Chapter 7

10.9K 481 2
                                    

Perhaps Love | Chapter 7

Playlist: Imagine Dragons - I Bet My Life

=-=

Menjadi tidak dianggap merupakan hal yang biasa bagi Kyra semenjak sepeninggalan mamanya di rumah ini. Namun pagi ini entah mengapa Riza terlihat perhatian pada Kyra, jujur dia benar-benar tidak suka dengan perlakuan mak lampir ini menyiapkan menu sarapan yang dia sukai, walaupun pada akhirnya rasa masakan Riza masih kalah dengan rasa makanan mama kandung Kyra.

"Tidak enak." Kyra mendorong piring yang berisi seporsi nasi goreng kampung lengkap dengan lauk ayam goreng, selepas itu dia meneguk segelas air putih.

"Jangan pernah lagi mencoba memasak masakan ini untukku," lanjut Kyra, dia berusaha berdiri beranjak dari ruang makan namun ucapan papanya langsung menghentikan gerakan Kyra.

"Habiskan makananmu, Kyra. Mama sudah cukup lelah menyiapkan semua in hanya untukmu."

Oh ayolah, bahkan perut Kyra memberontak karena hasil makanan Riza. Walaupun pada nyatanya masakan Riza enak, namun di mata Kyra masakan Riza tidak layak untuk dia santap. Mungkin karena hati Kyra belum siap menyantap makanan ini karena secara langsung Kyra bernostalgia dengan kenangan masa lalu ataupun memang Kyra tidak ingin harga dirinya turun.

"Siapa yang papa maksud mama?" tanya Kyra, dia sudah kembali di tempat duduk. Tangannya tergerak meraih sepotong roti dan juga selai.

"Sudahlah mas." Riza mengelus punggung Reno, menenangkan pria itu, "Kyra hanya butuh waktu."

Kyra memilih mengunyah roti yang dia buat sembari memutar bola mata jengah. Drama Riza tidak ada habis-habisnya, di depan Reno wanita itu berlagak seperti mama tiri yang tidak berdaya namun di belakang Reno malah berlagak bak mama tiri di film disney Cinderella.

"Dia sudah tidak berlaku tidak sopan padamu, sayang."

Riza menggeleng, "Aku tidak apa, sudahlah."

Kyra harus bertepuk tangan atas kerja keras Riza berakting saat ini, jika boleh Kyra akan memberikan piala penghargaan karena bakat akting Riza.

Riza secara tiba-tiba menatap Kyra dengan senyum yang tidak luntur di wajah, "Oh ya Kyra, hari ini kamu ke butik tente Lui diantar sama Aksa ya."

"Untuk apa ke butik tante Lui?"

"Disana banyak gaun yang cocok untuk pertunanganmu, kamu tinggal pilih gaun mana yang cocok untuk kamu pakai," balas Riza.

Kyra menghela nafas pelan, "Aku ada janji lain dengan seseorang."

"Siapa?" dengan cepat Reno bertanya membuat Kyra kembali menghela nafas pelan.

"Tumben papa perhatian."

"Jawab saja pertanyaan papa!"

"Salah satu pelanggan yang sering beli lukisan Kyra."

"Cowok?"

Kyra mengangguk.

"Gak boleh, kamu akan bertunangan sebentar lagi. Jangan sampai pertunangan kalian batal karena kamu ketahuan jalan sama cowok."

"Terserah, intinya untuk hari ini aku sibuk," balas Kyra hingga kemudian gadis itu berlari keluar dari rumah secepat mungkin, mengabaikan Reno yang berteriak memanggil namanya.

Perhaps LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang