8

722 80 7
                                    

Author pov

Jiyeon mengubah posisinya menjadi setengah duduk dan bersandar pada kepala kasurnya

"Terimakasih dan maaf" lirihnya tak berani menatap wajah yoongi

"Maaf sudah menamparmu"  sambung Jiyeon

"Sudahlah lupakan, maaf juga sudah mengusir mu dari mobilku" jawab yoongi tulus

"Aku ingin memperjelas kesepakatan kita" ucap Jiyeon sedikit melirik kearah yoongi

"Aku ingin sandawira kita berakhir hingga malam kelulusan kita entah itu membuat Jungkook dan eunha kembali atau tidak" ucap Jiyeon tegas

"Baiklah" jawab yoongi singkat

"Satu lagi...." Ucap Jiyeon sedikit ragu

"Aku..aku... Ingin kita berhubungan baik-baik saja layaknya sepasang kekasih" ucap Jiyeon menutup telinganya takut mendengar jawaban yoongi

"Hahahaha" tawa yoongi memenuhi kamar Jiyeon

"Baiklah jika itu ingin mu" sambung yoongi setelah berhenti tertawa

Chup.....
Cium yoongi di kening jiyeon dan membuat Jiyeon hanya menatapnya tak percaya

"Kenapa? Bukankah ini biasa untuk sepasang kekasih" ucap yoongi menggoda Jiyeon

"Baiklah sayang aku harus pulang" pamit yoongi namun tangannya ditahan Jiyeon

"Apa? kenapa? Apa kau ingin kecupan lagi?" Tanya yoongi menggoda namun dijawab gelengan kepala Jiyeon

"Lalu kenapa?" Tanyanya lagi

"Kau langsung pulang kan?" tanya jiyeon sedikit gugup dan tak berani melihat yoongi

Yoongi langsung mendekatkan wajahnya ke Jiyeon dan menangkup kedua pipi jiyeon lembut

"Hei apa kau takut aku akan berkencan lagi dengan eunha?" Tanya yoongi

Jiyeon hanya mengangguk

"Aku akan menemui mu lagi nanti setelah aku pulang dan mengganti pakaian ku" ucap yoongi meyakinkan Jiyeon

"Sudahlah aku percaya padamu" jawab Jiyeon lalu tersenyum

Yoongi pun mencium kedua pipi Jiyeon lalu bangkit dari duduknya

"Jangan merindukan kekasih tampan mu ini dan jangan lupa beristirahat" ucap yoongi

"Cepat sembuh sayang" sambung yoongi lalu meninggalkan kamar itu sambil tersenyum

Yoongi pov

Aku keluar dari rumah Jiyeon dengan senyuman lebar, aku merasa seperti benar-benar berpacaran dengan Jiyeon

"Ada-ada saja keinginannya itu" gumam ku saat meninggalkan halaman rumah jiyeon

Drt...drt...
Getar handphone ku di kantong celana ku

"Hallo" ucap ku setelah memencet tombol hijau

"Oppa bisa menemui ku direstoran biasa" ucap eunha di sebrang telfon

"Maaf aku tak bisa" jawabku takut menyakiti Jiyeon jika dia tau

"Hiks...jebal..." Ucapnya dengan tangisan

"Apa kau baik-baik saja? Baiklah tunggu aku disana dan tenanglah" jawabku sangat khawatir lalu memutuskan panggilan itu

Aku menjalankan mobilku dengan kecepatan tinggi tanpa peduli keselamatan ku  sungguh pikiran ku tak tenang saat ini. Bagaimana pun eunha tetap prioritasku dan aku masih sangat mencintainya jadi wajar saja kan aku masih seperti ini walaupun dia dimiliki orang lain

only you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang