Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Satu pekan berlalu sejak kejadian sore itu, Jin belum juga datang mengunjungi mereka,
Sekedar mengatakan selamat datang saja tidak sempat, kegiatannya terlalu banyak akhir² ini, hingga kadang Jin akan pulang saat matahari telah terbenam,
Namun tak jarang ia menemukan si gadis duduk seperti biasa di tempat yang sama setiap ia datang dan pulang sekolah,
'Kenapa tatapannya seperti itu?'
' Apa perpindahan membuatnya begitu terpuruk?'
Jin bahkan kerap melemparkan senyum ramah padanya, namun tanggapan si gadis masih sama seperti satu pekan sebelumnya,
Puncak-nya kemarin saat pertama kalinya Jin melihat sang gadis menangis seraya memeluk lututnya, seperti sedang ketakutan.
Sekelumit rasa penasaran pun mendorong Jin agar mengumpulkan tekad dan memutuskan tuk datang pagi ini,
Seperti sekarang ini, ia sedang menapakan kakinya tepat di depan pagar pembatas rumah tetangga barunya yang hanya setinggi pinggulnya, itu membuat Jin dapat dengan jelas melihat presensi gadis yang masih setia duduk di teras sana.
"Hai! Aku tetangga barumu, aku datang tuk berkunjung, apa aku boleh masuk?" sapaan pertama yang di lontarkan Jin ternyata tak mendapatkan respon apapun
Gadis itu hanya menatap lurus bak tak ada seorang pun di sekitarnya,
"Ah, maaf mengganggu, aku hanya ingin mengucapkan selamat datang di lingkungan kami, semoga kau betah di sini, Anyeong" Tutur Jin dengan senyuman yang sempat meluntur,
Kehendak hati ingin berbalik dan melangkah pergi jadi urung kala suara serak si gadis menyeru,
"Masuklah"
Arkian, si pemuda lantas melangkah masuk dengan seutas senyum ramahnyanya,
"Apa aku boleh duduk di sini?" Jin meminta izin kala langkahnya terhenti tepat di hadapan sang gadis,
Si lawan cakap hanya merespon dengan anggukan singkat, tanpa menoleh ke arah Jin sedikitpun,
Jin mendaratkan bantalan duduknya tepat di samping sang gadis,
"ku dengar, kau berasal dari Seoul, apa itu benar?" Jin membuka perbincangan,
Dan Lagi-lagi, hanya anggukan singkatlah yang menjadi respon akan pertanyaan si taruna,
"Hm,, pasti sulit bagimu untuk beradaptasi di negara asing.
–– aku juga berasal dari Seoul, kau tenang saja, seiring berjalan-nya waktu kau pasti akan cepat terbiasa," tukas Jin mencoba menghangatkan suasana,
