[5] Misunderstood

330 26 4
                                    

Bismillah,

H a p p y r e a d i n g l u v ♥

*** ***** ***

Matahari mulai menampakkan diri dari sebelah timur. Cahayanya mengintip sedikit dari celah jendela yang membuat seorang gadis terbangun dari tidurnya yang menyenyakan.

Seisi ruangan masih terlihat sedikit remang-remang akibat dari lampu yang tidak dinyalakan.

Alina yang telah terpenuhi kesadarannya langsung bangkit dan menekan saklar kearah yang berlawanan dari sebelumnya.
Ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dari segala cairan ekskresi yang tak sengaja keluar saat tidur.

Setelah itu, Alina berpakaian seperti biasanya untuk ke kampus.

Alina membuka lemari es, dan ia amati setiap isinya.

Makanan dan minuman didalam lemari es terlihat menggiurkan. Namun, dalam kondisi datang bulan seperti ini membuat selera makan Alina berkurang.

Lantas hal tersebut membuat Alina langsung beranjak pergi menuju kampusnya tanpa sarapan. Ia sudah terbiasa dengan itu saat sedang datang bulan. Walaupun hal tersebut tidak baik jika dibiarkan.

-

Hal yang dicari oleh Alina saat tiba dikampus ialah, Minseok. Ia harus meminta maaf padanya.

Yang Alina perbuat pada Minseok kemarin itu sangat keterlaluan. Ia sudah mengabaikan dan bahkan memarahi Minseok yang berniat baik padanya.

Alina mencari Minseok sambilan berjalan menuju kelasnya.

Namun, karna Minseok tidak kelihatan sama sekali. Alina memutuskan untuk menemuinya jika sudah berada didalam kelas.

Alina melihat keberadaan Minseok disana. Ia langsung bergerak cepat untuk menghampiri sosok yang ia cari. Namun, langkahnya terhenti akibat kedua gadis yang berdiri membelakanginya sambil berbicara dengan bebas seolah dunia hanya miliknya seorang. Hal itu menghambat Alina untuk menghampiri Minseok.

Alina ingin mencoba untuk menegur. Tapi, ia sedikit khawatir mengingat para murid yang kebanyakan membencinya.

"Euumm... Permisi?" pada akhirnya, Alina pun memberanikan diri untuk menegur kedua gadis dihadapannya.

Karna merasa terpanggil, kedua gadis tersebut menoleh kearah sumber suara. Mereka berdua memberikan ekspresi yang sulit untuk diartikan.

Sementara Alina, ia menyipitkan matanya untuk melihat kedua gadis yang terlihat familiar baginya agar lebih jelas.

Kemudian pandangannya menurun kebawah untuk melihat tulisan yang berada di pin nama mereka berdua.

Disana tertulis Choi So Hee dan Han Su A.

Alina mencoba untuk mengingat. Ia yakin kalau dia mengenali kedua gadis ini. Ah iya! Mereka berdua adalah orang yang berhasil memberhentikan kegaduhan dikelas saat hari pertama Alina masuk ke universitas ini.

"Kalian yang waktu itu, 'kan? Terimakasih banyak! Aku merasa sangat tertolong oleh kalian" Alina membungkukkan sedikit tubuhnya pada kedua gadis dihadapannya.
Kedua gadis ini terlihat sedikit kebingungan. Ia mencoba untuk merespon Alina dengan baik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oppa, imamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang