Bismillah,
H a p p y r e a d i n g l u v ♥
*** ***** ***
Kim Taehyung, ia mempersiapkan dirinya diruang rias para member BTS. Ia mengamati dirinya malas dari pantulan cermin. Suasana hatinya sedang tidak bagus saat ini, penyebabnya apa lagi kalau bukan tentang perdebatan antara dirinya dan Bibinya.
"Ayolah, Tae. Kau harus bersemangat hari ini!" sorak sang sahabat, Jimin.
Taehyung tak mengubris perkataan dari sahabatnya. Ia disibukkan dengan mengotak atik benda plasmanya. Jujur, Taehyung tak tega mengabaikan sahabatnya ini. Tetapi, mau bagaimana lagi, suasana hatinya sangat buruk hari ini.
Namjoon, sang leader menghampiri Taehyung yang sedang menundukkan kepalanya lemah. Ia menepuk bahu Taehyung agar mendapatkan perhatian darinya."Taehyung, cobalah tersenyum" ujar sang leader sambil mempraktikkan cara tersenyum.
Taehyung mengikuti perkataan dari Namjoon. Ia mencoba untuk menyunggingkan senyumannya.
"Terlihat tidak tulus, ayo coba lagi!"
Taehyung kembali menyunggingkan senyumannya. Ia malas untuk tersenyum, tapi mau tidak mau ia harus tersenyum.
"Lagi!"
"Lagi!"
"Lagi!"
Dan sampai seterusnya. Taehyung terlalu lelah untuk mencoba tersenyum. Mau sebanyak apapun ia coba, senyumannya tetap saja terlihat tidak tulus, atau lebih terdengar seperti terpaksa.
"Lagi, Taehyung!"
"Ah, sudahlah hyung. Aku tidak bisa"
Taehyung mulai putus asa sekarang. Senyumannya tak akan setulus kemarin, karna suasana hatinya sedang tidak baik saat ini.
"Baiklah. Coba tunjukkan sekali lagi, agar aku bisa melihat bagaimana tampangmu saat ini"
Taehyung menyunggingkan senyumannya selebar mungkin.
"Terlihat mengerikan. Lebih baik tidak usah senyum saja, kau terlihat seperti ingin membunuh"
Namjoon mengatakannya sambil bergidik ngeri serta terkekeh saat melihat senyuman Taehyung.
"Sudahlah hyung, jangan menggodaku"
Taehyung mencebikkan bibirnya kasar.
Setelah itu, member yang lain datang bersama dengan manajer mereka untuk mengajak Taehyung dan Namjoon berangkat dari sana.
Didalam perjalanan, semuanya bersuara kecuali Taehyung yang hanya diam menyibukkan dirinya sendiri berkutat dengan benda plasmanya.
"Kita akan kemana?"
Akhirnya Taehyung bersuara. Ia bingung, sedari tadi ia hanya mengikuti mereka tanpa mengetahui kemana mereka akan pergi.
"Seoul University"
Sejin, sang manajer menjawab pertanyaan Taehyung dengan jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oppa, imamku
FanfictionKetika tasbihku bertemu dengan salibmu... Dan ketika Assalamualaikum ku tidak bisa dijawab dengan Shaloom mu... Berbeda keyakinan, membuatku hanya bisa untuk mengagumimu, tidak untuk mencintaimu... Kisah seorang fangirl mus...