Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"I wish you the best of all this world could give. And I told you, when you left me. There's nothing to forgive."
"But I was thought you'd come back and tell me all you found was, heartbreak and misery."
"It's hard for me to say I'm jealous of the way, you are happy without me"
Ucapannya begitu teduh saat membuatku kembali berpikir untuk benar-benar percaya padanya.
Seperti hal yang sekarang setelah aku mengerjakan ujianku yang sealakadarnya, tanpa berpikir. Ah, padahal jika aku mengerjakan dengan baik, nilaiku akan sempurna. Agar orang tua itu berhenti mengatakan bahwa aku tidak terlalu berguna bagi keluarga
'Kau akan memiliki kehidupanmu yang baik. Aku janji'
Katanya sebelum aku memasuki ruangan ujian.
"Yoongi, apa kau akan telpon Yoonjae Appa?"
Mataku membulat, "Untuk apa??"
"Beliau itu cetakanmu lho. Orangtuamu. Mulutmu mau ku lakban? Kenapa kau tidak mengalah sedikit pada Appa mu?"
Yewon terkekeh. Aku terdiam.
Kalimat itu adalah kalimat yang sering diucapkan Kyunghoon hyung saat ia masih hidup.
"Apa aku di masa depan mengatakan itu padamu?"
"Iya, tentu saja," Ia meneguk air mineral di botol dengan cepat, "Kyunghoon Oppa yang mengatakannya padamu jika kau ribut dengan Appa mu, hahaha. Saat kau menceritakan hal itu, kau sungguh bahagia seraya rasa rindumu yang besar"
"Hyung penting bagiku"
"Arayo. Jinjja arayo. Ayo ke makam Kyunghoon Oppa!!"
Aku menahan tangan Yewon, menatap matanya tajam, "Sebanyak apa kau tahu tentang hidupku? Kenapa kau seolah-olah tahu segalanya"
"Ish, bukan seolah-olah. Aku memang tahu. Bahkan," Ia menarik wajahku tepat di depan wajahnya dan tersenyum, "Tahi lalat kecil di dada kirimu, juga aku tahu"
"MWORAGO!!"
Aku segera menarik diriku menjauh dan berputar darinya. Aku mendengar kekehan kecil Yewon dan ini pertama kalinya aku merasa malu dengan apa yang aku dengar. 'Dasar perempuan menyebalkan. Aneh' Bathinku.
"Aku tidak menyebalkan, dan aku tidak aneh" Potongnya saat aku bergelut dengan pikiranku sendiri
"Aku tidak menyebutmu menyebalkan dan aneh"
"Bohong..." Ia memutar tubuhku dan tersenyum, "Jika kau tiba-tiba memutar tubuhmu saat aku sedang bicara sesuatu di depanmu seperti sekarang, berarti kau bergumam bahwa aku menyebalkan atau aku aneh"