TRAGEDI (2)

55 40 13
                                    

Ana mengerjapkan matanya, mengumpulkan kesadaran yang sempat menghilang beberapa waktu lalu.
Ana mencoba menyentuh kepalanya yang terasa sangat sakit sekali. Namun saat Ana menggerakkan tangannya, barulah ia sadar bahwa tangannya tengah terikat. Ia mencoba membuka ikatan itu, namun tidak membuahkan hasil.

Ana mengedarkan pandangannya dan mendapati Jack dengan keadaan yang sama seperti dirinya, terikat.
Pandangan Ana kini mencari kekasihnya, Chard. Chard masih tidak sadarkan diri, namun keadaannya berbeda. Chard hanya bersandar di kursi dengan tubuh dililit dengan tali,sedangkan Ana dan Jack harus terduduk di lantai yang dingin.

"J.... Jack..." panggil Ana dengan suara yang lirih. Panggilan itu tidak membangunkan Jack, ia masih tidak sadarkan diri. Ana mencoba menyentuh kaki Jack dengan Kakinya, dan berhasil!
Jack tersadar dari pingsannya.

"Jack.. Kita terikat!" adu Ana dengan menunjukkan tangannya yang terikat. Mata Jack membulat melihat ikatan di tangannya yang membuat memar.

"Tenanglah, kita akan melepaskan diri dan keluar dari rumah ini," ucap Jack menenangkan Ana yang mulai terisak.

Namun, baru saja Jack menggerakkan tangannya, tali yang mengikat tangannya berubah menjadi lebih kuat, menarik tubuh mereka hingga tergantung.

"Akkhhh!!!" pekik Ana merasa perih dilengannya menjadi lebih besar.

"TOLOOONG!!! LEPASKAN!!!" ucap Jack berteriak, teriakan itu pula yang menyadarkan Chard dari pingsannya.
"Jack... Ana... ada apa ini?" tanya Chard yang tidak bisa menggerakkan tubuhnya yang terikat di kursi.

"Hahahahahaha,"

Terdengar tawa seseorang yang menggelegar dari balik pintu, tawa yang membuat bulu kuduk semua orang naik. Sesaat kemudian muncul sosok Lily.

"Lily.. Apa yang kamu lakukan kepada kami?!" tanya Jack dengan menaikkan oktaf suaranya, merasa berang atas apa yang dilakukan oleh Lily.

Lily hanya menggerakkan kepala dan jari tanggannya hingga menimbulkan suara "krakk,".

"Wanita ini sangat baik, meminjamkan raganya untukku." ucap Lily yang tubuhnya sudah dikendalikan oleh Rich.

"Apa yang kamu katakan,Ly?"

Pertanyaan Chard tidak dijawab oleh Lily. Lily hanya menunduk lalu tertawa lagi, mengeluarkan pisau lipat kecil dari saku celananya.

Pisau itu di acungkan ke arah Ana yang sudah menangis ketakutan sedari tadi dan beralih lagi ke Jack, begitulah seterusnya hingga Lily berhenti melangkah di tengah antara Ana dan Jack yang sudah tergantung bagai daging yang siap dijual.

Lily menoleh ke arah Chard yang sudah mulai gemetaran, menahan rasa takut karena Sosok Lily yang sangat menyeramkan, lebih menyeramkan daripada yang ada di bilik tadi.
Mata Lily bewarna hitam semua, tidak bewarna biru lagi.

"Hai Chard," sapa Lily dengan suara milik Rich, sedikit berat dibandingkan dengan suara Lily dan tentunya lebih menyeramkan.

Lily tersenyum menyeringai ke arah Chard. "Dia wanitamu?" tanya Lily menunjuk Ana dengan pisaunya. Chard tidak dapat berkata-kata, hanya anggukan yang menjawab pertanyaan menegangkan itu.

"Dia telah mengkhianati kamu dan Lily, Chard!" geram Lily marah, perlahan darah kembali menetes dari mulut Lily, begitu juga dengan kulitnya, padahal tidak ada luka apapun.

"Dia dan Jack menjalin hubungan!! Kamu dan Lily hanya pelampiasan!"
Ucap Lily dengan marah.

"BOHONG!" bantah Jack cepat, ia tidak memikirkan apa resiko ucapan itu terhadap nyawanya.

Lily memutar kepalanya tanpa harus membalikkan tubuhnya yang membuat Ana berteriak takut.

"Oh... Jadi kamu tak ingin mengakuinya, Jack?"

RICH ✔ [OC TERFAVORIT CloverEvent🏆]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang