Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh semua siswa kepolisian untuk melakukan pelantikan dan pengucapan sumpah setia menjadi seorang polisi. Begitupula dengan tiga sekawan hyuk, hyoseob dan jiho mereka dengan bangga mengucapkan sumpah kepolisian, menggunakan atribut resmi kepolisian berwarna putih di depan kepala kepolisian tertinggi, kini mereka telah resmi sebagai siswa kepolisian yang akan mengemban tugas kepolisian saat lulus nanti.
2 tahun kemudian
Kini mereka telah 2 tahun menempuh menjadi pelajar kepolisian, mereka mengawali pagi mereka dengan suara alarm yang terdengar di seluruh penjuru mes siswa kepolisian, menandakan untuk segera bergegas memulai hari-hari mereka. Seperti hari sebelumnya mereka diharuskan berlari 1 putaran mengitari sekolahan dan kembali ke mes untuk bersiap memulai kelas.
Entah takdir atau bagaimana, jiho, hyuk dan hyoseob satu kamar di mes kepolisian
"Jiho-ya aku ingin memakai pakaian biasa" keluh hyuk di depan cermin saat akan bersiap menuju kelas
"Ahhh aku benci melihat warna hijau ini" ucapnya lagi ketika ia mengenakan seragam kepolisian berwarna hijau pudar itu.
"Yah aku juga" jawab jiho yang di respon dengan tertawaan hyuk dan hyoseob, seraya mereka meninggalkan jiho yang daritadi belum siap dengan pakaiannya
"YA BERANGKAT BARENG, TUNGGU AKU!!"
Di Kelas
"Kalian tau istilah waktu dalam kepolisian saat seorang perempuan menjadi korban penculikan disebut apa?" Tanya profesor Yang saat pengajaran di kelas
"Saya tahu, Golden Time" jawab hyoseob dengan percaya diri
"Itu untuk istilah kedokteran" profesor Yang menyahut tentu saja jawaban itu membuat seluruh siswa di kelas menertawakan hyoseob
"Jam Kritis" hyuk mengangkat tangannya dan menjawab dengan lantang
Profesor Yang menulis angka 7 di papan tulis
"Ya benar, Jam kritis seorang korban penculikan adalah selama 7 jam, lewat dari jam kritis menurut data statistik hampir 70% mereka telah ditemukan meninggal"Sekarang seluruh siswa sedang mengadakan ujian harian. Mereka duduk berbaris dengan tenang mengerjakan soal-soal ujian itu, termasuk jiho, hyuk dan hyoseob. Ada sebuah pertanyaan seperti Sebutkan 3 sumber dalam penyelidikan.
Hyuk dan Hyoseob menjawab dengan lancar tanpa terlihat kesulitan dalam menjawab pertanyaan itu mereka menuliskan kesaksian korban, barang bukti dan olah TKP
Sedangkan jiho terlihat berpikir keras dan menuliskan jawabannya semangat, kegigihan, dan kejujuran.Di Kelas Bela diri
"Sekarang saya akan mengajarkan pertahanan diri, ada yang mau jadi peraga?" Seseorang teman siswa mereka bernama Im Siwan mengangkat tangan dan bersedia menjadi relawan peraga.
"Ketika seorang penjahat mengarahkan pisaunya ke arah kalian, kalian tahan menggunakan 2 telapak tangan yang disilangkan dan arahkan tepat di pergelangan tangan penjahat itu dari atas, Haiya" jelas sang pelatih sambil memeragakannya.
"Lalu putar pergelangan tangannya 90derajat saat itu pisau yang dipegang pelaku pasti akan jatuh, YA JATUHKAN" ucap sang pelatih karna Siwan terlihat masih memegang senjatanya walaupun pelatih sudah memeragakan gerakannya, membuat ketiga sekawan hyuk jiho hyoseob memandang aneh pada pelatih mereka
"Setelah itu keluarkan jurus andalan dengan memukul tepat di lehernya, Haiyaa" disertai dengan Siwan yang pura-pura terjatuh
"Haiya, haiya pantatmu, ternyata mereka mengajarkan hal-hal tak berguna macam ini" gumam jiho setelah kelas judo selesai kepada hyuk dan hyoseob

KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight Runners
De Todobercerita tentang 3 sekawan ( Hyuk, Hyoseob, dan Jiho) yang menempuh pendidikan di universitas kepolisian. ketiganya memiliki latar belakang yang berbeda dengan satu tujuan yang sama, dihadapkan dalam satu malam dilematis dimana mereka menjadi saksi...