04

426 84 11
                                    


If the shiny season passes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

If the shiny season passes. Will you keep soaking me forever?

So beautiful, like a stream of rain water. Our crystal clear story.




=== oOoOoOo ===



Hari ini ruanganku di datangi perempuan terbaik di hidupku. Perempuan yang selalu membuat kami sekeluarga bahagia. Perempuan yang menjagaku agar tetap normal menghadapi ketidakadilan di keluargaku sendiri?

Hell, Yeah!

Sung Deokmi.

Seorang Ibu yang selalu mencintai dan merawat anak-anaknya dengan sangat baik. Mungkin tanpanya, aku akan benar benar pergi dari rumah, dan memilih untuk tidak memiliki keluarga.

"Eomma dengar, kau memiliki kekasih. Jinjjayo?" katanya sembari memelukku dari belakang.

"Animnida, Eomma. Ajik"

Beliau mengusap kepalaku, "Anakku, pulanglah. Eomma rindu ingin dengar ceritamu. Berbaikanlah dengan Appa—"

"Eomma, kita sudah membicarakan ini berkali-kali. Pria tua itu tidak akan suka melihatku. Ia lebih bangga dengan Kyunghoon hyung."

"Min Yoongi, dia Appa mu.."

"Setelah hyung meninggal, ia selalu menyalahkanku karena aku tidak mau menurut. Bahkan sampai detik ini pun ia selalu mengungkit hal itu jika aku pulang" Kataku sembari melepas pelukannya dan ia berjalan ke depan meja.

"Tapi sesekali kau tetap pulang sayang"

"Demi dirimu, Eomma"

Rasanya jika mengingat ini aku sangat marah. Aku dan hyung berbeda delapan tahun. Hyung sangat sayang padaku dan mendukungku meskipun Appa tidak. Ia membuatku memilih jalanku sendiri setelah ia memberikan pandangannya. Bukankah keluarga seharusnya seperti itu? Saling mendukung?

Bagi appa kuliah di jurusan IT tidak akan membangun apapun. Semua diperparah ketika aku gagal masuk Universitas Seoul, tempat dimana hyung kuliah dan lulus dengan nilai memuaskan. Titik acuan hebat versi Appa adalah Kyunghoon hyung. Aku bukan apa-apa. Aku tidak bisa menjadi dirinya.

"Yoongi, kau tidak apa-apa?"

Aku tersentak karena usapan lembut Eomma, "Aku tidak apa-apa. Eomma pulang ya"

"Maafkan Appa mu, Nak. Raih mimpimu tapi jangan tinggalkan orang tuamu"

Ucapan Eomma membuatku terdiam. Sejenak ku ingat wajah hyung sebelum matanya menutup selamanya. 'Sayangi Eomma dan Appa sebaik mungkin' Katanya waktu itu. Sejak saat itu semua beban keluarga, berada di pundakku.

[COMPLETED] PARALLEL UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang