03

467 90 6
                                        

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI BAGI TEMAN-TEMAN YANG MERAYAKAN. SEMOGA AMAL IBADAH DI BULAN RAMAHDAN DI TERIMA TUHAN DAN DIPERTEMUKAN KEMBALI DENGAN RAMADHAN TAHUN SELANJUTNYA 💜



 SEMOGA AMAL IBADAH DI BULAN RAMAHDAN DI TERIMA TUHAN DAN DIPERTEMUKAN KEMBALI DENGAN RAMADHAN TAHUN SELANJUTNYA 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tidak bodoh. Aku tahu kebohongan yang ia katakan. Jadi sepertinya aku tidak sudi membantunya, meskipun itu demi kebaikanku di masa depan.

Satu bulan?

Ya sudah. Tunggu saja sampai waktu itu tiba.

Dasar perempuan tidak tahu diri. Terbuat dari apa otak dan hatinya sampai tidak bisa mendengar ucapan orang lain.

By the way, mood ku sekarang sangat buruk. Sejak kemarin malam sampai siang ini aku sungguh tidak berniat untuk mencari cara agar semua lebih aman.

Terkadang ketikan tangan seseorang bisa lebih pedih daripada ucapan. Semudah itu menyakiti hati orang lain.

Makan siang dengan satu-satunya sahabatku mungkin menjadi jalan yang menyenangkan.

Akan tetapi di perjalanan kembali ke kantor...

"Ku bilang untuk tidak mendaftar di acara itu, kenapa kau mendaftar!!"

Taehyung terkejut, begitu pula aku, saat Yewon ini menarikku dan memekik begitu kencang. Mencegat kami di tengah jalan sungguh merusak segalanya.

Mood baik yang sudah susah payah aku bangun hancur seketika karena ucapan perempuan ini.

Aku memberi sinyal agar Taehyung kembali ke kantor lebih dulu. Wajahnya benar-benar meminta penjelasan. Ah sial, rasanya ingin ku muntahkan bulgogi makan siangku ke wajah memuakan perempuan ini.

Ku arahkan pandanganku padanya. "Siapa kau melarangku?"

"Kim Yewon"

Boleh ku tenggelamkan diriku sendiri?

Sial!

"Kau punya urusan apa hingga berani melarangku?"

"Masa depan—"

"Stop bicara itu. Aku sudah bekerja keras mendesign. Aku adalah programer, dan kau berharap aku tidak mendaftar di acara itu?"

"NEE!! ANDWAEYO"

"Kau gila. Kau tidak tahu ia dengan susah payah membangun mood ku agar—"

"Aku tahu kau marah. Merasa terhina saat salah satu panitia mengatakan bahwa kau menjiplak"

"Mworagoo?"

"Tapi ada seseorang yang berani memberikan jaminan bahwa kau mampu. Akhirnya kau tetap diizinkan. Benar begitu, Yoongi?"

Ia berhasil membuat aku terdiam.

"Kau tahu dari mana? Aku tidak sedetail itu menjelaskan pada Taehyung. Lagipula—"

"Kau menceritakannya sendiri padaku. Aku datang dari sembilan tahun kemudian untuk melarangmu melakukan hal yang akan—"

"Stop! Kalau begitu, kembali ke masa depan saja. Urusi urusanmu sendiri"

[COMPLETED] PARALLEL UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang