part (1) pertemuan pertama

471 40 7
                                    

     Happy Reading  
   
     Wanita mana yang tak menginginkan cinta hadir dalam kehidupan nya???tapi menjatuhkan hati untuk seorang adam membuat ku tak mungkin, setelah apa yang aku rasakan selama ini membuat ku tak ingin mengenal fitrah cinta

Aku tak ingin membuat Allah cemburu atas apa yang ada dalam hati ku di pikiran ku ataupun di lisan ku...karna Allah maha pencemburu aku tau itu

        "Assalamualaikum... Ukhtiy Madzata'malu?" Ucap nya,suara itu,suara yang sangat familiar di telingaku

"Wa'alaikum salam,huuh Zahra ngagetin aku aja"Ucap ku pada nya, yaa dialah  Kamalia Zahra teman aku di pesantren ini

"Hmmm...maaf ya, kamu siih ngelamun terus, lagi banyak fikiran ya?"

"Hah, aku...aku nggak lagi mikirin apa-apa kok, benar dehh"

"Beneran atuuh?" goda nya
"atau jangan-jangan lagi kefikiran Gus Rayhan yang yang tampan nya super duper itu. Ayooo ngakuuu"

"Apaan sih kamu ada-ada aja deh"kata ku

"ciye....ciye...nggak kok cuman bercanda ukhtiy gak usah Blushing gitu"
rasa nya pipi ku semakin memanas.

       Yaa Moh. Rayhan Akbar Arifin putra kedua kyai hasyim as'ari Arifin pengasuh  pondok pesantre Baitur Rahman, yang menyelesaikan study S3 nya di Al-Azhar dan menetap disana dengan profesi nya sebagai Thabib (dokter).Saat ini beliau meluangkan waktu nya untuk pulang ke indonesia, sudah beberapa hari ini beliau mengajar di aula putri, mengadakan kuis dengan modal hafalan Al-qur'an yang di miliki para santri.

             ====¤==♡==¤====

Dua Hari Yang Lalu

         Semua santri telah berkumpul di aula menunggu kehadiran pak kyai dengan kitab yang telah di bawa.
      

Begitupun dengan Qalby Khauratun nuriah (Khaura, Aura atau Rara) salah satu santri wati di pesantren ini. Ia berjalan menuju aula tetapi dari arah berlawanan hampir tertabrak dengan seseorang berperawakan lebih tinggi dari nya, membuat semua yang di bawa nya terjatuh dan bersrakan di tanah.

"Maaf ukhty... saya buru-buru" Ucap nya sambil membantu haura membereskan kitab dan lembaran yang jatuh berserakan di tanah.
Khaura hanya mengangguk, tak berani untuk menatap nya. Dari arah kejauhan seseorang melihat nya.

"Syukran Akhiy" Kata khaura dan pergi meninggalkn lelaki itu.

"Ura kenapa?" tanya sila

"Tidak apa-apa hanya kecelakaan kecil"

"Ciye ciye.... seorang khaura tabrakan dengan Gus tampan di pesantre ini.Duuuuh senang nya, mau juga donk ditabrak Gus Rayhan Akbar itu."

"Zahra, apaan sih kamu. Saya aja tidak tau kalu dia itu Gus Rayhan"

yaa begitulah seorang Khaura tidak pernah melakukan eye contact dengan pria manapun. Karna ia tahu kalau panah terdahsyat setan adalah melalui pandangan.

"Benar kamu tidak tau kalau itu Gus Rayhan?"

"Bodoo, mau Gus Rayhan kek,siapa kek terserah" ucap Khaura sambil meninggalkan Zahra dan sila di belakang nya.

              ====¤==♡==¤====

Di Aula Putri

       Aku memasuki kawasan aula, dan duduk di tempat yang telah biasa ku tempati bersama Zahra dan Sila, sambil menunggu pak kyai aku membuka kitab

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh"  Tetdengar suara berat nya memasuki gendang telinga. Semua santri terkejut denga kedatangan nya

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh" Jawab semua santri yang ada di aula itu. Setelah kehadiran nya aula terasa sunyi

"Kayfa haaluk??" Ucap nya

(Bagaimana kabarnya)

"Alhamdulillah bikhair" Jawab semua santri

(Alhamdulillah baik)

"haura...haura"Zahra memenggil ku

"Apaan sih ra" Kata ku dengan menurunkan nada suara ku

" SubhanaAllh Uraa gus Rayhan wasim jiddan"Ucap nya tapi tak ku hiraukan, jika si Zahra di ladenin bisa gawat aula ini.

"Maaf sebelum nya pada semua santri yang hadir di aula saat ini untuk satu minggu kedepan saya di perintah Abi buat ngajar di Baitur Rahman putri, selagi ada kesempatan sebelum saya kembali ke Kairo"Kata nya

"Kami senang kog bisa di ajari ustadz Rayhan lagi" teriak nya, siapa lagi kalau bukan si Zahra... Zahra itu ada-ada aja dehhh dia kira ini di pasar main seenaknya teriak-teriak.

"Iya betul ustadz" tambah yang lain

"Oh yaa sebelum saya berlanjut untuk pelajaran, bagaimana kita main kuis dulu, buat para Akwat yang bisa jawab nanti saya kasih hadiah"

"Setuju???" lanjut nya

"Setuju ustadz" Jawab kami serempak

"Baiklah saya mulai, siapa yang menjawab silahkan berdiri, perkenalkan diri,dan presentasikan jawaban dari pertanyaan saya "

"Apa yang kalian ketahui tentang ke anehan atau ke ajaiban nyata Al-qur'an yang sangat sulit di sadari manusia? berdasarkan penjelasan ayat atau al hadis yang kalian ketahui"Kata gus Rayhan

Aku berfikir sekeras mungkin tentang pertanyaan ini, kuis ini bukan kuis biasa jika menyangkut Al-qur'an maka ini juga menyangkut Allah. Sedangkan aq takut jika menyangkut Allah maka juga menyangkut iman, iman ku tak seberapa masih gampang untuk tergoyah.

"Saya ustadz" Ucap Dinda

"Ya dipersilah kan"

"Perkenalkan nama saya Dinda, saya akan menjawab pertanyaan ustadz Rayhan. Menurut saya dalam Al-qur'an terdapat banyak perintah dan larangan dari Allah SWT" Kata itu sukses membuat aula ramai dengan tawa tapi tidak dengan gus Rayhan

"Apakh ada yang lain, mungkin ada yang lebih pas dari jawaban tersebut"

"Saya ustadz"kata syakil mengacungkan tangan

"Ya silah kan"Kata gus Rayhan

"Nama saya Syakila,saya akan mencoba untuk mwnjawab pertanyaan tersebut, menurut pendapat saya dalam al-qur'an terdapat beberapa penjelasan tentang Hukuman dan Ampunan dari Allah. Maaf ustadz kalau masalah ayat ataupun hadis saya sudah lupa heeeeee😁😁😁"Ucap nya polos. Sedangkan gus Rayhan hanya menggelengkan kepala selayak nya beristighfar.

"Ya sudah saya tunggu jawaban dari para akhwat"

Disisi lain kegelisahan menyelimuti ku entah apa yang aku fikir tak kunjung mendapat jawaban.

"Hey Ura, kamu gak mau jawab dari pertanyaan itu, tumben sih"kata Zahra

"Masih mikir"Ucap ku














Note

"Madzata'malu: Lagi apa?"
"Syukran Akhiy: Terimakasih banyak"
"Kayfa haluk: Bagaimana kabarmu"
"Alhamdulillah bikhair:Alhamdulillah baik"
"Wasim jiddan: Tampan sekali"
*Akhiy sebutan untuk orang laki-laki
*Ukhtiy sebutan seorang perempuan

Maaf mungkin ini kurang menarik untuk di bca...tapi aq tetap semangat buat nulis...aq tunggu comment dan vote nyaa teman2..

Selvia Agustin (Madura city)

Murasyahul ImamiyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang