[Bab 9 : The Girl]

503 60 1
                                    

"Kau yakin?" Aku mengangguk malas di hadapan Dave yang masih setia mendengar cerita ku.

Ia mendecak. "Ia akan menyesal dan menjadi gila ketika kau benar-benar pergi." Kata Dave membuat ku menoleh ke arah nya. Ia tersenyum ke arah ku dan aku tertawa kecil.

Lebih tepatnya aku tengah menertawakan diri ku sendiri. Aku benar-benar terjebak di hutan ini bersama Dave, karena jika aku tinggal bersama Victoria di luar negeri otomatis aku harus meninggalkan Dave sendirian disini dan tentu saja aku tidak bisa. Ia adalah sahabat terbaik ku selama ini.

"Bagaimana jika kita tinggal di rumah mu?" Tanya Dave tiba-tiba. Pertanyaan nya cukup berat dan membuat ku berfikir banyak.

"Sepertinya keputusan mu kurang efektif. Mengingat letak rumah ku yang berjajar dengan rumah lain, yang artinya kita akan sering berkomunikasi dengan manusia. Aku takut naluri liar ku sulit ku kendalikan lagi." Kata ku kemudian menunduk menatap sepatu ku yang sangat kotor.

Dave menarik nafas nya dalam sebelum mendaratkan bokong nya di samping ku. "Jangan khawatir. Ada aku di samping mu yang akan senantiasa membantu mu untuk mengendalikan naluri liar mu itu." Ia tersenyum ke arah ku seraya menggenggam erat kedua tangan ku.

Aku bergerak beranjak memeluk tubuh Dave. "Terima kasih." Kata ku dan tanpa ku sadari aku terisak di salah satu bahu nya.

Kedua tangan nya bergerak menuju punggung ku dan mengusap nya naik turun dengan lembut. "Tidak perlu berterima kasih. Sama-sama." Kata nya.

Aku melepaskan pelukan ku dari nya dan menatap nya dengan penuh harap.

"Baiklah. Mulai besok kita akan tinggal di rumah ku." Keputusan ku membuat wajah Dave terlihat bahagia di samping ku.

• • •

3 Bulan Kemudian...

"Sudah terhitung sekitar tiga bulan kita tinggal di rumah ini dan itu artinya aku sudah sangat lama tidak berburu. Bagaimana jika sore ini?" Tanya Dave dari arah sofa tanpa memudarkan khayalan ku yang melayang kepada Daniel entah untuk keberapa kalinya.

Nama dan wajah nya terlalu sering memenuhi fikiran ku selama tiga bulan terakhir ini. Dan itu artinya sudah tiga bulan lamanya aku tidak bertemu apalagi berkomunikasi dengan nya.

Aku melirik ke arah Dave yang masih menatap ku dengan penuh harap di sofa. "Aku tidak. Kita bahkan baru saja berburu satu minggu yang lalu dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan berapa lama kau tinggal dirumah ku." Kata ku membuat Dave mendecak kesal.

Apa yang sedang Daniel lakukan sekarang?

Apa tidak ada keinginan dari nya untuk mencari dan menemui ku?

Apa ia memikirkan ku sepanjang waktu sama seperti apa yang aku lakukan disini?

Astaga! Bahkan aku benar-benar tidak bisa memalingkan perhatian ku kepada yang lain.

Oke, coba berfikir berfikir ... Apa yang harus aku fikirkan sekarang?

Daniel. Hanya ada nama itu yang terbesit di otak ku.

Bagus, aku harus berusaha lebih keras untuk melepas nama itu dari dalam benak ku.

Aku menarik nafas dalam kemudian melirik ke arah Dave dengan cepat. "Aku akan pergi, jangan cari aku." Kata ku sebelum membuka pintu dan melesat keluar rumah tanpa mendengar apa yang Dave teriaki dari dalam rumah.

Langkah ku membawa ku menyusuri hutan yang tidak asing lagi bagiku. Memanjat pohon, berlari secepat kilat dan lain sebagainya telah aku lakukan hanya sendirian.

Moonlight 2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang