Myungsoo ingin menghancurkan Suzy hingga ke titik paling dasar setelah ia melihatnya berjaya oleh tangannya.
Begitulah Myungsoo. Selalu percaya dengan hasrat bergelora yang selama bertahun-tahun ini mengerubunginya.
Ia selalu mencintai Suzy. Tapi ia tak pernah percaya dengan refleksi cinta yang busuk macam manusia-manusia kotor di luar sana.
Baginya, cinta sejati bukanlah sebuah ikatan palsu dimana kalian menikah kemudian menghasilkan keturunan-keturunan sampah hasil buah cintamu.
Baginya, cinta yang sebenar-benarnya adalah saat kau menghantarkan dia ke titik tertinggi, lalu kau hempaskan dengan sekuat tenaga sampai tak tersisa lagi buih-buihnya.
Baginya, cinta yang sebenar-benarnya saat orang yang kau cintai mengalami keadaan titik balik yang benar-benar merenggut segala-galanya, tapi dia masih mengejar-ngejarmu. Masih meraih pundakmu untuk berkeluh. Masih mengharapkan pelukanmu untuk menangis.
Dan Myungsoo ingin mewujudkan itu semuanya.
Berawal saat mereka menginjak SMA. Saat itu ia merasa kehidupannya sangat hampa dan tanpa tujuan. Sampai ia mengenal gadis bernama Bae Suzy.
Gadis yang terus berkoar-koar tentang mimpi. Ingin mewujudkannya. Dan aura yang membungkus gadis ini menariknya lebih dekat. Lebih dekat untuk merasakan hasrat yang meluap-luap. Tatapannya yang terasa menggiurkan. Memancing Myungsoo untuk lebih dekat.
Lalu Suzy sampai pada ceritanya tentang kedua orang tuanya yang menentang impiannya. Terutama ibunya yang mengacau. Melarangnya untuk mengikuti training karena terkendala biaya. Yah, semua itu karena ulah ibunya yang terus menumpukkan utang-utang keluarga mereka.
Myungsoo mulai mendekati Suzy. Mendengarkan segala keluh-kesahnya. Pada awalnya hanya ada mereka berdua. Selalu bersama. Lengket bagai karet. Suzy selalu bergantung padanya. Myungsoo suka itu. Sampai Krystal Jung masuk ke dalam hidup Suzy. Mengacaukan semua rencana-rencana besar Myungsoo.
"Kau tahu... Aku menyukai seseorang..." begitu curhatan Suzy pada Krystal. Mengabaikan Myungsoo yang juga duduk di antara mereka. Memburamkan keberadaannya. Myungsoo tak suka.
Sampai Suzy bertanya satu hal pada Myungsoo di hari yang cerah itu.
"Myungsoo-ah... Ada yang ingin aku katakan padamu..."
Tapi Myungsoo menepisnya. Turut mengabaikan semua pengakuan Suzy. Menghentikannya sebelum kalimat itu keluar dari mulut Suzy.
Myungsoo tidak ingin Suzy yang menyukainya. Ia ingin... ia hanya ingin Suzy terus berada di sampingnya. Merangkak di depannya dan terus memohon saat susah. Dia ingin hubungan seperti itu. Tapi Suzy... Dia ingin hubungan busuk itu.
Myungsoo muak dengan romantisme tak penting itu. Dia ingin... Dia ingin Suzy menjilati kakinya dan memohon...
Yah. Dia ingin hubungan yang seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasaeng 101
FanfictionMereka dikenal sebagai klub paling pendiam, namun obsesif di antara seluruh klub-klub fans Bae Suzy. Mereka dikenal dengan subjek "Sasaeng 101".