Sans Aja

4.1K 136 10
                                    

"Mantan" satu kata yang terucap dari bibir Dhani untuk sebuah kejujuran. "Lebih tepatnya waktu aku kuliah" sambungnya.
"Oh gitu" hanya itu ya hanya kata itu yang diucap Sasa sebagai respon atas kejujuran suaminya sambil memalingkan wajah kesegala penjuru ruangan.
"Kamu marah ? "
 "Bagian mana yang menunjukkan aku marah ?" Sambil tersenyum
 
Malam itu berakhir dengan penjelasan dhani siapa wanita yang ia jumpai kemarin malam hingga ia terlambat pulang dan tak memberi kabar. Malam itu tiada respon berlebih yang ditunjukkan Sasa, ia hanya menanggapi segalanya dengan senyum sambil sesekali bertanya. Jangan ditanya bagaimana perasaan Sasa sebagai seorang istri,tentu kecewa dan sakit tapi tak terlihat sedikitpun diraut wajahnya. Malam itu setelah kejujuran itu tiada yang berubah. Mereka tetap terbangun dipagi hari dengan Sasa yang berada dipelukan Dhani.

Sebenarnya Sasa pun tak bisa menunjukkan bahwa ia marah karena kejujuran Dhani. Mengapa ? Karena sesungguhnya Sasa pun masih belum mampu berlaku sejujurnya tentang dirinya pada Dhani yang merupakan suaminya.

Waktu terus berlalu dengan kecepatan standar sebagaimana mestinya. Setiap hari kehidupan rumah tangga mereka diwarnai dengan kemesraan dan tidak ketinggalan pula pertengkaran yang selalu di menangkan siwanita. Pertengkaran itu wajar dalam sebuah hubungan justru dapat menjadi bumbu untuk tambah mesra bila pandai menyikapinya.

Seperti hari ini, Sasa marah kepada Dhani karena hari libur ini Dhani melupakan janjinya untuk menemani istrinya belanja. Padahal kegiatan belanja bersama adalah agenda rutin keduanya. Dhani melupakan janjinya karena ia harus menghadiri rapat yang katanya "penting".
Bukan berarti sasa tidak pengertian hanya saja hari libur adalah kesepakatan mereka berdua untuk benar benar libur dari hal pekerjaan.

To : MasDHa
Sasa izin ya mas pergi belanja sendiri, gak papa kok, aku gak marah bener deh.. tapi nanti malam jangan tidur peluk aku titik.

Send

Pesan itu yang dikirim sasa pada suaminya dan berlalu pergi ketujuannya.

---"---

Diruangan itu dikantornya Dhani tersenyum menerima pesan dari istrinya. Walau marah tapi sasa tetap meminta izin kemanapun ia pergi pada Dhani. Dan Dhani suka itu.

Isi pesannya lucu,itu menurut Dhani. Ya walaupun nanti malam ia harus kerja ekstra untuk membujuk Sasa agar mengizinkannya tidur memeluknya. Karena memeluk istrinya saat tidur adalah kebiasaanya sejak menikah dan ia tidak bisa bila tidak melakukan itu.

To : MaSASA 💏
Ia hati-hati ya Adinda, maaf kan kanda yang masih harus bekerja untuk kesejahteraan anak-anak kita kelak. Jangan marah adindan, kanda tak bisa bila tidur tak memelukmu. 😚💏

Send.

--"--
Iyaiya mereka berdua memang sealay itu terkadang. Tapi begitulah mereka mengisi hari mereka agar segalanya dibawa santai.

Sementara di dalam mobil itu Sasa tersenyum miring sambil bergumam "ceh dasar alay" dan tertawa mengingat ia pernah mengatai Dhani bocah tengik alay dulu dan sekarang bocah itu menjadi suaminya.

Sasa berjanji nanti malam ia tak akan mudah melunturkan ngambeknya dengan rayuan atau apapun itu nanti yang suaminya lakukan untuk tak membuatnya marah.





Guys maafkan daku lama update. Makasih buat yang mau baca.
Percayalah cerita ini B aja.
Aku menerima Saran dan masukan dari kamu semua.

My Young HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang