Part (12) GIU (General Islamic University)

29 8 3
                                    

Sesungguh nya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum
Hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri

* * * *

     Kadangkala Langit bisa terlihat seperti lembaran kosong, padahal sebenar nya tidak. Matahari, bulan, bintang masih tetap disana, hanya saja Bumi sedang berputar berjalan sesuai dengan ketentuan alam.

Seiring berputar nya waktu yang tak bisa di hentikan dan terhentikan,
membuat ku merasa jenuh dengan keseharian ku di tempat yang baru ini. kak Rayhan yang setiap hari nya sibuk dengan pekerjaan RS berangat pagi dan pulang nya yang larut malam, membuat ku menunggu terlalu lama jenuh jenuh jenuh tidak ada teman di rumah baru ini.

"Kak tidak kah makan dulu sebelum berangkat ke Rumah sakit, Biar makanan ini tidak selalu mubazir " Tutur ku beranikan diri. kata "kak" yang selama ini tak bisa keluar dr mulut ku, tapi hari ini kata itu keluar begitu saja mungkin dengan ada nya kata itu aku semakin dekat dengan nya tidak merasa canggung satu sama lain.

Ya sekalipun diri nya tak pernah menyentuh sarapan atau makanan yang aku buat selama satu bulan ku jalani di Rumah baru ini, bahkan semenjak kita berada di jakarta sikap dingin kak Rayhan semakin menjadi
Ya Allah.... ujian apa lagi ini???

" Tidak usah repot-repot membuat sarapan untuk ku, aku makan diluar saja " Kata nya dingin

Rayhan sudah satu bulan kita jalani bersama seolah-olah tidak bisa menjadi kita, keseharian mu di rumah sakit Pagi, siang, sore, hingga malam. Bahkan di rumahpun kau tak berani menyentuh secuil nasi yang ku siapkan di meja makan. Kau tau??aku hanya ingin menjadi istri sesuai syari'at islam yang aku pelajari,taat kepada suami, melaksanakan kewajiban sebagai seorang istri dan lain sebagai nya.
Tapi sehelai benangpun kau tak berani menyentuh ku apalagi meminta hak mu terhadap istri mu
mungkin aku memang bukan orang yang seperti engkau inginkan, bukan orang yang engkau perjuangkan di setiap do'a sepertiga malam mu. Maaf aku belum bisa dan tidak akan pernah bisa seperti sayyida Fatimah yang memiliki kesempurnaan luar biasa

Butiran bening terjatuh dari kelopak indah ku, sakit itu yang kurasa aku berjuang untuk merebut cinta Allah tapi perjuangan ku seakan sia-sia.
keseharian ku di rumah membuat ku terasa stress tampa seorang teman. Teringat si cempreng Zahra, sahabat ku entahlah dimanakah dia sekarang?? semenjak aku menikah tak pernah ada kabar dari nya mungkin sekarang sibuk dengan pendaftaran masuk kuliyah atau bahkan sudah aktif kuliyah di Al-Azhar kairo mesir disana juga ada paman dan bibi nya jadi tak usah hawatir untuk tempat tinggal nya nanti.
Melanjutkan mencari ilmu dan pengalaman baru, aku ingin itu taapi bagaimana caraku bicara pada kak Rayhan aku tak berani untuk sekedar berbicara banyak pada nya, aku ingin mencari universitas yang dekat dari rumah ini tapi aku harus meminta persujuan suami ku dulu... hee he suami??? suami abal abal ☺☺

20 : 30

Tumben jam segini kak Rayhan pulang biasa nya tengah malam atau bahkan hampir subuh tiba. Dia menghampiri ku yang sedang asik berseder di dashboard ranjang kamar bermain dengan Novel yang sedang ku baca, kak Rayhan menyodorkan kertas putih entah apalah itu

" Ini formulir universitas (GIU) General Islamic University biar keseharian mu tidak merasa jenuh dirumah seharian Ada jalur cepat juga atau istilah "Fast track" bisa di tempuh selama 2 th saja disitu ada program keperawatan, bisnis, hukum, dan kedokteran yang memiliki jalur cepat jika kamu berkenan silahkan pilih salah satu nya" Ucap nya panjang kali lebar kali tinggi seperti rumus fitagoras🤫🤭

aku menerima formulir yang ia berikan, syukurlah kak Ray mengerti keadaan ku tapi untuk fakultas itu aku jadi bingung mentang- mentag kak ray dokter memberi pilihan keperawatan dan kedokteran tapi tak apalah asalkan bisa fast track agar aku bisa membagi waktu antara kuliah dan sebagai istri .

Murasyahul ImamiyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang