#21

37 5 2
                                    

"Gue mau ngomong kalau lo cantik" ucap gue ke Anneth

"Tapi sayang" ucap gue sekali lagi ke Anneth

"Sayang apa?" tanya Anneth ke gue

"Ciee manggil gue sayang" ucap gue ke Anneth

"Jahat banget sih lo Zach!!!!!" ucap Anneth ke gue sambil mencubit lengan gue yang dari tadi udah dicubit beberapa kali

"Biarin" ucap gue ke Anneth sambil mengeluarkan lidah gue lalu gue menuju ke ruangan Om Ridwan dan kak Arkan, gue pengen kasih tau dalang dibalik ini semua

"Om, saya mau cerita, semoga om bisa percaya dengan saya, siapa dalang dari ini semua" ucap gue ke Om Ridwan

"Silahkan, saya akan mendengarkan kamu" ucap Om Ridwan ke gue dan Kak Arkan terus memerhatikan gue

Flashback on

"Setelah bel pelajaran berbunyi yang tandanya pelajaran sudah selesai, saya langsung menuju ke parkiran, di parkiran saya menemukan sebuah mobil jazz warna merah, dan di sebelah mobil itu terdapat Tata dan Andien yang sedang berbicara dengan seseorang di dalamnya, saya lihatin terus, ternyata orang yang di dalam mobil itu adalah Al, setelah saya tau kalau di dalam mobil itu ternyata Al saya langsung foto mereka bertiga dan tidak lupa plat mobilnya yang nomornya mungkin sudah diganti dengan B 2755 LS, saya kaget menguping pembicaraan mereka bertiga, mereka benar-benar ingin menghabisi Anneth, saya yang mendengar hal itu langsung panas hati saya, pengen banget ngerekam omongan mereka bertiga tadi, yang Al katakan adalah jika dia tidak menghabisi nyawa Anneth, dia tidak akan mendapatkan warisan perusahaan dari ayahnya, itu adalah ancaman ayahnya Al, karena perusahaan ayah Al sekarang mengalami kebangkrutan, dan mereka ingin perusahaan Anneth bangkrut dan tutup, karena saingan berat ayah Al adalah om Ridwan. Saya akhirnya tau pelakunya siapa, dan saya rasa ini semua kelakuannya Al."

Flashback off

"Coba Zach, kamu tanyakan Al, siapa nama ayah nya" ucap Om Ridwan ke gue

"Iya om" ucap gue ke om Ridwan

"Selama lo di sekolah, jagain adek gue ya, kemanapun dia pergi, kalaupun Anneth ke toilet, lo bisa izin juga lo awasin, ntar Anneth dihabisin di kamar mandi kan kita gak tau ya Zach, minta tolong lo jagain Adek gue satu-satunya, lo juga pengen njagain dia kan?" ucap kak Arkan ke gue

"Apaan sih kak? Kita OSIS kita gak boleh pacaran" ucap gue ke kak Arkan

"Lagian kalau dah purna pasti lo tembak juga adek gue" ucap kak Arkan ke gue

"Tergantung sikon sih kak heheh" ucap gue ke kak Arkan

"Kalian sahabat apa temen?" tanya om Ridwan ke gue

"Sahabat om" ucap gue ke om Ridwan

"Owh, kalau gitu kamu bisa jagain anak om kan selama di sekolah, kemanapun dia pergi jagain" ucap km Ridwa ke gue

"Insyaallah, saya akan menjalankan amanah om" ucap gue ke om Ridwan

"Saya percaya sama kamu" ucap Om Ridwan ke gue

"Makasih om" ucap gue ke om Ridwan

"Eh, btw ayah gue pertama kali percaya sama cowok diamanahi buat jaga Anneth itu lo, jadi lo jangan ninggalin amanah tadi" ucap kak Arkan ke gue

Baru pertama kali? Gue yang pertama dikasih amanah?
Spesial? It's okay lah

"Iya kak, saya akan menjaga Anneth semampu saya" ucap gue ke kak Arkan

"Ok" ucap kak Arkan ke gue

"Kalau pdkt bilang ayah gue dulu, ntar lo dimarahin sama ayah gue" ucap kak Arkan membisikkan ke telinga gue

Fake Account {END}✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang