End 3

239 19 17
                                    

"Gue lupa kapan gue baring disini Guan" ucap Bella saat benar benar kanker itu sudah menunjukan sifat ganasnya. Tanda tanda di tubuh Bella sudah sangat terlihat jelas di tubuhnya

Guanlin melihatnya dengan tatapan sendu yang dia punya ingin sekali rasanya Bella memberikan penyakit yang dia derita kepada Guanlin agar dia juga bisa merasakan sakitnya yang gadis ini rasakan

"Ra udah masuk hari ke 7 saat lo mulai ninggalin rumah dan netep disini. Gue gak tau kenapa lo betah banget di sini daripada di rumah gue"

Bella memegang tangan Guanlin dan menatap lekat mata Guanlin mentransfer energi positif ke diri Guanlin

"Gak ada yang menyenangkan selain di rumah Guan. Tapi walaupun kayak gitu semenyenangkan apapun Bella lebih baik disini Gak papa kan?"

Guanlin mengangguk dan kembali menatap Ahra ataupun Bella disini. Sedangkan yang di tatap memilih melihat langit langit kamar yang sudah 7 hari ia tempati ini

***

"Emang gak ada pendonor lagi ha?" Ucap Sehun dengan amarah yang ada di pelupuk matanya

"Hun kita tau gak ada yang punya goldar sama kayak Suho"jelas Xiumin yang mencoba menenangkannya

Perlahan kondisi Suho menurun drastis benar benar jantungnya sekarang seakan lupa bagaimana caranya bekerja sehingga darah yang di pompa oleh jantung juga menjadi bermasalah sekarang Suho hanya pasrah dengan jantung kanannya yang juga perlahan mulai lelah karna tugasnya. Seharusnya darah itu terbagi tapi karna kelainan yang menyimpang di jantung sebelahnya malah membuatnya semakin rumit

"Guan" panggil Ahra Guanlin yang sedari tadi duduk di sofa yang sudah di sediakan oleh pihak rumah sakit menoleh saat suara Ahra memanggil namanya

"Iya? kenapa? ada yang sakit biar gue panggilin dokter dulu mau?"  Ahra dengan cepat menggeleng lalu Guan memengang tangan Ahra

"Jadi?"

"Ke taman yuk lagi pengen"

"Emang bisa?" Ahra mengedikan bahunya dan dia mulai bangkit dari tempat tidurnya

"Gue bosen Guan ayok nih gue udah bisa bangkit" Guan dengan sigap mengambil kursi roda dan menempatkan Ahra diatasnya mendorong kursi rodanya dan menuju ke arah belakang rumah sakit, taman.

Disana banyak orang yang duduk dan sesekali bercanda dengan orang orang yang ada di dekat mereka banyak juga anak anak yang bermain berlari berlalu lalang di hadapan Ahra dan Guanlin. Jujur sekarang Ahra sangat iri dengan mereka Ahra juga ingin merasakan bagaimana serunya bercanda lagi bagaimana seru nya bermain main lagi hanya saja kondisi tak mendukung untuk ini semua. Guanlin melihat ke arah Ahra yang menatap ke arah depan dengan sendu tampak kesedihan yang terpancar dari mata Ahra

"Lo bisa, lo kuat lo harus lawan penyakit ini gue janji kalau lo sembuh gue bakal bawa lo ke tempat abang2 lo dan nuruti semua yang lo minta" seketika Ahra melihat ke arah Guanlin begitu banyak pengorbanan Guanlin yang dia lakukan untuk menumbuhkan samangat Ahra untuk bisa sembuh kembali

"Gue bakal sembuh dan lo harus nuruti semua janji lo, gak boleh bohong lo ya" ucap Ahra

Guanlin mengangguk mantap dengan apa yang diucapkan Ahra padanya

"Mau balik capek Guan" lalu Guanlin mengangguk dan mulai mendorong kursi roda Ahra ke arah ruangan Ahra

Saat kursi itu bergerak ada sesuatu yang membawa Ahra ke ruangan di mana dia kembali tersesat saat itu

"Guan ayok ke sana" ucap Ahra menunjuk ke arah jalan yang ada di depan lalu Guanlin mendorong kursi itu ke arah yang ditunjukan oleh Ahra

Deg

THE SWEET BROTHER CRAZY (EXOxEND) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang