Bab 3

47 4 1
                                    

"Kreng... Krengg" bunyi motor vespaku siap keluar dari gerbang sekolah.

Sesampainya di rumah.

"asalamualaikum mah..."

"eh.. Anak mama udah pulang" ujar mama Sambil menyiapkan makan siang.

Sebenarnya aku agak geli mendengar mama mengucapkan itu setiap aku pulang sekolah, ntah napa aku merasa seperti anak TK yang pulang sekolah jika di panggil seperti itu.

Yah mau gimana lagi, bagi orang tua anaknya tidak akan pernah di anggap besar walaupun sudah SMA. Itulah bentuk rasa kasih sayang orang tua kepada anaknya, Ia hanya ingin anaknya dalam perlindungan dan pengawasannya.

"gilang.... tasnya jangan sembarangan tarok ya, letakin di dalam kamarmu, atau gak mama buang tasmu nih.!!" teriak mama dari bawah

"iya mah... Sabar, gilang ganti baju dulu" ujarku dari atas.

aku pun turun mengambil tas di ruang tamu.

"cepat antarin tasnya ke atas, habis itu makan."

Di ruang makan hanya aku dan mama. Paling kami makan bersama cuman pagi dan malam, Ayah biasanya pulang kerja sore. sehingga makan siang di kantor.

"Tuh tangan knapa, kok di perban gitu.?" ujar mama sambil menggrenyitkan dahi.

"oh.. Ini, kenak beling kaca ma" jawabku.

"kamu tawuran ya.!!" timpal mama sambil memasng muka serius.
"mama nyengolahin kamu supaya pintar, bukan untuk bar bar."

"Dengerin dulumah...." potongku.
"ini tadi kena kaca mangkok yang pecah di kantin, mangkanya di perban" jelasku.

"asalamualaikum" ujar laki-laki masuk dari pintu depan.

"waalaikumsalam, eh... Ada fadhil. Ayuk duduk makan bareng gilang" ujar mama setelah melihat fadhil.

"makasih tante, fadhil udah kenyang" balas fadhil sambil tersenyum.

"trus gimana udah sembuh" ujar mama kembali bertanya kepadaku.

"auto sembuh tu tante......., yang ngobatinnya ajak perempuan cantik" ujar fadhil sambil ketawa kecil sebelum aku angkat bicara.

"sok tau lu" balasku

"ciee.... Anak mama udah besar ni yee..." ledek mama sambil tertawa.

"gak kok ma, dianya aja yang lansung narikku ke UKS" belaku supaya tidak menjadi bahan candaan mama dengan fadhil.

"yaudah cepat habisin makanannya, kasihan fadhil tu, kelamaan menuggu" ujar mama.

"yah ma"

Setelah selesai makan, aku dengan fadhil lansung menuju kamarku di lantai atas.

"btw ada apaan.?" tanyaku pada fadhil.

"minta tugas powerpoint biologi lu dong......, hehe" cakapnya sambil memasang muka memohon.

"eeee..... Gua kirain apaan. tuh ambil laptopku di meja" timpalku sambil melempar bantal ke arahnya.

"nih hp lu banyak notifnya nih, 50 pesan masuk." ujar fadhil sambil melihat hp ku di atas meja.

"paling grub baru tuh"

Setelah fadhil menyalin tugas powerpoint ke flasdisk di lansung izin pulang.

"yaudah gua pulang ya, makasi powerpoint nya. Hehehe"

"tawalu bodat," timpalku.

Setelah fadhil pulang, aku membuka hp ku di atas meja. Dugaanku benar, grub baru bertambah lagi di whatsAppku, di situ aku mencoba mencari no whatsapp teman perempuanku yang izin gak sekolah kemaren pergi berobat, yaitu diara. Oh ya, aku adalah ketua kelas di XI ipa 1 di sekolah.

WhatsApp

Singkat ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Singkat ya.???

Niatnya sih memulai percakapan gitu, biar chatannya terus menerus. Tapi malah di balas seadnya. Hahaha gak papa, aku sudah terbiasa dengan hal seperti itu. Paling mereka chatku cuman minta tolong atau sebagainya.
Setelah itu aku meletakkan hp ku di atas meja, dan melompat ke atas kasur dan tidur....

Ke esokan harinya......

***

Ok teman teman sampai itu duluya...
Selalu dukung saya ya untuk melanjutkan cerita ini

Satu lagi jangan lupa bahagia :)

Bantu 20+ bintangnya untuk cerita selanjutnya dan jangan lupa komen.

Ranting Yang Di Tinggalkan SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang