09.

4.1K 573 7
                                    




"Ma'af lama, tadi ada urusan mendadak soalnya.."

Kamu noleh, terus senyum. Seakan nggak ada yang terjadi sebelumnya, padahal kenyataannya kamu risau banget, takut Sunwoo bakal tau mengenai keadaan kamu sekarang.

"Loh, lo kok pake jaket, tadi pagi perasaan nggak deh, lo kenapa? Sakit?"

Kamu menunduk, menatap jaket milik temen sekelas kamu yang katanya namanya Beomgyu tadi, terus menggeleng.

"Tadi waktu beli minum di kantin, minumannya tumpah dan kena seragam aku. Temen aku yang minjemin ini,"

Sunwoo natap kamu curiga, soalnya kamu ngomongnya kayak rada gugup gitu. Namun kemudian dia ngangguk dan masuk ke mobilnya.

Kamu menghela napas, bersyukur karena berhasil lolos dari Sunwoo. Namun kamu harus berpikir lagi bagaimana lolos dari Bibi Rum nanti.

Walau saat pulang Bibi Rum nggak bakal tau mengenai seragam kamu, tapi kan nanti tetep bakalan dicuci sama Bibi Rum. Sepanjang perjalanan itu yang kamu pikirin.

"Y/n?"

"Eh, iya, kak?" kamu agak kaget waktu Sunwoo manggil, emang sejak tadi kamu itu ngelamun.

"Kenapa ngelamun? Lo ada masalah?"

Kamu gelengin kepala, padahal masalah kamu lagi numpuk banget, tapi Sunwoo nggak harus tau.

"Jum'at depan ikut gue yuk,"

"Kemana, kak?"

"Nemuin orang yang gue kangenin,"

"Siapa? Kok ngajak aku, kenapa?"

"Karena pastinya lo juga kangen sama dia, Jum'at sore gue jemput ya,"

"Eum," kamu pikir-pikir bentar, tapi setelah itu ngangguk.

"Oke, udah sampe nih,"

"Makasih, kak.."


...



Sore ini seperti biasa kamu main ke rumah Hyunjin, daripada bosan di rumah sendiri aja. Masa iya mau ngajak main Bi Rum.

"Bunda.."

"Eh, Putri Bunda.. Ada apa nih sore-sore kesini.. Mau curhat ya?"

Kamu nyengir aja, terus duduk di kursi makan. Bunda lagi masak buat makan malam.

"Hyunjin mana?"

Bunda noleh ke kamu, terus balik lagi ke masakkannya, "Di loteng," jawab Bunda.

Kamu menghela napas, kalau udah di loteng kamu nggak bisa ganggu, soalnya kamu tau siapa tamu yang dateng dan lagi sama Hyunjin.

"Bun.."

"Hm?"

"Bunda setuju nggak sih Hyunjin itu pacaran sama kak Sei?"

Bunda noleh ke kamu lagi, cuma sebentar, setelah senyum tipis terus balik natap masakkannya lagi.

"Kenapa nanya gitu?"

Bibir kamu maju beberapa centi, Bunda yang ngelirik pun cuma bisa terkekeh lihat ekspresi kamu.

"Y/n nggak mau punya kakak ipar kayak dia.."

Bunda tertawa kecil, "Mereka cuma pacaran, belum nikah.."

"Tapi Hyunjin sayang banget sama dia, nanti kalau mereka sampai nikah gimana? Amit-amit aku punya kakak ipar kayak dia.."

"Hush, kamu nggak boleh gitu. Dilihat nanti saja, takdirnya Hyunjin sama siapa,"

"Yang penting jangan sama Sei."

"Ekhem!"

Kamu kaget waktu denger suara Hyunjin, waktu kamu noleh ternyata Hyunjin lagi jalan kearah dapur setelah turum dari tangga.

Kamu merhatiin sekitar Hyunjin, takutnya ada Sei dan cewek itu denger omongan kamu, kan nggak lucu nanti.

Hyunjin yang ngelihat kamu kayak nyari sesuatu langsung berdiri di depan kamu, ngehalangin pandangan.

"Hyunjin minggir ih," kesal kamu.

"Nyari siapa?"

"Kak Sei mana?"

"Ngapain nyari Sei? Kangen? Tumben."

Kamu langsung melotot ke Hyunjin, "Apaan sih, ngapain kangen sama dia,"

"Hahaha,"

"Lo ngapain di loteng?"

"Telponan sama Sei, kenapa?"

"Yaudah,"

"Tadi lo sama Bunda gosipin Sei ya?"

"Nggak."

"Ngaku aja gue denger kok."

"Nggak."

"Jangan bohong."

"Nggak."

"Lo jelek kalau bohong."

"Jujur juga tetep jelek, yakan?"

"Alhamdulillah nyadar."

"Soalnya di mata lo yang cantik cuma Sei."

"Apasih."

"Bodo."

"Sampai kapan mau berantem?"

Akhirnya telinga Bunda udah nggak kuat denger perdebatan kamu sama Hyunjin yang mirip sama anak SD.

Kamu diem aja, melengos nggak mau natap Hyunjin. Sementara Hyunjin dengan acuh balik lagi naik tangga dan masuk ke kamarnya.

"Tuh, kan nyebelin.."

Bunda geleng-geleng kepala lihat kamu yang kayaknya kesel banget sama Hyunjin sampe jingkrak-jingkrak kayak gitu.

Udah biasa emang kamu sama Hyunjin kalau udah beda pendapat pasti debat, sejak kecil.

Kalau dulu kalian debat soal permainan, kartun, ataupun acara anak-anak yang lain. Sekarang kalian udah berubah, debatnya mulai bahas cowok sama cewek. Dan yang paling sering dibahas itu pacarannya Hyunjin sama Sei, nggak tau kenapa kamu nggak suka aja sama Sei.

Kamu setuju Hyunjin sama mantan pertamanya, tapi sayang mereka harus putus karena mantan Hyunjin pindah ke luar negeri. Padahal baik banget sama kamu orangnya.

Kalau yang ini bener-bener bikin kamu gedek. Masa iya kamu pernah di chat sama pacarnya Hyunjin yang namanya Sei ini terus diomelin gara-gara kamu deket mulu sama Hyunjin.

Ya jelas kamu deket sama Hyunjin, sering kemana-mana bareng. Kalian kan emang udah bareng-bareng sejak kecil, udah berasa saudara banget.

Sei pernah marah nggak jelas di chat, tapi nggak pernah nyamperin kamu langsung buat ngomel. Dia cuma berani ngancem lewat chat, makanya kamu makin nggak suka sama Sei.

Kalian sering ketemu karena Hyunjin sering ngajak Sei main ke rumah. Sebenernya bukan Hyunjin yang ngajak, tapi Sei yang pengen mampir.

"Gimana harinya di sekolah umum? Seru?"

Kamu noleh ke Bunda, masih diem buat nyerna pertanyaan yang diajukan sama Bunda, terus senyum tipis.

"Iya, Bun.."

"Semoga betah ya, kamu pasti seneng akhirnya bisa lolos dari homeschooling. Bunda kasihan denger cerita kamu yang pengen banget sekolah di umum.."

"Doain Y/n betah ya, Bun.."

"Amin,"





Tbc~

MunLovea
Selasa, 28 Mei 2019

Abang - Hwang Hyunjin [00-01L Imagine] [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang