2- Hurt

1.2K 45 1
                                    

♥♥♥

Hari itu terasa berat untuk pulang Bagi Freya. tidak. bukan hari itu saja. Setiap hari terasa berat.

Freya hidup dikeluarga yang harmonis dimata orang. sekali lagi dimata orang.
Ayahnya seorang pemimpin sebuah perusahaan ternama.

Tapi semenjak Ibunya tidak ada Freya hidup sendiri.

Ayahnya yang selalu membela anak bungsunya, tidak segan segan memukul anak sulungnya demi anak bungsu nya.

"Freyaa! lu suka sama Nino kann!" Teriak Fani adik Freya.

"Ngga, gw udh nolak Dia" balas Freya tanpa ekspresi. Mengingat kejadian tadi saat ia ditembak oleh Kaka kelas bernama nino di taman belakang sekolah.

"PAPAA!FREYA!!DIA REBUT NINO DARI AKUU" Teriak Fani sambil berlari menuju ayah nya.

Dan Freya? ia dengan santai menuju kamarnya menutup pintu dan membaca novel.

Tak lama...

"FREYA!BUKA PINTU NYA!!" Teriak Bryan ayahnya.

"kenapa?" Kata Freya santai setelah membuka pintu kamarny melihat Ayahnya marah, Dan adikny tesenyum penuh kemenangan dibelakang Ayahnya.

"Kamu tanya kenapa??!ikut papa!" Bryan ayah dari dua gadis cantik itu menarik rambut Freya, membuat Freya meringis kesakitan.

"Kamu tanya kenapa kan??! Papa udah sering bilang ke kamu JANGAN GANGGU ANAK PAPA FANI!" Teriak Bryan menampar Freya dengan keras hingga membuat bibir Freya berdarah.

"oh, anak papa Fani doang iya aku tau aku anak mama kok papa tenang aja" Kata Freya memegang pipiny yng masih memerah itu.

"ANAK KURANG AJAR!KELUAR DARI RUMAH INI!!" Kata Bryan mendorong Freya keluar, hingga membuat Freya terjatuh.

"Kaa sekalIan ini udah aku beresin baju sma buku sekolah kakak, maafin papa ya Ka." Kata Fani sambil memberikan koper Freya satu lagi Dia berpura Pura baik didepan Ayahnya.

Tak lama pintu itu tertutup rapat meninggalkan Freya yang tanpa ekspresi itu diluar.

Gadis yang sedang terluka itu langsung mengeluarkan handphone nya dari saku celananya.
Segera ia menelpon sahabat nya itu.

"Na"

"Iya ini akuhh knp?"

"Boleh nginep? gw diusir"

"Hahh?!! Diusirr??!!
Bentar" lu dimana gw jmpt"

"Masih di luar rmh.makasi ya."

"Oke oke tunggu gw jmpt"

Freya fikir ia sangat beruntung mempunyai sahabat sepengertian Nana. Nana selalu ada untuk Dia di Saat Saat seperti ini. Freya sangat menyayangi Nana sebagaI sahabat.

Freya memandangi rumahny itu
"nanti Frey plng lagi kok ma tnggu ya" Kata Freya dalam hatiny.

>>>>>>

"Sini gw obatin dlu Luka lo" Kata Nana sembari membawa obat. Freya hanya mengganguk sebagai jawaban.

"Nah udahh!"
"Frey?Mau peluk sini sini" Kata Nana sembari memeluk sahabatnya itu, Freya tidak menangis Dan tidak mau menangis.

"OH IYAA! lo boleh tinggal disini tenang mama papa ijinin kokk" Kata Nana setengah berteriak setelah melepaskan pelukannya.

"Makasi"Kata Freya.
"Mau tau ga?"

"Apa?"

"Evan lagi disini disebelah tepatnya kamar Abang gw" Kata Nana yang berhasil membuat Freya merasakan desiran aneh.

tok tok tok..

"Oiii bukaa aja ga dikunci!!" Kata Nana.

"Ehh lo tau ga Toa lo kedengeran smpe ka... eh ada tamu" Kata Abang Nana namanya Alrano.

"Namanya siapa dek?" Lanjut al.

"Freya." Jawab Frey singkat.

"gw Alrano abangnya nana kenalin yaa" Kata al memperkenalkan diri.

"Eh oi na, di kamar gua ada vano plus dia mau nginep oh iya gua pesen pizza kalo mau ke kamar gw aj ajak freyanya sekalian"
"na na Sini dlu gw bisikin" lanjut al memanggil adiknya
"temen lo cakep ga kayak lo" bisik al kepada adiknya Dan dibalas dengan tendangan Nana Dan al hanya kabur dari kamar adiknya.

"Freyyy~"

"Ya?"

"Mau pizza?" Goda Nana

"Mau aja deh ayoo" Lanjut Nana sambil menarik tangan Freya menuju kamar al.

tok tok tok

Kini giliran nana yang mengetuk pintu abangny.
Pintu terbuka Dan...

"adeknya al ya?masuk aja al nya barusan keluar pengen beli Minum Katanya" jeng jeng jeng Evano yang membuka pintu, deg rasany Freya tersihir melihat Evano dengan pakaian casualnya ditambah Evano yang menatapnya dengan tatapan menyelidik.

"Eh Ka vano, aku masuk ya Ka..." Kata Nana sembari menarik Freya.

"Ka kenalin temen aku Freya Ka" Kata Nana setelah mereka duduk.

Freya hanya bisa menatap tajam Nana yang balik mentapa dengan tatapan sok polos.

"Kenalin Evano Fabian" kata evano sambil mengambil tangan Freya membuat gadis itu sedikit tersentak.

"Lo?" Kata Evano mengangkat alisnya.

" a-h Freya." Kata Freya. Percayalah bertatapan dengan vano membuat jantung freya seperti di bom.

"Freya doang?"

"Haa?ah Freya Angela"

"angel ?mirip dong kayak muka ny cantik." Kata Evano sembari melepas genggaman tangan.
Rasanya Evano tidak baik Bagi kesehatan jantung Freya sungguh.

kedatangan al membuat kamar ini ramai mereka banyak bergurau tentang semua hal.

"hmm Ka vano sma Frey cocok ya bangg" Kata Nana sambil menatap Freya Dan Evano bergantian.
EVano hanya bisa tersenyum sebagai balasanya.

Dan Freya? Rasanya pipiny mulai memanas. Ingin rasany ia membekap mulut temannya itu.

"na gw dluan ngantuk." Kata freya menuju kamar Nana.

"Frey!" Panggil vano. Membuat freya menegok.

"sekali Kali lu senyum Cantik." Kata vano, membuat Freya mempercepat lamgkah nya menuju kamar nana.

setelah mandi Dan berganti pakaian, Freya merebahkan dirinya di atas kasur Dia melihat sahabat nya sudah Tidur pulas.


Freya menatap dinding atas kamar itu, memikirkan kejadian itu. Dan lagi pipi gadis itu memanas membuat Gadis itu buru buru menutup mata mencoba untuk tertidur.









💓💓💓💓💓
Jangan lupa like n vote yaaa
ikutin terus ya ceritanya
Thankyouu!

Freya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang