ENDING

50 32 0
                                    

Pukul 23.45

Lily mengerjapkan matanya berulang kali namun masih saja terasa perih,
Tubuhnya lemas tidak bertenaga.
Sekarang Lily tengah berbaring di Sofa berdebu pada ruang tengah.

Lily mengumpulkan kesadarannya yang sudah menghilang beberapa jam lalu. Ia mencoba mengingat apa yang terakhir ia lakukan, dan Lily mengingatnya.
Terakhir kali Lily berada di tengah hutan setelah mendengar percakapan antara Ana dan Jack, lalu ia bertemu dengan Rich dan semuanya gelap. Ia tidak mengingat apapun lagi setelah itu.

Lily menjerit saat melihat tubuhnya dipenuhi darah. Lily tidak tahu apa yang telah terjadi, ia berteriak memanggil nama para sahabatnya.

"Anaaa!!! Jack!!!! Chard!!!!!" pekik Lily yang sudah ketakutan akibat darah ditubuhnya. Lily meraba darah itu dan mendapatkan begitu banyak luka sayat di lengannya.

"ANA!!!!  DIMANA KAMU???!" ulang Lily memanggil Ana.
Namun tidak ada jawaban.
Lily mencari keberadaan teman-temannya dengan jalan yang gontai, kepalanya begitu sakit.

"JACK!!!! CHARD!!!"

"ANAAA!!!"

Tanpa sengaja Lily menginjak genangan cairan kental, karena pencahayaan hanya terdapat pada lentera yang tergantung di dekat Sofa, Lily mengambil Lentera yang hanya tersisa satu itu. Berbagai pertanyaan terbesit di otaknya. Kemana teman-temannya? Kenapa lentera hanya tersisa satu sedangkan mereka memiliki tiga? Apakah teman-temannya meninggalkan Lily?
Lily melangkahkan kaki kembali dengan lentera ditangannya dan mengarahkannya pada genangan cairan yang sempat ia pijak.

Lily terkejut bukan main, genangan yang ia pijak itu adalah darah!
Lily menelusuri darimana darah itu berasal dan ia mendapati sebuah pintu yang tengah tertutup. Namun celah di bawahnya lah yang mengalirkan darah.

Lily mendengar tangis seseorang dari dalam pintu itu, isakan yang begitu pilu mampu menyayat hati si pendengarnya.
Dengan tangan yang bergetar, Lily mencoba membuka pintu itu dengan cara mendorongnya.

Hanya satu keadaan yang dapat Lily deskripsikan di dalam sana. Mengerikan.

Lily menutup wajahnya dengan telapak tangan, melihat apa yang terjadi di dalam ruangan itu. Lentera yang digenggamnya hampir saja terjatuh. Apa yang Lily lihat?

Lily melihat teman-temannya yang tergeletak tak bernyawa dengan berbagai macam cara, namun ada satu kesamaan terhadap ketiga mayat itu. Kulit mereka sama-sama menghilang.

Lily duduk bersimpuh, air mata Lily berjatuhan melihat mayat kekasihnya yang kepalanya terpenggal. Sungguh walaupun Jack telah mengkhianatinya, Lily tetap saja masih mencintai Jack.

Kembali terdengar suara wanita menangis terisak,begitu pilu hingga menaikkan bulu kuduk Lily.

"Si-siapa kamu?!" tanya Lily sedikit berteriak, namun bukannya menjawab, tangisan itu semakin keras terdengar, sepertinya hal yang Tengah mengeluarkan isakan itu semakin mendekat.

"Si-siapa di sana?" ucap Lily lagi.

Namun tiba-tiba dari balik tubuh Jack yang masih tergantung muncul sosok wanita yang sepertinya Lily kenal.

Gaun putih tang ternodai oleh darah, rambut panjang pirangnya dan luka luka disekujur tubuhnya. Itu adalah Rich.

"Li....ly, tolong aku,"

"Apa y...ang kam...u lakukan Rich?" tanya Lily bersusah payah menelan saliva nya. Ia ketakutan setengah mati, terlebih saat melihat Rich tengah memegang Kulit manusia. Entah itu kulit Jack, Ana ataupun Chard.

"Tolong aku memasangkan kulit ini di tubuhku Ly, Aku sangat menginginkan kulit ini!"

"AAAAAAAA!!!!" Lily berteriak ketakutan saat melihat Rich yang berusaha memasang kulit itu ke bagian lengannya yang merah dan mengeluarkan darah dan bau yang menyengat.

RICH ✔ [OC TERFAVORIT CloverEvent🏆]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang