kenapa gak sma atau abg – abg, sumpah authoe gak bisa buat cerita anak sma dan abg, soalnya author ingat umur, jadi agak kaku apalagi anak sma skrg bahasanya gaul gila… author yang udah berumur 28 tahun rasanya gak bisa.. maaf yaa hehehhe

Udah ah kepanjangan yuk capcus.

****

“Ini resep untuk Ibu bulan ini” Bang Dika menyerahkan selembar kertas bertuliskan resep untuk penyakit Leukimia yang diidap Ibu semenjak 1 tahun belakangan ini.

“Harus sekarang Bang?” tanya Jihan kepada abangnya.

“Iya kalo kamu mau Ibu hidup, tebus dan kasih sekarang” teriak Bang Dika.

“Tapi Jihan belum gajian, dan abang tau gaji Jihan habis buat nutupin pinjaman bulan lalu”

“Terus abang gitu yang mesti tebus?” bentak Bang Dika

Jihan menghela nafas, punya saudara mau enaknya saja, tak pernah kerja dan hanya tidur – tidur di rumah atau main game, semua kebutuhan hidup keluarga ini dia yang nanggung semenjak ayah meninggal, dialah yang memenuhi kebutuhan keluarganya.

“Buruan!!!” teriak Bang Dika.

Jihan dengan langkah gontai meninggalkan rumah, mau cari uang dimana sedangkan ini masih awal bulan saja keuangannya sudah menipis, dan kalo ingin menebus obat Ibu harus mengeluarkan uang tidak sedikit.

Jihan melangkahkan kakinya menuju rumah sahabatnya. Kikan, sahabat yang dikenalnya di toko dimana mereka bersama – sama bekerja disana.

“Mudah – mudahan Kikan bisa pinjamin aku uang” batin Jihan.

Tok tok tok

Jihan mengetuk pintu kontrakan Kikan.

“Kikan ada?” tanya Jihan kepada pria asing yang wajahnya seperti keturunan arab.

“Sebentar”

Pria itu kembali masuk setelah mempersilahkan Jihan untuk duduk di ruang tamu. Sebenarnya Jihan baru sekali ini kesini dan dia kaget melihat kontrakan yang lumayan mewah, Jihan kira kontrakan Kikan hanya sebuah kamar sederhana, tapi rumah ini lebih dari kata sederhana.

“Hai” sapa Jihan  Basa Basi.

“Wah dalam rangka apa lo kesini, tumben amat” Jihan dengan hanya memakai daster duduk disamping Jihan dengan wajah antusias kenapa temannya sampai datang kerumahnya.

“Lo sibuk?” tanya Jihan

“Mmmm gak sih cuma habis kelonin Husein” kata Kikan pelan.

“Lo udah merid?” tanya Jihan

“Ya bisa dibilang begitu” kata Kikan acuh tak acuh

“Tapi di CV lo bilang single” Jihan semakin heran, dulu Jihan sempat membaca CV Kikan dan disana tertulis Single.

“Sttttsss jangan kepo, udah deh buruan bilang maksud kedatangan lo, gak mungkin buat jengukin gue aja kan” tanya Kikan to the point.

“Gini… aduh gimana ya, gue malu sebenarnya… kalo gak butuh – butuh amat gue segan sama lo”

12. Pengantin BayaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang