love,time and tears |1

2.4K 80 5
                                    

"mikasa Ackerman,cukup sampai disini kau berlatih" ujar sang perempuan bersurai hitam se-punggung itu pada seorang ice skatter yang masih memutari arena latihan nya."ah,ya..coach, aku akan istirahat nanti" ujar nya masih memutari lapangan es itu,sang coach terbelalak.

"oh come on mikasa.."iya?aku akan istirahat nanti?!" Manusia itu butuh istirahat mikasa!" ketus sang pelatih.Mikasa berhenti sejenak,manatap dalam-dalam sang coach."izin'kan aku tahun ini untuk ikut serta turnamen.aku akan mencoba keras untuk turnamen ini!"

ujar mikasa menundukan badan nya,memohon pada sang coach.sang coach menghela nafas, ini bukan pertama kali nya mikasa memohon untuk kembali berpastirsipasi pada ajang turnamen bergengsi.

Yah,walaupun dia yang punya point unggul dalam setiap turnamen itu,mikasalah yang paling unggul diantara murid lain yang satu akademi dengan mikasa.tapi pasti anak itu butuh istirahat, sang coach turun ke area es itu,mencengkram erat-erat bahu mikasa.

"waktu tidak bisa dikembalikan ke awal mikasa...semua yang kamu raih akan sia-sia jika kamu tidak menghabiskan waktu-mu untuk berlatih-berkerja-berlatih..kau butuh istirahat dan sese orang untuk melengkapi hidupmu juga.." ujar sang coach lirih.

Mikasa sudah menebak apa yang coach nya katakan,seperti perkiraan."aku bisa tidur selama lebih 15 jam untuk menghilangkan seluruh lelah ku,dan seorang superman bisa terus berkerja tanpa mengeluh.coach" ujar mikasa,sang coach hampir putus asa dengan mikasa.

"itu karena superman punya seseorang yang ia cintai dan tulus padanya,setia menemani nya." Ujar sang coach mulai meninggalkan mikasa,mikasa menguman."aku...aku lelah dengan hal itu coach..." lirihnya entah pada siapa.

###

Mikasa POV

Ini sudah mau malam natal.malam yang setahuku,aku harus menampilkan tampilan ice skatting –ku ke publik di tengah danau yang membeku.tidak ada hal spesial lain yang perlu aku ingat selain itu.

Aku berhenti di sebuah toko perhiasan yang berada di sebelah ku,terdapat sebuah pasangan yang bercanda.aku teringat seseorang,seseorang yang telah mengisi hidup-ku.aku pergi denga n tangan terkepal dari balik saku mantel-ku,berusaha-tak mengingat kembali bagaimana cerita itu terulang.

Tapi aku tak bisa mengelak,betapa aku merindukan pria yang telah mengisi hidupku itu.

###

Levi POV

Aku merindukan nya.aku merindukan gadis bersurai hitam yang jarang menunjukan senyuman nya ke pria lain selain kepada-ku,yang selalu menungguku sampai dirumah walaupun aku ber kerja sampai larut.seseorang yang selalu ada di mataku.disisi ku.

Aku..aku hanya berharap,kami berdua dipertemukan kembali dan kembali jatuh cinta satu sama lain.mungkin dia sudah bersama pria lain,yang lebih baik daripada aku.aku cukup men doakan bahwa dia akan baik-baik saja.

Aku hanya saja..jika aku tak mengikuti pesta hange waktu itu,dia pasti masih ada disisi-ku.benar kata orang,kesalahpahaman itu sangat menyakitkan.aku sedang berlibur diluar istana yang membuat-ku jenuh,mengingat aku dibebaskan oleh okaa-san untuk berkeliling kota selagi ini malam natal,malam ulang tahun-ku.

Aku melihat poster tentang pertunjukan ice skatting yang akan dilaksanakan didanau yang membeku disekitaran sini,itu terjadi saat pukul 09.25.aku melihat jam tangan ku,waktu menunjukan pukul 08.56,mungkin sebentar lagi akan dimulai.

Aku memutuskan untuk membeli hadiah untuk ku letakan didepan foto gadis yang kurindukan, anggap saja dia memberikan hadiah untuk ulang tahun ku.aku melihat sebuah kreasi kaca yang ramai disebuah toko.

aku melihat kreasi kaca yang berbentuk kucing hitam dengan pita merah dilehernya.itu mengingatkan aku tentang dia,aku membelinya dan membungkusnya dalam kotak kado.

don't cry 'cause meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang