Part 9 - Kedai Kopi & Rumah Pujaan hati

14.8K 367 84
                                    

Sebelum baca, kita temu kangen dulu yakk. Genap 4 bulan author blm ngelanjutin cerita ini. Banyak yang nanyain kapan sih taunya Allodie anak siapa? Kapan jatuh cintanya? Kenapa makin banyak pemeran yang muncul? Dan yang pling buat author geleng geleng sendiri, Kapan adengan ena-ena munculnya?
😽

Jawaban author cuma satu "Nikmatin aja". Saat udh di nikmatin pasti jumpa sama akhir cerita. 🙈

Dan author cuma nekanin. Cerita ini bukan bukan tentang adegan maturenya doang. Genre boleh mature, tapi isinya tetap mengutamakan feel romancenya.

Jangan tanya alasan kenapa mulmednya lagu brunomars! lagi semangat aja ngerjain makalah kampus sambil dengerinnya.

Segini dulu sambungan ceritanya. Di part selanjutnya bakalan banyak rahasia masa lalu Allbern. 😘

~~~~~

Dua orang itu kini menikmati secangkir kopi panas di sebuah kafe milik Allbern. Mereka saling bercanda, melepas tawa satu sama lain. Bahkan saling melempar tatapan rindu, hal itu terlihat jelas diantara keduanya. Pengunjung yang berada di dalam kafe pasti berpikir bahwa mereka adalah sepasang kekasih yang telah lama berpisah.

Kafe itu dulunya dibangun atas permintaan Allodie. Ia ingin menghabiskan waktu luangnya bersama Allodie di kafe itu. Tepatnya saat ulang tahun Allodie yang ke-6 .

"Daddy, aku ingin sebuah kedai kopi yang besar."

"Kedai kopi? Kenapa tidak meminta yang lain saja baby. Misalnya boneka atau baju baru?" bujuk Allbern.

"Tidak mau Daddy. Ken berjanji akan membangunkan kedai kopi untuk Barbie."

"Kalau begitu, Daddy akan membelikan Ken kedai yang besar" Allbern berharap Allodie mau menerima tawarannya. Tapi Allodie tetaplah Allodie. Walaupun ia hanya anak kecil, jangan harap bisa membohonginya.

"Daddy berbohong! Kemarin aku meminta Barbie diperbaiki, Daddy malah menggantinya dengan yang baru. Ken menunggu Barbie pulang Daddy. Kasihan Ken" mengelus puncak kepala Ken.

"Jika kedai itu dibangun apa gunanya untuk Ken dan Barbie?"

"Mereka bisa menghabiskan waktu bersama. Menyanyi bersama. Dengan begitu Barbie tidak akan rusak lagi dan Ken tidak akan kesepian lagi. Jadi mereka membutuhkan kedai kopi milik mereka sendiri" Allodie memohon seraya menitikkan air mata.

Ini pertama kalinya Allodie menangis kecuali saat ia masih bayi. Allbern merasa tidak tahan melihat gadis kecilnya menangis. Ia berjanji ini terakhir kalinya Allodie menangis. Tidak ada yang boleh membuat Allodie menangis bahkan dirinya sendiri. Itu janjinya!

***

Anastasia memilih duduk di sudut ruangan. Posisinya jauh dari kebisingan. Bahkan mereka bisa langsung menatap seisi ruangan. Ditambah lagi sofanya berwarna unik.

Sofa itu berwarna pink. Sebenarnya itu tempat favorit Allodie. Tempat yang hanya boleh di duduki oleh Allodie dan Allbern. Tak ada satupun pengunjung yang pernah mendudukinya. Allodie sangat menyukai letak ruangan tersebut.

Tapi lihatlah. Kali ini ada orang luar yang menduduki tempat favorit Allodie.

Menurut Allbern, Anastasia tidak termasuk orang luar. Wanita ini pernah menjadi bagian terpenting di hidupnya.

"Terimakasih untuk kopinya. Aku pikir kau lupa dengan kopi favoritku" kekehannya manambah tawa di wajah Allbern.

"Hanya untuk secangkir kopi tentu aku tidak lupa" mengangkat kopinya lalu meminumnya kembali.

Daddy Of Hot AdoptionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang