Club Eskimo

25 3 2
                                    

Suara musik samar-samar mulai terdengar bahkan sebelum mereka masuk ke dalam club itu.

"Woah daaeebakk" teriak jiho saat memasuki club itu

Suara orang-orang makin ricuh ketika mereka mendengar ada selebriti yang datang ke club itu

Tepat di pintu masuk selebriti itu melewati hyuk, hyeosob dan jiho

"WOAHHH 2PM PUT YOUR HANDS UP BROO" taecyeon menyambut uluran tangan jiho dan melakukan highfive

"LIHAT, LIHAT AKU MELAKUKAN HIGHFIVE DENGAN TAECYEON YATUHAN" ujar jiho histeris, hyuk dan hyeosob hanya memandang jiho dengan pandangan iri.

"Daebakkkk,, Jinjja Daebakidaa" hyeosob memandang takjub ke sekitar ruangan

Mereka mulai berpencar untuk mencari perempuan yang ingin mereka kencani

Hyeosob memulai melancarkan aksinya saat melihat perempuan yang memesan minuman di bartender

"Hai" sapa hyeosob pada salah satu perempuan di bar itu

Si perempuan hanya memandang remeh penampilan hyeosob yahh karna hyeosob terlihat seperti tidak meyakinkan?

"Kau sedang libur militer?" Tanya si perempuan itu tanpa mengalihkan pandangannya ke handphone yang dia pegang

"Oh aku?"

"Bukan, aku perwira kepolisan"

"Ahh, pelajar" ujarnya tak peduli dan tetap memainkan handphonenya lalu pergi setelah menjawab panggilan telepon yang ia dapat.

Hyuk melancarkan aksinya dengan senyumannya dia berdiri di salah satu pintu masuk menunggu seorang perempuan.

Yah walaupun dia malah terlihat seperti penjahat yang siap menculik seseorang dengan mencegatnya di depan pintu seperti itu, bahkan sekaranv seorang perempuan dengan sengaja berbalik beralawan arah saat meliat hyuk di depan pintu itu, kasian.

"Ugh, huh? Neomu kyiopta" seorang perempuan tanpa sengaja menabrak hyuk dan memberikan atensi kepada hyuk. Sepertinya perempuan itu sedikit agak mabuk, dia menarik hyuk ke lantai dansa. Hyuk menari dengan heboh mengikuti suara musik yang dimainkan oleh DJ

Saat sedang asik dengan perempuannya, yah anggaplah ia perempuan milik hyuk karna hyuk memikirkannya seperti itu, seorang laki-laki kekar tiba-tiba menghampiri mereka. Perempuan itu menyadari kedatangan seseorang
"eoh, chagiyaa" ujarnya seraya melompat ke pelukan lelaki itu.

Hyuk yang melihat itu hanya bisa diam sedang meloading otaknya dengan kejadian barusan, si lelaki kekar itu memberikan gestur membunuh ke arah hyuk yang di tanggapi dengan ekspresi ketakutan hyuk.

Di lain sisi jiho sedang berada di lantai 2 club eskimo, dia mencoba mendekati seorang perempuan menggunakan dress ketat yang pendek berwarna hitam dengan blink-blink yang membuatnya menarik.

"Hai, apa yang kau lakukan saat natal?" Ujar jiho memulai percakapan

"Kau tentara?" Tanya balik si perempuan

"Bukan, aku pelajar"

"Pelajar luar negri?"

"Aniya, pelajar kepolisan"

"Ahh, kau polisi"

"Iya, eh bukan bukan, yahhh nanti setelah lulus akademik aku akan jadi polisi"

Si perempuan itu mulai mendekat ke arah jiho dan membisikkan sesuatu ke jiho

"Mengapa kau memilih jadi polisi, kau akan miskin seumur hidupmu" kata perempuan itu dan pergi meninggalkan jiho yang terpana akan kata-katanya. Dia jadi memikirkan keputusannya untuk jadi seorang polisi.

Malam itu mereka akhirnya memutuskan untuk pergi dari club tanpa membawa pacar atau pasangan mereka, mereka gagal.

"Terjadi kasus pembuhuhan di sekitar jalan fx pelaku masih menjadi buronan polisi, korban bernama...." suara televisi mengisi keheningan kedai soju yang saat ini tengah disambangi oleh tiga sekawan.

"Hah, aku jadi memikirkan ulang apa benar pilihan ku untuk masuk di kepolisian" ujar jiho mengingat kata-kata perempuan yang ia temui di club

"Ya benar, aku juga" hyuk menjawab sambil sesekali terlihat meneguk sojunya

"Bahkan mereka mengajarkan hal-hal tidak berguna di akademi, haiya haiya pantatmu, itu benar-benar terlihat mengada-ngada" tambah hyuk lagi

"Aku jadi iri dengan hyeosob, setidaknya kau punya tujuan datang ke kepolisian ini, sedangkan kami, aku datang ke kepolisian karna biaya akademiknya gratis dan hyuk datang hanya untuk mencari hal baru, kami benar-benar tidak punya tujuan"

"Ya Ya kawan, jangan patah semangat seperti itu hanya karna perempuan disana mengolok-ngolok kita" ujar hyeosob berusaha menyemangati

"Ya kajja kita pergi dari sini, kita harus merefreshkan pikiran kita" hyuk dan jiho hanya melihat ke arah hyeosob seolah bertanya "dengan apa?" tanpa suara ataupun gerakan bibir

"Game centre" lanjut hyeosob seolah dapat membaca pikiran mereka

"Woah Call aku ingin main tembak-tembakan" ujar jiho terlihat antusias

"OKEYY KITA KE GAME CENTRE. BANG BANG BANG"

Mereka mulai beranjak dari kedai soju itu menuju ke game centre, belum ada 5 langkah keluar dari kedai mereka berpapasan dengan seorang perempuan cantik berambut panjang sedang berjalan berpapasan dengan mereka

Mata ketiga lelaki itu langsung menuju kearah yang sama, melihat perempuan itu seperti menemukan oasis di padang pasir, sepertinya keberuntungan sedang memihak mereka

"Kalian lihat itu? Sepertinya tuhan memberikan kita satu kesempatan lagi untuk mencoba"

"Benar, benar kalian memikirkan hal yang sama dengan ku kan" kata hyuk

"Sepertinya" jawab hyeosob langsung mengikuti gadis tadi

Sepertinya gadis itu sedang dalam perjalanan pulang, mereka mengikuti gadis itu tanpa berani menyapa duluan.

"Tidakkah kita malah terlihat seperti penguntit jika seperti ini?" Tanya hyeosob

"Yaa jiho ya coba kau dekati dia dulu dan minta nomernya" hyuk memberi saran, yang langsung di tolak oleh jiho, alasannya bukan karna tidak mau, tapi dia malu.

"Ayo main game gunting batu kertas, yang kalah samperin itu cewe terus minta nomernya" hyeosob memberikan solusi karna ketiganya terlihat malu ingin memulai berkenalan

"Okey, gunting batu kertas" ujar mereka serempak

Saat mereka bertiga sedang sibuk dengan permainan mereka, sebuah mobil starex hijau terlihat sedang keluar dari parkiran dan berjalan mendekati gadis itu, seseorang didalam mobil keluar dan memukul kepala gadis itu dengan benda tumpul yang mengakibatkan gadis tersebut kehilangan kesadaran dan di bopong masuk kedalam mobil.

Disaat bersamaan ketiga sekawan ini sudah menyelesaikan permainan mereka dan berniat untuk mengajak berkenalan dengan gadis itu, tapi yang di dapat adalah mereka melihat gadis itu di bawa masuk kedalam mobil dengan kondisi tidak sadarkan diri. Mereka melihat secara langsung gadis itu di culik di depan mata mereka, tanpa kata-kata mereka langsung berlari mengejar mobil itu sambil teriak-teriak walaupun itu percuma, mobil itu sudah memasuki jalan raya yang membuat mereka tak mungkin untuk mengejar mobil itu lagi.

Mereka menjadi saksi hidup kasus penculikan dan mereka kehilangan jejak mobil penculik itu, akankah mereka mengejar penculik itu atau mereka memutuskan untuk kembali ke asrama dan melupakan kasus itu?

TBC









Cerita ini terinspirasi/remake dari movie korea berjudul sama Midnight Runners (2017) dengan sedikit penambahan cerita dan karakter.

Midnight RunnersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang