TRAGEDI (1)

59 46 2
                                    

Happy reading dears^^
Jangan lupa Vote:)
_____________________________________

Ana, Jack dan Chard tengah duduk di depan rumah, sedangkan Lily tengah tertidur setelah kejang-kejangnya mereda.

"Apa benar yang dikatakan oleh Lily, Ana?" tanya Jack, menoleh ke arah Ana yang tengah duduk di sebelah Chard.

"TIDAK!!" Elak Ana mentah. "Dia berbohong, Lily menangkap burung itu dan mematahkan kepalanya, mengigitnya lalu mematahkan sayapnya," jelas Ana dengan tangan yang gemetar, masih terekam jelas di benaknya bagaimana Lily melakukan itu semua dengan mudah.

"Sebenarnya ada apa dengan Lily?"
Tanya Jack, entah ditujukan pada siapa pertanyaan itu.

Waktu terus berjalan dan mereka memutuskan untuk menginap di rumah itu lagi, karena ada beberapa hal yang membuat mereka memilih menginap disana.
Pertama, Lily tengah sakit.
Kedua, mereka tidak bisa keluar dari hutan itu.

Lagipula rumah itu memiliki apa yang dimiliki oleh rumah pada umumnya, hanya saja lebih tua dan sudah kumuh.

Ana tengah memasak mi instan yang memang mereka sediakan untuk acara perkemahan yang mereka fikirkan.
Setelah masak, mereka semua makan.
Mereka makan dengan lahap, namun tidak dengan Lily. Lily yang biasanya bersikap sangat manja itupun berubah seratus delapan puluh derajat. Lebih dingin, sorot matanya begitu mengitimidasi dan wajahnya selalu menunduk.

Malam kembali mengambil alih waktu. Bulan purnama menyinari hutan melalui celah pohon,menambah kesan horor pada hutan yang sangat rimbun itu.

Jack tengah menyeruput kopi yang telah dibuatkan oleh Ana, begitupun juga dengan Chard

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jack tengah menyeruput kopi yang telah dibuatkan oleh Ana, begitupun juga dengan Chard.
Jack terus memandangi wajah Ana dan begitupun sebaliknya, namun Chard tidak menyadari akan hal itu, karena Chard adalah lelaki polos yang tidak tahu apa-apa. Bahkan yang mengawali hubungan mereka adalah Ana, bukan Chard. Dengan maksud untuk mendekati Jack yang bersahabat dengan Chard, walaupun Ana tahu Jack sudah memiliki kekasih.

Kreekk.... Kreeekk... Kreeekkk...

Terdengar suara seperti sesuatu yang tengah menyentuh dinding rumah yang terbuat dari kayu itu.
Mereka semua terkejut dan saling melihat satu sama lain.

Kreekk... Kreekkk..... Kreekkk....

Suara itu terdengar dari bilik tempat Lily tidur. Jack yang penasaran akan suara itupun menghampiri bilik Lily dengan perlahan-lahan.

Jack berdiri di depan pintu dengan mata terbuka lebar akibat melihat apa yang ada dihadapannya.
Lily tidak ada di tempat terakhirnya tidur, Jack menyapu seluruh bilik kamar itu dan tetap tidak mendapati sosok Lily.
Jack memanggil nama Lily.

"Lily!"
Tidak ada jawaban, keadaan bilik itu begitu gelap karena semua lentera diletakkan di ruang utama.

"Lily!" panggil Jack sekali lagi, namun belum juga ada jawaban.
Jack mengambil lentera dengan tergesa-gesa dan kembali masuk ke bilik tempat Lily tidur.
Ana dan Chard hanya bingung melihat Jack yang membawa lentera,lalu mengikutinya.
Jack mengarahkan lenteranya kesana kemari mencari keberadaan Lily.

Krekk..... Kreeeekk.... Kreeeekkk....

Jack mengarahkan lentera yang digenggamnya ke sumber suara.
Saat jack melihat apa yang membuat suara itu, ia terkejut bukan main. Matanya membulat sempurna, kakinya terasa membeku di tempat, bahkan lentera yang di genggamnya hampir saja terjatuh.

Jack melihat Lily tengah merayap di dinding rumah yang terbuat dari kayu dengan mata yang melotot marah saat Jack mengarahkan lentera itu ke arahnya.
Kuku tangan Lily tampak lebih panjang, mulut Lily mengeluarkan cairan kental bewarna merah. Itu adalah darah!
Sama halnya dengan Jack, Ana dan Chard juga terkejut bukan main.

Lily merayap di dinding dengan begitu lihai, seperti ada kekuatan yang membuatnya bisa melakukan hal itu.

"Li.... Lily!!" panggil Jack, namun Lily tidak menjawab, Lily hanya menyeringai menampakkan gigi taringnya yang begitu tajam, cairan kental itu terus menetes.

Lily terus merayap, semakin lama ssmakin menurun ke lantai.

"Jack, aku yakin dia bukan Lily. Ada yang mengendalikan tubuh Lily," ucap Chard dengan berbisik.
Jack mengangguk menyetujui ucapan Chard.

"Si....siapa kamu?" tanya Jack begitu hati-hati.

Ana yang sudah gemetaran memeluk tubuh Chard yang berdiri di belakang Jack. Pemandangan di depannya begitu menakutkan.

"Kami tahu bahwa kamu bukan Lily! Kembalikan Lily!" pinta Jack dengan suara bergetar menahan takut karena Lily yang tadinya duduk, sekarang sudah berdiri beberapa langkah di depannya.

Lily menggerakkan kepalanya yang menimbulkan bunyi seperti tulang tulang yang dipatahkan, begitu juga dengan jari-jari tangan Lily.

Lily melihat Jack dan Ana bergantian, lalu menggerakkan telunjuk tangannya ke arah Jack dan Ana. Menggerakkan bibirnya untuk mengucapkan sesuatu.

"Ma... ti!!"

Tubuh Ana bergetar hebat, ia ketakutan. Ia berlari dari bilik itu menuju pintu keluar dan mencoba membuka pintu dengan sekuat tenaga, namun nihil.

"Kalian akan MATI!!!" geram Lily menunjukkan seringaiannya.

Ana terus mencoba membuka Pintu. Seluruh bagian tubuhnya digunakan untuk mendobrak pintu supaya ia bisa keluar dari rumah ini, dari mulai tangan, kaki, hingga kepala ia gunakan.

Jack ketakutan, terlebih mendengar cekikikan Lily yang sangat mengerikan.
Lentera yang digenggam oleh Jack mendadak mati,bersamaan dengan Lily yang mengangkat tangannya ke udara.

Saat lentera itu kembali hidup, Jack sangat terkejut karena wajahnya berhadapan langsung dengan wajah Lily yang tengah menyeringai dengan mulut yang dipenuhi dengan darah, memuntahkan semuanya di hadapan Jack.

Seketika bau amis menyebar keseluruh ruangan. Jack, Chard, dan Ana kehilangan kesadarannya bersamaan dengan menyebarnya bau amis itu.
Bukan karena bau amisnya, tetapi karena Lily mempengaruhi tubuh mereka. Bukan Lily, itu Rich.

___________________________________

Hei hei...
Bagaimana pendapat anda?
So... Jangan lupa Vote:)

SalamManis

PutriKaloka

RICH ✔ [OC TERFAVORIT CloverEvent🏆]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang