Matahari bahkan belum sepenuhnya terlihat, tapi suara telepon genggam milik seseorang terus saja berbunyi dan memaksa si pemilik mengambil telepon itu, disana terlihat banyak panggilan tak terjawab dari kantor cabang kepolisan Derim-dong
Profesor Yang memasuki kantor cabang derim-dong dan melihat ketiga anak muridnya di borgol di tempat tunggu.
"Kenapa mereka di borgol?"
"Mereka melakukan laporan palsu tentang penculikan tapi mereka tidak bisa menunjukan kartu identitas mereka"
"Seperti itu, lepaskan mereka, mereka perwira dari akademi kepolisian"
"Maaf bisa tunjukan tanda pengenal anda" seketika profesor Yang menunjukan kartu identitas kepolisiannya dan petugas itu langsung melakukan hormat kepolisian.
"Mereka melakukan penculikan terhadap gadis-gadis, target mereka para gadis-gadis pelarian yang sudah tidak berhubungan dengan keluarga mereka, sehingga tidak ada yang tahu mereka hilang karna tidak ada yang memperhatikannya, kalaupun ada teman sesama pelarian yang sadar akan kehilangan gadis itu, mereka tidak berani melaporkan kasus orang hilang ini ke polisi" jelas Jiho di mobil dalam perjalanan mereka menuju tempat bagunan tak berpenghuni itu.
"Para gadis ini disuntikan obat dan di ambil sel telurnya" lanjut hyuk
"Mereka di sekap dan kemungkinan penjahat ini melakukan perdagangan organ manusia juga" hyeosob menimpali
"Yah, ini seperti kasus pertama kali yang aku tangani" hyuk menyerahkan label obat yang dia ambil saat pertama kali mereka kesana
"Menopur"
"Benar obat ini yang bisa membuat seorang wanita memproduksi lebih banyak sel telur dalam tubuh mereka, biasanya perempuan menghasilkan 1 sel telur tiap bulan, dengan obat ini mereka dapat penghasilkan hingga 20 kali nya, seperti pabrik telur, untuk para pasangan yang menginginkan anak tapi mereka tidak bisa memperolehnya" jelas Profesor Yang pada ketiga muridnya
"Disini Prof, mereka mengurung mereka disini, kondisi mereka mengenaskan, mereka demam tinggi dan mengalami pendarahan hebat" hyeosob menunjukkan ruangan tempat Jung Narim di temukan, sayangnya bangunan itu kosong, para gadis telah di pindahkan oleh komplotan mafia itu pada malam di mana mereka berhasil kabur dari tangkapan mereka.
Profesor Yang melihat keadaan ruangan itu hanya menghela nafas, ada bercak darah kering di lantainya dan tisyu tisyu penuh darah juga tercecer disana.
"Kita tidak bisa mengurus masalah ini, ini bukan bagian dari kejahatan berat, ada bagian khusus yang menangani ini, kemungkinan Unit Intelegen Reguler (UIR) akan menangani kasus ini"
"Ya profesor benar, kita laporkan hari ini dan melakukan penyelidikan" ujar hyeosob antusias
"Tidak bisa, mereka sudah sangat sibuk dengan kasus-kasus lain kemungkinan mereka akan melakukan penyelidikan sevepatnya 1 bulan setelah laporan"
"Satu bulan?? Bagaimana bisa mereka menunggu selama itu?? Profesor tidak adakah yang bisa menyelidikinya lebih cepat??" Jiho tidak percaya dengan kinerja kepolisian ini.
"Ada bagian namanya Unit Intelegen Khusus tapi saat ini mereka bahkan lebih sibuk dari UIR kemungkinan akan di tangani kasusnya lebih lama, sudahlah jangan dipikirkan, serahkan masalah ini pada orang dewasa, mereka akan menangani kasus ini dengan baik, kalian kembalilah ke asrama dan belajar saja dengan benar"
"PROFESOR!! kami melihat dengan mata kepala kami sendiri seseorang sedang di culik dan mereka memerlukan pertolongan kita. Peofesor sendiri yang bilang waktu kritis seorang wanita korban penculikan adalah 7 jam" emosi Jiho sudah tidak terkendali sehingga tanpa sadar Jiho membentak profesor Yang

KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight Runners
Randombercerita tentang 3 sekawan ( Hyuk, Hyoseob, dan Jiho) yang menempuh pendidikan di universitas kepolisian. ketiganya memiliki latar belakang yang berbeda dengan satu tujuan yang sama, dihadapkan dalam satu malam dilematis dimana mereka menjadi saksi...