07

393 85 12
                                        

I know, I don't wanna cry
My love won't go anywhere
Forever, I'll remember your heart
I'll miss you
Even if you're not next to me
You wrap around me from somewhere
Goodbye now


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat ini aku baru memahami mengapa aku yang dimasa depan begitu percaya padanya, dan menyukainya. Ah boleh ku katakan aku mencintainya.

Ia selalu memaksaku untuk mendengar, melihat, dan merasakan sesuatu yang belum aku tahu, atau bahkan aku tidak suka. Hingga akhirnya aku di titik mulai menyukai atau bahkan terbiasa dengan hal-hal itu.

KIM YEWON.

Perempuan itu melakukannya padaku. Perempuan aneh dan menyebalkan yang tidak suka dibilang aneh dan menyebalkan.

Ia datang padaku, ah tidak, ia menarikku dari rasa jenuh akan hidup yang monoton. Masih lekat tatapan tajamnya saat pertama kali aku melihatnya. Aku tidak pernah menyangka bahwa rasa kesal ku  yang luar biasa dulu berubah menjadi rasa rindu yang tidak kalah luar biasa.

Sehari tanpa bertemu dengannya sungguh aneh. Sepucuk surat datang ke mejaku. Darinya.

Tertulis;

Semangat❤

Bisa apa aku selain tersenyum. Ku rasa Taehyung juga sudah loncat kegirangan melihatku seperti ini. Ia sahabatku yang memahami luka di hatiku. Kadang memang sahabat segalanya.


Dan hari ini penentuan hidupku. 

Pagi ini Yewon sudah menungguku di gerbang Universitas Seoul dengan segala perabotannya. Lucu, bathinku. Beberapa saat sebelum aku memasuki ruangan ujian ia mengatakan padaku, Tolong jangan diisi penuh. Jangan. Ya aku mengangguk.

Namun saat aku selesai, aku tidak menemukan Yewon dimanapun. Jadi ku putuskan menunggu. Entah kapan terakhir kali aku merasa gugup. Hingga aku melihat Yewon berlari dan memelukku erat. Ia kemudian menarikku dengan semangat ke sebuah papan pengumuman ujian magisterku.

Benar, kan. Ia muncul setelah berjam-jam menghilang. Perempuan aneh. Ia seperti punya sihir.

"Kau gagal Yoongi. Tidak ada tulisan mengenai keberhasilanmu, kita berhasil Yoongi." Serunya. Mataku pun membulat.

"Hasil sudah keluar?"

Ia mengangguk "Ne. Ppalli"

Mereka yang mengikuti ujian menatap kami begitu tajam ketika Yewon berteriak bahagia karena aku tidak lulus. Ada yang tersenyum, dan ya tentu saja ada yang berkata tidak pantas. Well, ini bahagia menurut seorang Kim Yewon.

Papan pengumuman itu memang hanya tercantum nama-nama orang yang lulus test Universitas Seoul. Namaku tidak ada disana. Aku tahu bahwa aku harus mengagalkan diriku. Tapi rasanya tetap sedih ketika kau tahu kau bisa, tapi kau harus mengalah.

[COMPLETED] PARALLEL UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang