"PARA SISWA DIHARAPKAN KE LAPANGAN BELAKANG ASRAMA DENGAN MENGGUNAKAN SERAGAM LENGKAP DITUNGGU 3MENIT APABILA TERLAMBAT KALIAN AKAN MENDAPATKAN HUKUMAN. DIMULAI DARI, SEKARANG!!"
Mendengar perintah dari speaker kamar asrama, mereka semua terbirit-birit mengganti baju dengan seragam mereka dan lari ke lapangan belakang asrama.
Meraka harus melakukan serangkaian test fisik untuk dapat masuk ke Universitas Kepolisian, mereka harus push up, berguling di tanah, panjat tali dan lainnya.Setelah melakukan serangkaian test mereka akhirnya istirahat untuk makan, para calon siswa berbaris dengan rapi bergiliran mengambil makanan, jiho mengambil banyak nasi karna dia sangat sangat kelaparan dan kelelahan, petugas menyendokkan lauknya kesetiap piring peserta didik.
"Hanya 2??" Jiho mulai protes kepada petugas konsumsi di kantin
"Kalau aku kasih kau lebih yang lain tidak akan kedapetan" ujar petugas itu dengan nada jutek
"Aku mengambil banyak nasi bagaimana aku menghabiskan nasinya hanya dengan 2 potong sosis??"
"Kalau gitu kurangi saja nasinya" jawab petugas itu tak mau tau.
"Mereka memberi makan kita seperti memberi makan anak TK saja" gerutu jiho sambil jalan ke meja dan duduk untuk makan.
Didepannya ada hyuk yang terlihat sudah ingin menaruh piringnya ke tempat yang kotor, namun di tahan oleh jiho
"Ya, kau sudah selesai? kenapa kau tidak memakan sosisnya?"
"Karna sosis mengandung bahan sodium glutamat penyebab kanker"
"Kenapa kau tidak memakan sosisnya?" Tanya jiho lagi
"Kenapa aku harus memakan makanan yang menyebabkan kanker?"
"Kalau gitu aku ambil sosisnya, buat ku saja" tanpa persetujuan hyuk jiho langsung mengambil sosis yang ada di piring hyuk.
"Tap, tapi, sod. glu.tamat. kan.ker. ah sudahlah" ujar hyuk terbata-bata walaupun hal itu percuma saja karna sosis hyuk nyatanya sudah ada di dalam mulut jiho.
Setelah istirahat makan para siswa yang telah lulus serangkaian test sebelumnya berbaris untuk dilakukan pengukuran baju seragam resmi kepolisian mereka, di depan sana ada hyuk yang sedang diukur oleh petugas, jiho dari barisan di depannya mencoba menyapa hyuk dengan memanggil "hey" tanpa bersuara, namun di balas oleh hyuk dengan membenarkan letak kacamatanya menggunakan jari tengah. Jiho hanya dapat mengumpat dalam hati melihat itu.
"Kita sudah ada di penghujung test, mengikuti tradisi sebelum-sebelumnya kalian diharuskan lari mendaki bukit dan turun kembali ke sini dalam waktu 1 jam, bagi yang melewati batas waktu terserbut di anggap gugur, dan tidak bisa melanjutkan pendidikan di Universitas Kepolisian, MENGERTI!!"
" SIAP MENGERTI!! " ucap para siswa kompak
"DIMULAI DARI, SEKARANG !!"
Para siswa lari mendaki bukit saling susul menyusul tidak mau ketinggalan atau kehabisan waktu. Begitu pula dengan hyuk, jiho dan hyoseob. Hyuk memimpin sebelumnya namun tiba-tiba dia tersandung akar pohon yang tumbuh disekitaran bukit itu dan jatuh terduduk, ketika hendak berdiri kembali dia merasakan kakinya terkilir dan tidak bisa digerakkan.
"Tolong, kumohon tolong aku, kaki ku terkilir" pinta hyuk pada setiap temannya yang lewat di depan dia, namun hanya maaf yang menjadi jawabannya. Hyuk mengerti mereka tidak mungkin mau menghabiskan waktu mereka untuk menolong hyuk, mereka semua pasti ingin diterima di kepolisian. Sampai pada titik di mana hyuk ingin menyerah, jiho datang berhenti ketika melihat hyuk.
"Ya, apa yang kau lakukan"
"Yah, tolong aku, kaki ku terkilir dan gag bisa digerakin, tolonglah aku ingin masuk akademi ini"

KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight Runners
Разноеbercerita tentang 3 sekawan ( Hyuk, Hyoseob, dan Jiho) yang menempuh pendidikan di universitas kepolisian. ketiganya memiliki latar belakang yang berbeda dengan satu tujuan yang sama, dihadapkan dalam satu malam dilematis dimana mereka menjadi saksi...