[4] Finnaly, i find you

795 53 14
                                    

Bissmilah,

H a p p y r e a d i n g l u v ♥

*** ***** ***

Akhirnya, benda ini akan kembali kepada pemiliknya!

Alina dibawa oleh Hazal dan sekumpulan teman muslimahnya ke ruang utama. Dan disana ada Kim Taehyung, sang pemilik benda bundar kecil yang kujaga selalu bersama rekan BTS lainnya.

Alina merogoh tas kecilnya untuk mencari benda bundar kecil tersebut. Dan, ya! Ini dia bendanya, untung saja Alina tidak melupakannya.

Rasanya Alina ingin cepat-cepat mengembalikan benda ini pada pemiliknya. Tapi sayang, Alina tidak memiliki sifat bar-bar. Jika saja Alina memiliki sifat tersebut, mungkin ia akan manjat keatas panggung. Tidak, hanya bercanda.

Alina menikmati penampilannya. Ngomong-ngomong, BTS menampilkan beberapa lagu kesukaannya disini. Dan lagu yang paling ia sukai ditampilkan sekarang, itu adalah lagu Scenery yang dibawakan oleh Taehyung. Alina benar-benar terhanyut dalam lagu tersebut. Ia terus menatap Taehyung yang terlihat tenang saat membawakan lagu tersebut.

1

2

3

Mata Alina dan Taehyung bertemu. Alina segera memalingkan wajahnya, ia takut karna yang tadi merupakan zina mata. Sedangkan Taehyung, ia tersenyum kecil karna itu.

Bisa dirasakan pipi Alina telah memerah saat ini. Namun, ia langsung menggelengkan kepalanya. Ia heran dan bingung, mengapa ia harus malu seperti ini? harusnya ia biasa saja. Tapi, tidak bisa! Pipi Alina terus memerah, dan juga bibirnya tiba-tiba saja menyunggingkan sebuah senyuman.

Hazal yang berada disamping Alina juga melihatnya. Ia melihat bagaimana V atau Kim Taehyung itu menatap kearah Alina sampai pipi Alina memerah seperti ini. Munculah sebuah kejahilan dipikiran Hazal untuk menggoda Alina.

"Hei! Sepertinya ada yang membuatmu tersipu disini"

Hazal menyenggol lengan Alina menggunakan sikutnya. Alina menoleh kearahnya, ia semakin malu karna ada yang mengetahuinya.

"Tidak! Itu tidak benar! Aku baik-baik saja"

Alina membantah.

Hazal menampakkan senyum tak percayanya setelah mendengar bantahan dari Alina.

"Kalau begitu, mengapa kau menutupi wajahmu terus menerus?"

Alina terdiam. Ia tak mampu membantah perkataan Hazal yang kali ini. Ia hanya bisa memberikan senyuman canggungnya pada Hazal. Ia juga membunyikan sedikit kekehan yang canggung. Hal itu sontak membuat Hazal tertawa terbahak-bahak. Sangat menyenangkan jika menggoda seseorang yang tengah tersipu begini.

Tak ingin melihat Alina yang terus-terusan merasa malu, Hazal merangkul bahu Alina dan mengajaknya untuk menikmati acara ini sepuasnya.

"Sudahlah, tak usah dipikirkan. Kita nikmati saja acara ini"

Alina meresponnya hanya dengan anggukan pelan. Karna, jujur saja Alina masih sangat malu saat ini.

Mereka menikmati acara ini dengan gembira. Teman-teman Alina langsung menampakkan kegembiraannya disana Namun, Alina tidak, ia tidak langsung menampakkannya, ia hanya mengutarakan rasa gembiranya didalam hati.

Oppa, imamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang