29. End

5.1K 600 156
                                    

Tadi jam setengah tiga kamu dijemput sama Jaemin, soalnya yang tugas keamanan harus berangkat lebih awal.

Belum ada yang datang waktu kamu sama Jaemin sampe, bahkan pintunya masih ditutup. Jaemin kelihatan berdecak kesal. Dia mainin hp kayak mau ngehubungin seseorang, terus pergi menjauh mau telponan dulu.

Kemaren kata Yeji kuncinya dibawa sama Hyunjin, soalnya dia yang bakal koordinir masalah keamanan, dan kayaknya Hyunjin belum dateng.

Jaemin balik lagi ke kamu yang masih berdiri di dekat motornya, wajahnya kelihatan nahan kesel.

"Y/n.."

"Ya?"

"Gue pergi dulu ya, suruh jemput Lua, dia nggak ada kendaraan dan nggak ada yang nganterin.

Kamu agak kaget, "Aku sendiri nih, kak?"

Nggak lama ada motor yang berhenti nggak jauh dari kalian berdua, kamu kenal pemilik motor itu, Hyunjin.

Jaemin tampaknya agak nggak seneng, dia makin kesel karena terpaksa harus ninggalin kamu disini.

"Ada dia,"

Kamu ngelirik Hyunjin yang baru lepas helmnya, lagi ngerapiin rambut. Dengan berat hati, kamu mengangguk.

Jaemin nepuk pundak kamu, "Kalau lo masih takut---eh, maksudnya ragu buat ngobrol sama dia.. Mending nggak usah, ngomong seperlunya aja. Jaga jarak sampe gue atau setidaknya Beomgyu datang, oke?"

Jaemin meringatin kamu seolah Hyunjin itu orang jahat dan berhaya, tapi kamu hanya ngangguk nurut.

"Good!" Jaemin ngacak poni kamu, padahal lumayan susah ngerapiinnya, "Pergi dulu, jangan kangen."

Kamu muter bolamata males, sementara Jaemin malah ketawa. Masih sempatnya dia godain kamu di situasi kayak gini, dasar kakaknya Beomgyu.

Kamu baru tau kalau Jaemin sama Beomgyu itu sepupuan, kemaren Beomgyu cerita, kalian berbagi banyak hal. Kamu juga cerita tentang kakak kamu, dan alasan kenapa kamu bisa deket banget sama keluarga Hyunjin.

Nggak tau kenapa kemaren kamu jadi lebih plong setelah terbuka sama Beomgyu, dia juga jujur sama perasaan dia. Rasa bersalah kamu perlahan menguap.

"Eum.. Y/n?"

Kamu menegang seketika mendengar suara berat yang rasanya deket banget sama kamu, dan akhirnya kamu putuskan berbalik setelah menghela napas.

Kamu senyum canggung, "Hai, kak Hyunjin.." sapa kamu, awkward, aneh banget.

Hyunjin natap kamu beberapa saat dengan tatapan yang nggak bisa dimengerti. Seolah dia terkejut, mencari sesuatu, bingung, dan kesal dalam satu tatapan. Kamu jadi ikut bingung.

Kamu ngalihin perhatian dari mata coklat Hyunjin saat kata-kata Jaemin terngiang di kepala kamu, ngomong seperlunya aja.

"Kak, kuncinya kakak bawa, kan? Dibuka sekarang aja, sekalian ngecek siapa tau ada dekorasi yang rusak." kamu coba ngalihin perhatian, Hyunjin merubah ekspresinya menjadi datar namun tetap dengan tatapan seolah mencari sesuatu--- kejujuran? Apasih..

Dia menghela napas, "Kamu buka, aku mau nelpon seseorang." Hyunjin nyodorin kunci ruangan ke kamu.

Kamu agak laget waktu Hyunjin ngomong pake aksen aku-kamu tadi, dan kamu tau siapa yang mau ditelpon sama Hyunjin. Siapa lagi kalau bukan pacar kesayangannya?

Kamu bukain pintu, ternyata dekorasi masih aman, terpasang di tempatnya, hanya ada beberapa kursi dan meja yang belum dipasang taplak karena kemaren kurang, katanya hari ini Nancy bawain lagi.

Abang - Hwang Hyunjin [00-01L Imagine] [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang