#18

34 5 0
                                    

"Eh btw di ponsel lo kok ada kontak namanya is mine dan lo juga nyematin chat nya, siapa emangnya ann?" tanya kak Arkan ke gue

Is mine? Em...
Bukannya kemarin yang nyuruh gue itu Zach buat namain kontak nya is mine? Bener gak sih?
Iya deh kayaknya.

"Itu gue disuruh Zach, tapi gue sama Zach cuma sahabat kok gak lebih beneran deh" ucap gue ke Kak Arkan

"Alhamdulillah akhirnya kamu bisa inget kembali meskipun masih dituntun sama Arkan" ucap Ayah ke gue

"Alhamdulillah ya Allah" ucap gue ke Ayah dan kak Arkan

"Ada temen lo yang satu kelupaan loh dek, Tata..inget Tata gak?" tanya Kak Arkan ke gue

Tata????

"Siapa itu kak? Kok gue gak inget apapun tentang nama itu ya?" ucap gue ke Kak Arkan

"Yaudah, lo istirahat aja, udah malam, tuh jam 11 malam" ucap kak Arkan ke gue sambil menunjuk ke arah jam yang ada di dalam ruangan rumah sakit ini

******* POV

"Udah beres kok yah, dia aja amnesia ringan, gak inget sama siapapun kecuali kejadiaannya sebelum kelulusan SMP nya dia" ucap gue ke Ayah gue

"Amnesia ringan?! Gimana kamu kalau nabrak! Gak becus banget!" ucap Ayah gue ke gue

Kalian akan tau siapa gue sebenernya, gue adalah anak dari ayah yang memiliki perusahaan terbesar di Indonesia tepatnya di Bandung, ayah gue sama ayah Anneth adalah saingan yang berat di mata perusahaan-perusahaan terbesar di Indonesia, apapun bentuknya Anneth, gue harus nyelakain dia, karena dia adalah salah satu hak waris perusahaan terbesar Ayahnya di Bandung, Ayah gue menyuruh gue untuk menabrak Anneth agar hilang ingatan sampai lupa ingatan bahwa dia tidak tau anaknya siapa, dan misi gue hari ini belum berhasil, dia masih amnesia ringan! Dia masih ingat dengan ayahnya! Gue mau ngomong apaan ini di depan ayah gue?

"Maafin saya yah, maaf sebelumnya saya pernah bilang ke ayah, apa gak ada cara yang lain buat bangkrutin perusahaan itu selain menyelakai Anneth? Anneth itu temen saya satu kelas yah..gimana saya tega menabrak dengan kecepatan tinggi?" ucap gue sambil menangis ke ayah gue

"Halah! Gak becus! Nabrak orang gak bisa sampai orangnya koma!" ucap ayah gue ke gue

Gimana gue bisa nyelakain temen gue sendiri yah? Gue juga manusia! Gue punya hati! Gak sejahat yang kalian bayangkan! Gue ngelakuin ini semua ke Anneth hanya suruhan ayah gue, gue terpaksa Ann, maaf.

"Udahlah, ntar ayah nyewa orang aja buat nabrak tuh bocah! Perusahaan kita jadi bangkrut gara-gara perusahaan dia berkembang pesat di Indonesia! Dimana-mana perusahaan dia yang selalu dibicarakan di publik!" ucap ayah gue ke gue

Zach POV

Setelah gue bangun, gue langsung membersihkan diri dan bersiap-siap untuk pergi menuju ke sekolah, hari ini pasti sepi gak ada Annetha yang selalu teriak-teriak ke anak yang rame kalau di kelas, gue kangen ann..

Setelah gue selesai bersiap-siap, gue langsung menuju ke meja makan untuk mengambil bekal gue dan sarapan pagi, setelah itu gue berpamitan dan langsung menuju ke garasi lalu menancapkan kunci dan melajukan mobil dengan kecepatan sedang

Jalanan Bandung hari ini cukup padat
Ini bukan cerita tentang Dilan dan Milea yang bermesraan dengan menaiki motornya
Ini kisah tentang cerita gue yang di Bandung bertemu dengan dia
Dia sebagai Mileaku
Dia sebagai rinduku
Aku ingin selalu ada untukmu ann
Aku ingin selalu menemani mu ann
Aku ingin selalu ada saat kau dalam kondisi apapun
Aku ingin selalu berjuang bersama mu dengan lika-liku kehidupan ini
Aku ingin selalu menjadi pendamping hidupmu Ann..
Terimakasih telah ada di cerita hidupku
Terimakasih telah datang di kehidupanku
Terimakasih selalu membuat ku bahagia
Terimakasih candamu
Terimakasih tawamu
Terimakasih Annetha atas segalanya.
-Zach

Apaan sih bucin! Pagi-pagi dah bucin! Kesambet apaan dah gue?
Udah-udah fokus jalanan

Setelah gue sampai di sekolah, gue langsung memarkirkan mobil gue di tempat parkir. Setelah itu gue menuju ke kelas dengan melewati koridor sekolah, disana banyak orang yang berlalu lalang di hadapan gue, ada yang menyapa gue, ada yang bisik-bisik saat gue lewat, ada yang teriak-teriak saat gue lewat, ya kalian tau lah banyak fans juga banyak netizen yang omongannya pedes banget dah. Lupain! Skip!

Setelah gue sampai di sekolah, gue duduk dan menyiapkan buku gue, melihat tugas semalam yang kurang belum gue kerjain karena mungkin ini sulit bagi gue, andai aja Anneth disini, pasti lagi nyeramahin gue, terus mau nyontekin gue, sekarang gue gimana? Gue harus tanya sama siapa? Edgar? Elah tuh anak pasti gak bakal ngerjain tugas kayak gituan, palingan saat pelajaran Bu Mira dia izin ke kamar mandi tapi ngantin, udahlah gak usah mbahas Edgar, gak akan ada endingnya.

Kring...

Pelajaran segera di mulai, Bu Mira sudah memasuki ruangan kelas gue, oh Tuhan! Bagaimana ini? Tugas gue kurang 4 nomor, sulit-sulit juga, temen sekelas gue yang paling pinter ginian gak masuk juga, serah dah mau dihukum yain aja deh.

"Assalamualaikum" ucap Bu Mira ke anak-anak

"Waalaikumusallam" jawab anak-anak serentak ke Bu Mira

"Siapa yang belum mengerjakan tugas pekerjaan rumah? Angkat tangan!" ucap Bu Mira ke anak-anak

"Saya kurang 4 nomor Bu" ucap gue sambil mengacungkan tangan

"Kamu Zach, lari 2 putaran di lapangan, setelah itu segera masuk kelas, jangan ke kantin" ucap Bu Mira ke gue dan..

Kalian tau lah pastinya geng gue gak ada yang ngerjain tugas nya hari ini, setelah itu gue, Edgar dan Daniel langsung menuju ke lapangan untuk lari 2 putaran dengan diawasi Bu Mira dari balkon depan kelas gue.

Setelah gue, Edgar dan Daniel selesai lari-lari mengerjakan hukuman dari Bu Mira, pasti kalian tau dimana tempat yang kita tuju? Ya, kantin

Suasana kantin agak sepi, hanya ada 3 orang anak yang berada di Kantin, yaitu Al, Tata dan Andien?

Gue langsung kaget ketika Al berbincang-bincang dengan Tata dan Andien

Sejak kapan mereka berdua kenal dengan Al? Kalau Tata sih kenal, karena dia satu kelas dengan Al, tapi Andien? Kan gak mungkin kenal, Al aja baru masuk kemarin

Mereka bertiga membicarakan hal yang serius, bahkan kelihatannya sangat serius, bagaimana tidak? Saat gue, Arkan dan Daniel datang saja mereka bertiga tiba-tiba melihat kami dengan ekspresi yang sangat aneh, antara takut dan bahagia

Takut? Memangnya mereka membicarakan tentang hal sepenting apa? Sampai-sampai kami datang di kantin mereka bertiga langsung tiba-tiba mendadak diam dalam pembicaraan tersebut.

Ada apa? Gue kok curiga sama mereka bertiga sih, jangan-jangan mereka yang merencanakan ini semua?

______________________________________

Hey Readers! Jangan ninggalin cerita ini ya! Jangan lupa vote ⭐⭐⭐

Fake Account {END}✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang