End 2

222 20 8
                                    

"Lo sakit apaan si ra?" tanya Guanlin saat Ahra sudah terbaring sakit selama 1 minggu dan bersikeras untk gak dipanggilkan dokter

"Gue panggilin dokter aja deh ya.... jan marah lo" dia mengambil ponselnya dan menelpon seseorang dari sana

Setelah selesai gak sampe 15 menit Dokter yang di telpon tadi datang ke rumah Guanlin dan langsung memeriksa keadaan Ahra

"Dok, gimana Ahra sakit apa?" tanyanya saat dokter sudah selesai memeriksanya

"Apakah anda tau jika pasien pernah mengalami kanker otak?"

"Tau dok sekitar beberapa tahun lalu setelah itu dia menjalankan kemotrapi dan kanker itu sudah punah, kenapa dok?" Guanlin menunggu dokter itu melanjutkan ucapannya yang sempat tertunda tadi

"Sebenarnya bibit kanker itu masih ada yang tertinggal, lama kelamaan dia tumbuh dan mulai mengerogoti tubuhnya"

Shock kenapa Ahra gak pernah ngasi tau semua sama Guanlin kenapa harus dirahasiakan kenapa??

"Kemarin saat bibit itu masih kecil mungkin ibu Ahra terlalu menyepelekannya dan akhirnya terjadi lah seperti ini" Dokter itu mulai menuliskan sesuatu diatas kertas putih yang dia ambil dari tas nya

"Ini pak mohon di tebus dan jika belum ada reaksi mungkin bapak harus bawa ibu Ahra ke Dokter spesialis" dia memberikan secarik kertas yang ada resep di atas kertas sana. Guanlin menerimanya dan langsung mengantunginya

"Trima kasih dok, mari saya antar ke depan" Dokter itu mengangguk dan langsung mengambil tas nya dan mengikuti Guanlin ke arah luar rumahnya

Setelah dokter itu pergi Guanlin kembali ke dalam rumahnya dan menemui Ahra yang terbaring lemah di kasurnya. Melihat mata Ahra yang masih terpejam memberikan kesan sedih yang dia rasakan seperti ada bayangan bayangan beberapa tahun lalu Ahra yang putus asa karna Kanker yang dia miliki membuat Guanlin ikut larut dalam kesedihannya. Sampai ada seseorang yang menyarankan mereka melakukan kemotrapi yang sangat menyiksakan Ahra. Setiap hari cairan keras harus masuk ke dalam tubuhnya dan mengugurkan mahkota yg ia punya, setiap hari dia harus merasakan sakit merasakan kepedihan dan keputus asaan. Guanlin sangat terpukul dengan kondisinya saat itu. Sampai masa masa itu terlewat beberapa kemotrapi berhasil dilakukan. Tapi maaf dia tak membinasakan semua bibit itu dia meminggalkan satu bibit yang akan tumbuh nantinya

Hanya beberapa bulan Ahra bisa merasakan kesenangan makan apa yang dia inginkan melakukan semua kegiatan yang dia mau dan pergi kemana pun yang dia mau. Sampai pada hari ini dia harus berjuang kembali melawan penyakit yang mematikan itu. Mengingat itu semua Guanlin meneteskan air mata perlahan butiran itu jatuh dan langsung cepat di tepisnya

"Guan" Guanlin tersentak karena Ahra memegang tangannya

"Guan udah tau ya?" tanyanya lagi, Guanlin hanya mengangguk lemas dan menatap mata sendu Ahra

"Guan udah berapa lama Guanlin barengan sama Ahra?" Guanlin mengingat ingat

"Lama ya?" dan Guanlin mengangguk

"Guanlin, Ahra inget Ahra tau semua, ingetan Ahra udh kembali" Guanlin kaget dia membelakan matanya antara senang atau sedih. Senang karena Ahra sudah mengingat semuanya sedih karena Guanlin takut Ahra meninggalkannya

"Nama Ahra itu Bella terus Ahra punya abang banyak banget mereka bukan abang kandung Ahra mereka bersatu di grup Exo...." Perlahan dia menceritakan semua kisah hidupnya pada lelaki di depannya

Satu per satu di beri tau secara rinci

Perempuan di depan Guanlin saat ini adalah perempuan yang tegar masalah selalu datang tapi dia tetap santai untuk menjalankannya sampai dia mendapatkan kanker saja pun dia masih tegar

"Guan, Ahra minta maaf ya sama Guan karna dulu pernah ngerepotin Guan" ucapnya, Guanlin menggeleng

"Ra, ayok kita kemotrapi lagi biar kanker itu sembuh" ucapnya sambil mengenggam tangan Ahra. Ahra membalas genggaman tangannya dan menggeleng kecil

"Guan, bukannya Ahra gak mau hidup lama di dunia melakukan kemotrpi terus sembuh hidup sama Guan tapi.... Sakit Guan Ahra gak mau Ahra gak kuat kemotrapi Ahra takut reaksi kimianya nanti ngebuat rambut Ahra rusak lagi" tutur Ahra. Guanlin tersadar mudah bagi Guanlin untuk berkata kemotrapi tapi sulit bagi Ahra untuk menahan dan melakukannya

Guanlin mengambil kertas yang ia kantongi tadi
"Ini resep dari dokter mau Guan tebus ikut gak?" Ahra mengangguk dan Guanlin membantunya untuk bangkit dan masuk ke dalam mobil

Mobil Guanlin melesat ke arah tempat yang dia tuju apotik

"Bentar gue masuk dulu lo tunggu disini" lalu Guanlin turun dari mobilnya

Menyisakan Ahra yang masih sedih karena kanker yang dia derita mengingat ingat luka lama yg baru dia ingat kembali kenangan lama yang pedih itu

"Mau langsung pulang?" tanya Guanlin saat dia sudah selesai membeli obat Ahra

"Gak yuk jalan dulu ntar gue kasi tau jalannya" lalu mobil Guan melesat dari sana

***

"kalian bisa pulang dulu untk istrirahat biar saya yang menjaganya" ucap sang manager pada anak asuhnya

"Tapi...."

"Udah Hun ayok kita pulang aja dulu" elak Kyungsoo

"Yaudah kalau ada perkembangan hubungi kami" ucap Xiumin lalu mereka keluar dari rumah sakit menuju dorm

Tak ada keributan seperti biasanya hanya ada ketakutan dan kecemasan tentang leader mereka. Sampai mereka tiba di dorm mereka

"Yaudah semua membersihkan diri dan istrirahat dulu karna dalam waktu dekat kita akan melaksanakan konser jangan ada yang sakit" ucap Xiumin layaknya menggantikan peran Suho di sana

Ahra memandang mereka sedari tadi dan entah kenapa dia tak melihat Suho dimana pun bahkan saat mobil van sudah di parkiran ke tempatnya

kemana bang Suho? batinnya

***

Ahra semakin menunjukan tanda tanda saat dia mengidap kanker seperti dulu sering muntah muntah di pagi hari dan sekarang lebih pelupa dari sebelumnya

"Ra kita ke rumah sakit ya?" tanya Guanlin yang semakin hari semakin cemas dengan keadaan Ahra. Ahra yang merasa sudah benar benar tidak sanggup di rumah ini mengangguk kecil

Guanlin membereskan apapun keperluan Ahra. Ahra melihat sekeliling rumah ini rumah yang mungkin tak akan bisa Ahra lihat lagi

"Udah?" tanya Guanlin yang sudah selesai dengan barang Ahra dia mengangguk dan Guanlin membantu nya untuk berjalan dan masuk ke dalam mobil

"Ra apapun yang terjadi nanti lo harus kuat ya. Temenin gue lagi kayak biasa, buat gue tegar lagi gue gak tau kalau gak ada lo dulu mungkin gue juga gak bakal ada lagi disini nemenin lo" Ahra melihat ke arah Guanlin yang matanya sudah berkaca kaca Ahra mengenggam tangan Guanlin

"Guan gue bakal berusaha untk bertahan gue gak bakal ninggalin lo dan kalau pun iya lo gak boleh kayak dulu lagi ntar gue bakal sedih mau?" Guanlin menggeleng dia lalu melajukan mobilnya untuk pergi ke rumah sakit

3 Hari sudah terhitung Ahra berada di rumah sakit kondisinya bisa di bilang lebih baik daripada di rumah tapi kanker itu terus menggerogoti tubuhnya

Sedangkan Suho kondisinya perlahan makin menurun semua member merasa khawatir dan gelisah bagaimana mencari pendonor yang tepat bagi Suho dan bagaimana menyelamatkan nyawanya

Siapa yang bakal bertahan Bella or Suho?

***

HAI AUTHOR BALIK MAAF YA KALAU GUE JARANG UP KARNA SUMPAH GAK ADA MOOD JADI GUE TAU KOK CERITANYA GAJE DAN KAYAKNYA BAKAL ADA 1 ATAU 2 CHAP BARU END SENENG GAK??? YAUDAH ITU AE MAAF KALAU ADA TYPO OK

Kam-23-05
05:57

THE SWEET BROTHER CRAZY (EXOxEND) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang