4. Kado Perkenalan

1.6K 187 12
                                    

Biasanya, para murid menghabiskan waktu istirahat kedua dengan bersantai sembari mengobrol atau tidur siang sebentar. Sekadar untuk mengumpulkan kembali energi yang berkurang saat mengikuti jam pelajaran.

Bifend sendiri lebih suka menghabiskan istirahat kedua sambil bercerita atau mendengarkan lagu dari bluetooth speaker milik Sungjae. Tak jarang, mereka juga ikut merinai lagu yang sedang diputar.

Saat sedang asyik mengobrol, tiba-tiba salah salah satu teman sekelas mereka yang kebetulan sedang berada di dekat pintu berteriak memanggil namanya.


"WOO! ADA YANG NYARIIN LO NIH!!!" Gadis itu berteriak dengan sangat lantang hingga rasanya suaranya bisa terdengar sampai ke kelas sebelah.

"BERISIK ANYING! GUA LAGI TIDUR!" Teriak seorang lelaki dari bagian belakang kelasnya. Tempat itu memang sering menjadi 'tempat tidur' dadakan saat istirahat kedua.

"SIAPA SURUH LO TIDUR DI SEKOLAH!" Balas si gadis, tak mau kalah.

"BACOT LU!"

"LU EMANG SUKA CARI GARA-GARA YA. MAJU LO SINI! JANGAN MENTANG-MENTANG GUE CEWEK TERUS LO BISA BERPIKIR KALAU GUE BAKAL TAKUT SAMA LO. HELL NO!!!"


Setelah 2 minggu bersama teman-teman sekelasnya, Seongwoo sedikit demi sedikit memahami perangai dan sifat mereka. Ada yang masih malu-malu, ada yang sudah menunjukkan sifat aslinya. Ada yang pendiam, ada yang tidak bisa berhenti berbicara. Ada yang tidak ingin mencolok, ada yang suka menjadi pusat perhatian. Ada yang selalu tenang, ada yang suka merusuh.

Contohnya seperti 2 orang itu. Seongwoo sudah tidak heran akan perangai mereka berdua. Entah apa penyebab utamanya. Namun yang jelas sejak hari pertama sekolah, mereka berdua sudah sering beradu mulut seperti itu.

Seongwoo langsung melangkahkan kakinya menuju keluar kelas karena tidak tahan dengan keributan yang dua orang itu timbulkan. Di belakangnya, ada Daniel, Sungjae dan Woojin yang sedang mengikutinya.


"Hi." Seongwoo menautkan alisnya saat mengetahui bahwa Chanyeol lah yang sedang mencarinya.

"Hi kak. Ada apa ya sampai kakak nyamperin aku?"

"Gak usah terlalu kaku, santai aja." Chanyeol tertawa pelan saat mendengar Seongwoo yang berbicara dengan kaku, "Gue cuma pengen kasih ini ke lo." Ia menyerahkan sebuah kotak berukuran kecil kepada Seongwoo.

"Ini apa kak?"

"Hadiah buat lo."

Lagi, kedua alis itu kembali bertaut sesaat setelah mendengar jawaban dari si kakak kelas. "Hadiah? Hadiah buat apa kak?"

"Anggap aja kado perkenalan dari gue. Gue cabut sekarang ya, ada urusan sama anak OSIS. Semoga lo suka sama hadiahnya."


Tanpa menunggu jawaban dari Seongwoo, Chanyeol langsung beranjak pergi dari sana. Menyisakan Seongwoo yang kebingungan serta tatapan tajam dari ketiga temannya. Apa tadi katanya, hadiah perkenalan? Oh ayolah. Mereka bukan anak kecil yang harus saling memberi kado saat pertama kali berkenalan. Alasan itu benar-benar tidak masuk akal.


"Gak percaya gue kalau alesannya cuma buat kenalan." Gumam Sungjae sembari menatap Chanyeol yang mulai menghilang di ujung koridor.

"Gue yakin sih kalau dia ada perasaan ke Seongwoo." Bisik Woojin pada Sungjae. Bermaksud agar ucapannya tidak didengar oleh Daniel. Namun ternyata bisikan itu masih sampai ke telinga Daniel.


Daniel langsung menatapnya dengan tatapan tajam. Woojin segera mengalihkan pandangannya. Kemana saja. Asal ia bisa menghindari tatapan tajam itu. Daniel menghela napas kasar dan langsung menarik Seongwoo untuk kembali masuk ke dalam kelas.








Best Friend or Boyfriend - Ongniel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang