"Jajan mulu."
Ken menoleh, mendapati lelaki bertubuh jangkung itu sudah berada dibelakangnya dan ikut mengantri mi ayam.
"Terus lo ngapain disini kalo gak jajan?" Sahutnya.
"Nyariin lo, pendek. Makan sama gue aja yok di kelas. Gue bawa bekel banyak soalnya."
Tanpa babibu lagi Ken meninggalkan antrian dan berjalan keluar kantin. Gathan sendiri hanya membuntutinya dengan jarak 3 meter.
"Gue gak pendek ya." Protes Ken.
"Tapi lo emang pendek kalo dibandingin sama gue." Gathan menyahut santai.
Terkadang, Gathan dengan mulut polosnya itu benar-benar menjengkelkan.
"Lepas."
Gathan yang memang dasarnya tak sabaran pun langsung saja berjongkok didepan Ken dan melepas sepatu converse dari kaki mungil itu.
"Masuk sini." Gathan menaruh sepatu Ken di rak lalu menggiring gadis itu untuk duduk bersama segerombolan anak yang membentuk meja besar.
"Loh, Ken?"
Ken nampak terkejut saat mendapati beberapa orang yang ia kenal juga berada disana. Termasuk seniornya di English Club dan tetangga rumahnya.
"Anak ilang dari mana? Mau numpang makan?" Canda Tias.
Ken pun mendudukkan dirinya diantara kakak kelasnya itu. "Iya nih, boleh dong itu semua lauknya kesiniin. Princess laper nih."
Terulas senyum tipis diwajah Gathan. Tak menyangka jika Ken se-supel itu bahkan diantara kakak kelasnya.
Gathan menaruh satu kotak bekal dihadapan Ken, yang berisi nasi, nugget dan tumis kangkung yang masakannya sendiri. Menu favorit Ken selama tinggal di rumahnya.
Padahal Ken bisa saja makan makanan yang tersedia diatas meja. Tapi ia sudah merasa sangat cukup dengan apa yang Gathan siapkan untuknya.
"Eh, ada acara apa sih kok tiba-tiba si Gathan ngajak mukbang gini?" Tanya Rio yang baru saja datang bersama teman-temannya.
"Gak ngerti tuh. Tapi bau-baunya sih ada yang baru jadian nih." Sahut Gea sambil melirik Ken.
"Oh, jadi ceritanya buat nyambut anggota baru? Ngegas terus ya, Tan. Tiba-tiba ngegondol adek kelas." Timpal Reyna.
"Iyalah. Emang kapan sih Gathan gak pernah ngegas?" Timpal Rio.
Ken menatap Gathan yang hanya tersenyum menanggapi ocehan teman-temannya. Nyatanya seorang Gathan itu memang selalu ngegas, batin Ken.
💋
"Rumah siapa, Tan?" Tanya Ken begitu motor Gathan memasuki halaman rumah yang terbilang sangat besar itu.
"Gak tau." Sahut Gathan sambil melepas helm yang Ken kenakan.
Konyol kan? Padahal jelas-jelas dia yang membawa Ken kesana. Dan dengan polosnya ia menjawab tak tau itu rumah siapa.
Seorang Gathan itu memang terkadang sulit didefinisikan.
Mereka pun memasuki pintu utama rumah mewah itu. Ken sampai berpikir, tidak mungkin ini rumah Gathan dan Erik. Pasalnya disana banyak sekali orang berpakaian serba hitam yang nampak menyeramkan dimata Ken.
"Oh, ada Ken?"
Ken jelas terkejut saat tiba-tiba seorang wanita seumuran Ibunya datang menyambutnya begitu hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
El-Prad [J.W.S]
Fiksi Penggemar"Lo mungkin gak bakal biarin gue hidup sampe besok, makadari itu gue gak berontak."