Chapter 4

11.6K 502 3
                                    

Perhaps Love | Chapter 4

Playlist: Lauv ft. Julia Michaels -  There's No Way

=-=

Ini bukan kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini bukan kamarnya.

Kalimat itu terucap tepat dikala Kyra membuka matanya.

Seketika Kyra termangu sesaat, lalu setelah mendapat kesimpulan dari apa yang dia alami sekarang ini Kyra menoleh kepalanya dengan takut, menatap pria yang kini terbaring di sisinya yang kini membalas tatapan matanya pula.

Aksa?

"Good morning."

Good morning persetan! maki Kyra dalam hati.

Kyra menatap Aksa dengan tatapan tidak percaya, "Kita tidak melakukannya kan?"

Aksa terkekeh sembari menutup tubuh Kyra dengan selimut, hawa pagi ini begitu dingin bagi Kyra.

"Melakukan apa?" tanya Aksa setelah memperbaiki letak selimut Kyra, dengan cepat pula gadis itu merapatkan selimut yang dipakainya ketika menyadari sejak tadi jika Aksa melihat aset berharganya.

"Jangan sok polos dan katakan yang sebenarnya!" Kyra berteriak, begitu keras hingga membuat mulut Aksa sedikit terbuka, kagum dengan aksi gadis ini. Sepertinya tidak lagi gadis, karena sejak malam itu Kyra sudah berubah menjadi wanitanya.

"Kita melakukannya, kamu tau ketika seorang pria dan wanita dilanda nafsu yang sama mereka akan melakukan—" ucapan Aksa terputus ketika Kyra menutup mulut pria itu.

Oh ayolah, Kyra akan mengingat kejadian semalam jika Aksa terus melanjutkan ucapannya.

"Berhenti mengucapkannya." Kyra menghela nafas perlahan sembari melepaskan tangan dari mulut Aksa, "Bagaimana bisa aku bernafsu dengan pria yang baru kukenal?" pertanyaan itu langsung Kyra ucapkan dengan lantang membuat Aksa yang berada di sisinya tersenyum.

"Entahlah, aku hanya membantu ketika kamu hampir terjatuh dan abrakadabra kita melakukan hal itu dengan sangat panas," jawab Aksa diakhiri dengan kedipan sebelah mata.

Tanpa Kyra duga Aksa menarik pelan tubuhnya, mendekapnya begitu erat hingga dia tidak bisa berkutik sama sekali.

"Bagaimana jika aku hamil?"

"Aku akan bertanggung jawab."

Tidak, bukan karena masalah itu yang Kyra pusingkan. Tapi hamil karena pria asing? begitu rendah bagi seorang Abiyatama jika memang hal itu terjadi. Kyra bisa merusak citra keluarga mamanya yang sangat berpengaruh di masyarakat luas.

"Menjauhlah." Kyra mendorong tubuh Aksa, "Aku ingin pulang." dia merebut selimut yang membungkus mereka dan begitu leganya Kyra mendapati Aksa masih memakai celana jeans panjang.

"Aku meragukan itu nona Abiyatama."

Pandangan Kyra jatuh pada pakaian mereka yang berserakan di lantai, lebih tepatnya pakaian miliknya yang sobek akibat aktivitasnya bersama Aksa semalam.

Sial, double shit!, makinya lagi dalam hati.

"Kamu bisa meminjam pakaianku untuk sementara waktu."

Masalahnya adalah tidak mungkin Kyra pergi dengan hanya menggunakan pakaian milik Aksa.

"Apakah ada pakaian wanita disini?"

Aksa menggeleng.

"Kalau begitu bisakah kamu membelikanku pakaian yang layak."

"Give and take, apa yang akan kamu berikan jika aku melakukannya?"

"Aku sudah menyerahkan tubuhku, Jerk!"

"Oh ayolah sweet, aku hanya ingin mengulang aktivitas kita semalam." Aksa menarik tubuh Kyra jatuh dalam pelukannya kembali.

"In your dream, aku tidak mau."

"Sayangnya tidak ada yang bisa membantahku."

Tiba-tiba Aksa membekap mulut gadis itu dengan bibirnya ketika mendapati gerakan Kyra yang ingin membalas ucapannya. Kyra membelak kaget dan secara langsung mendorong tubuh besar di bawahnya ini. Namun tangan Aksa melingkar di pinggangnya dengan kuat seakan tidak membiarkan dia berkutik sedikitpun. Tangan sebelah Aksa menarik wajah Kyra semakin mendalamkan ciuman mereka.

Pada akhirnya pergerakan Kyra melemah, wanita itu membalas ciuman panas yang diberikan Aksa kemudian mengulangi lagi 'aktivitas' yang dimaksud pria itu barusan dengan menggebu seakan tidak ada hari esok untuk mereka berdua.

Pada akhirnya pergerakan Kyra melemah, wanita itu membalas ciuman panas yang diberikan Aksa kemudian mengulangi lagi 'aktivitas' yang dimaksud pria itu barusan dengan menggebu seakan tidak ada hari esok untuk mereka berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perhaps LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang