"TUNGGU.. TUNGGU.. KAU BILANG KAU DATANG DARI MASA DEPAN?"
"AKU MENYAKITIMU?"
"KAU INGIN MEMBUNUHKU SEKARANG AGAR AKU TIDAK MELAKUKAN ITU?"
"PERFECTLY BULLSHIT!!!"
💐💐💐
Hidup tidak seperti apa yang kalian rencanakan. Semua rencana bisa kacau hanya dengan sekali atau sedikit kesalahan. Bahkan kau tidak tahu, apakah rencana yang kau susun itu adalah yang terbaik atau tidak.
Terkadang, kita tidak bisa membedakan mana yang dibutuhkan dan mana yang diinginkan. Beda tipis
Keengganan untuk mengiyakan kesalahanmu di depan orang terdekat menjadikanmu egois.
Egoislah.
Tidak apa-apa.
Dirimu lebih utama dibandingkan orang lain. Kebahagiaanmu diatas segalanya. Berhenti terjebak dengan pemikiran bahwa orang itu adalah segalanya.
Kau tidak akan bisa menebak jalan hidupmu sendiri.
Semua yang sudah di atur, bisa berubah.
Drastis...
"Kewarasaku butuh di uji" Kataku pasrah ketika kepalaku menyentuh sandaran kursi.
"Bukankah sudah?"
Taehyung menepuk bahuku dan tertawa kecil. Sadar bahwa ucapannya menggangguku, kepala kembali ku tegakkan. "Bagaimana ia bisa begitu?"
"YAA! min Yoongi, menurutmu apa aku dukun, tahu semua?"
Ku kira ia akan memberikan solusi.
Ternyata...
Singkat cerita, hari ini ada seorang perempuan mendatangiku tiba-tiba dengan wajah marahnya. Menurut Taehyung, ini adalah kali pertama aku mengikuti perintah seorang perempuan, terlebih orang yang belum aku kenal.
Ya bukan berarti aku tidak pernah di perintah perempuan. Aku patuh pada ibuku jelas.
Taehyung terkejut bukan main tadi pagi.
Ku tatap wajah sahabatku, "Kau lihat perempuan tadi, apa kau mengenalnya? Aku sungguh tidak mengenalnya"
"Belasan tahun bersahabat denganmu, ini saja kali pertama aku melihatmu di seret seperti itu, Min Yoongi yang agung"
"Kim Taehyung—"
"Bukankah kau jarang mengingat orang yang jarang berhubungan denganmu? Jadi bisa saja kau tidak ingat dia"
"Itu, beda"
"Sama, bodoh!"
Tawa Taehyung pun meledak setelah kami saling menatap cukup lama. Meskipun teman kantor kami sudah menggelengkan kepalanya melihat tingkahnya. Ia tetap seperti itu. Tidak pernah berubah. Iya, pria aneh ini adalah sahabatku.
Sahabat yang tidak aku ceritakan apa yang perempuan itu katakan.
KIM YEWON.
Siapa dia? Sumpah aku tidak tahu. Ia datang dengan wajah marahnya ke kantorku. Ia menarikku begitu saja saat aku dan Taehyung sedang meeting. Sejujurnya aku terkejut. Tapi anehnya aku tidak menolaknya.
Biasanya jika ada orang yang meninggikan suaranya saat bicara padaku, aku akan langsung 'menghabisinya' tanpa ampun.
Kau boleh memarahiku atas kesalahanku, tapi kau tidak berhak merendahkanku dengan meninggikan suaramu saat bicara denganku.
Aku hanya memahami ucapannya yang begitu mengejutkatku, aku menyakitinya teramat sangat. Oke, tapi kapan?
Jika Appa ku tahu bahwa aku berhubungan dengan perempuan dan menyakitinya, aku bisa mati dalam hitungan menit.
Meskipun aku mengatakan tidak. Pria tua itu tidak percaya padaku.
Tidak akan pernah.
"Kau baik-baik saja?" Pertanyaan Taehyung menyentakku. "Apa kau perlu kontrol lagi?"
"Aku baik-baik saja. Tidak sopan"
"Hahaha," ia tertawa sembari pergi meninggalkan ruanganku. "Panggil aku jika butuh bantuan"
"Bantuan, kepalamu!!"
Apa ada yang lebih buruk dari seorang asing yang memasuki hidupmu begitu saja?
Jangan beritahu aku!
Diam!
Simpan saja di pikiranmu sendiri.
Hannara - June '19
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] PARALLEL UNIVERSE
Fanfiction"Kau menyalahkanku atas kesalahan yang belum aku lakukan? kesalahanku di masa depan? Jangan gila"