31. Special Capt.

3.8K 464 8
                                    

Asal mula kenapa Hyunjin bisa sadar kesalahannya secara dadakkan:v

Happy reading:')


...





"Lo ngajak ribut mulu ya, tinggal nurut susah amat sih?"

"Lo sama gue tua siapa sih nyuruh-nyuruh mulu? Berangkat sendiri sana, suruh antar pacar lo."

"Kalau dia bisa anter gue nggak minta tolong lo, bego! Berangkat gih, ntar kalo acara ini gagal bakal gue sate lo."

"Bct!"

Yeji diam-diam merasa lega saat Hyunjin keluar rumah dengan kesal setelah menyambar jaketnya. Walau sempat adu mulut nggak berfaedah, tapi akhirnya Hyunjin mau juga disuruh sama Yeji.

Setelah memastikan Hyunjin pergi dengan motornya, Yeji langsung menghubungi Jisung agar menjemputnya di rumah Hyunjin.

Jisung yang memang terlibat dengan rencana ini, akhirnya datang kurang dari lima menit. Mereka langsung meluncur mengikuti arah perginya Hyunjin tadi.

Hyunjin berhentiin motornya di halaman toko aksesoris, di bagian paling pinggir halaman karena dia males kalau sampe nanti ditaruh tengah dan kejebak sama motor pengunjung lain yang parkir.

Baru saja ngelepas helm dan benerin rambut, Hyunjin denger suara nggak asing dari arah motor yang terparkir nggak jauh dari pintu masuk toko ini.

Dia agak kaget waktu ngelihat cewek yang keluar dengan gelisah dari toko itu dan langsung nyamperin cowok yang duduk di atas motor, kayaknya nungguin dia.

Selama beberapa saat mereka ngobrol, tapi kayak buru-buru. Hyunjin nggak denger dengan jelas, tapi dia yakin si cewek minta pergi dari toko ini, atau mungkin minta diantar ke tempat lain dengan buru-buru.

Bukan hanya Hyunjin yang terkejut, Yeji dan Jisung yang menguntit juga terkejut ngelihat pemandangan itu. Mereka berhenti di dekat gerbang, lumayan dekat dari Hyunjin tapi yakin tempat ini akan aman.

Yeji menunduk menatap ponselnya saat ada pesan masuk, dia senyum miring setelah baca pesan itu.

"Gimana?" tanya Jisung.

"Siap, kali ini pasti berhasil." Jisung mengangguk, dia juga yakin rencana ini nggak akan sia-sia.

Hyunjin turun dari motor dan langsung masuk kedalam toko, dia nyari bahan buat dekorasi ulang tahun.

Hyunjin sama sekali nggak paham sama masalah kayak gini, tapi Yeji selalu ngeyel dan makin nge gas kalau nggak diturutin.

"Kan yang beli dekorasi setiap tahun selalu lo sama Y/n. Karena lo nggak mau dia terlibat tahun ini, yaudah lo aja yang beli."

"Gue nggak ngerti."

"Terus punya pacar buat apa? Lo sih pacaran nggak berfaedah, jalan-jalan mulu kerjaannya."

"Diem ya mulutnya,"

Hyunjin udah ngehubungin Sei berkali-kali mau diajak beli bahan dekorasi, tapi nggak diangkat dan chat juga cuma di read. Jadi Hyunjin pikir Sei emang bener-bener lagi sibuk.

Akhirnya Hyunjin pergi sendiri, dia nggak ngerti sama sekali apa yang harus dibeli karena selama ini bukan dia yang milih-- tapi kamu.

Jadi Hyunjin ikut feeling aja, nginget-nginget apa aja yang dulu kamu beli. Waktu mau nyamperin lemari berisi beberapa riasan yang mau dibeli, Hyunjin tertahan di dekat rak kalung waktu denger suara nggak asing.

"Tapi sayang, kan?" suara cowok.

"Siapa?" dia lagi ngobrol sama cewek.

"Pacar kamu?"

Abang - Hwang Hyunjin [00-01L Imagine] [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang