5.1K 392 8
                                    

"Lalu? Mengapa kau ingin semua ini berakhir?"

"Aku dijodohkan"

Suren menghela nafas. Itu adalah salah satu ketakutan terbesarnya dan kini ketakutan itu menjadi kenyataan

"Kau tau, mendapatkan hati mu itu sangat susah bahkan saat aku sudah menjadi kekasihmu dan sekarang kau akan pergi meninggalkan ku, tapi itu karena permintaan orang tua dan kau tidak boleh membantahnya". Jelas Suren

(Y/n) masih setia mendengarkan Suren

"Akan sangat berat untuk melepaskan orang yang sangat kau cintai, dulu aku hanya melihat teman-teman ku putus dengan kekasihnya dan aku tak menyangka hal itu akan terjadi pada ku sebentar lagi, mungkin?"

(Y/n) semakin erat memeluk Suren

"Kuharap kau bahagian kak, aku mencintaimu". Ujar (y/n) melepaskan pelukan mereka

"Sebelum kau pergi aku minta sekali saja". Suren menunjuk pipinya

Cup~

"Apakah ini terakhir kita bertemu? Apa aku masih bisa memanggil nama mu? Apa kau akan melupakan ku?". Tanya Suren bertubi-tubi yang membuat (y/n) tertawa

"Kita bisa bertemu kapan saja kau tetap bisa memanggil nama ku dan aku tidak akan pernah melupakan mu". Jawab (y/n)

"Ingatlah (y/n), kau bisa kembali pada ku kapan saja"

Setelah mengucapkan salam, (y/n) pergi keluar dan masuk ke dalam mobil Soobin

"Mata mu bengkak, kau habis menangis?". Tanya Soobin

Gadis itu tidak menjawab. Ia hanya menatap gerbang panti asuhan itu

"Kita bisa pergi sekarang". Ucap (y/n) tanpa menatap Soobin

Suren, aku sungguh minta maaf

°•♤▪Lovely▪♤•°

Saat ini (y/n) sedang duduk di lantai balkon kamarnya dan menangis

"Bisakah aku membatalkan perjodohan ini?". Monolog (y/n)

"Tidak, kau tidak bisa". Sahut seorang pria dari belakang

"Kak Midam?"

"Kenapa?". Tanya Midam

(Y/n) hanya melihat kakak sepupu nya itu

"Jangan melihat ku seperti itu, aku tau aku ini tampan". Ujarnya percaya diri

Gadis itu mengalihkan pandangannya

"Hey! Kau seperti panda! Hahahahaha!". Midam tertawa kencang saat melihat wajah (y/n) dengan jelas

"Tertawa saja sesuka hati mu". Ketus (y/n) lalu meninggalkan Midam

"Jangan begitu, kau marah ya? Adik tercinta ku ini marah ya?". Goda Midam

Gadis itu tidak mengubris Midam, dia meraih Smartphone nya dan menelpon sang mantan kekasih

"Halo". Sapa suara lembut yang berada di seberang sana

"Ada apa? Kau rindu? Kita kan baru bertemu tadi". Ujar si pemilik suara

"Kau sudah tau jawabannya"

"Lalu? Mengapa kau menelpon ku jam segini? Seharusnya kau sudah tidur"

"Aku hanya....."

"Rindu? Hahahaha katakan saja (y/n)". Goda Suren

"Iya. aku rindu". Nada gadis itu terdengar sangat sendu

"Jangan merasa bersalah disini aku juga merindukan mu, sekarang tidurlah (y/n)". Perintah Suren

"Good night"

"Good night too". Balas Suren

(Y/n) mengembuskan nafasnya kasar

"Suren?". Tanya Midam

"Ya menurutmu saja". Jawab (y/n) ketus

"Aku yakin kau akan sangat sulit melepaskan Suren". Midam menjatuhkan tubuhnya ke kasur empuk (y/n) dan melirik jam dinding

23.35

"Kau tidak mau tidur? Ini sudah sangat larut". Tanya Midam

Pria itu melirik sepupunya yang masih saja merenung di balkon

Semua ini sangat sulit untuknya terlebih dia masih sangat muda, Suren tidak akan menghilang dengan cepat dari hati (y/n). Batin Midam

°•♤▪Lovely▪♤•°

"Percaya padaku, aku tidak mencintainya dan tidak akan pernah mencintainya". Ujar Pria itu

"Kau berjanji? Apa kita akan tetap pacaran setelah kau menikah?". Tanya wanita itu

"Ya, kita akan tetap bersama". Jawab sang pria

"Soobin berjanjilah untuk meluangkan banyak waktu untuk ku". Ujar Wanita itu

"Aku tidak bisa berjanji, Yeji. Setelah menikah perusahaan ayah akan jatuh ketangan ku"

"Ck! Terserah mu saja, intinya aku mau setiap hari kau meluangkan waktu untuk ku". Tegas Yeji

Soobin hanya bisa pasrah dan tersenyum

"Ini sudah larut malam, sebaiknya kau menginap di apartemen ku saja". Usul Soobin

°•♤▪Lovely▪♤•°

05.00

(Y/n) sudah bangun. Ia baru menyadari bahwa Midam tertidur dengannya semalaman, itu karena Midam mendongenginya banyak cerita sejarah pertemanannya sampai sejarah percintaan Midam

"Manis sekali tampang mu saat tidur, iblis". Guman gadis itu

Lovely ● Choi SoobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang