Bangchin Destiny Mate ( BTS - GFriend )

1.7

Saat ini GFriend mengisi acara akhir tahun. Tanggal 6 Desember, tengah malam nanti adalah ulang tahun Sowon, sejujurnya Sowon cukup was-was karena banyak wanita yang mendapat heat pertamanya di malam ulang tahunnya. Bisa berbahaya bila dia sampai mendapatkan heat pertamanya ditengah kerumunan idol seperti ini.

"Unnie kau sehat? Kau nampak pucat" tanya Umji melihat Sowon yang cukup pendiam malam ini.

"Ntah badanku terasa aneh" ujar Sowon pelan.

"Apa kau tidak usah tampil saja unnie?" Yerin mengusap keringat Sowon yang bercucuran.

"Tidak bisa, kita tidak mungkin mengubah formasi yang sudah kita latih, tidak apa-apa aku baik-baik saja" Sowon memaksakan untuk tersenyum.

"Mungkin aku butuh sedikit udara segar, aku akan keluar mengambil minuman" ucap Sowon.

"Kami antar"

"Tidak, kalian disini saja, aku tidak akan lama" Sowon sedikit berlari meninggalkan membernya, dia sungguh tidak ingin merepotkan membernya kali ini. Dia berjalan ke meja makan dimana memang sudah disediakan berbagai makanan untuk para guest star idol malam itu.

Sowon mengambil segelas air, dan ntah mengapa tiba-tiba badannya merasa limbung, seseorang dengan cepat menahan badannya dari belakang.

"Kau sehat noona?"

"Eunwoo! Terimakasih, tidak aku tidak apa-apa hanya sedikit pusing" ujar Sowon tersenyum dan seketika dia merasa ada hawa gelap mengitarinya, dia menoleh dan mendapatkan seseorang berdiri dikejauhan sana menatapnya tajam, dia Kim Seokjin, BTS baru saja mendarat dari Jepang dan langsung menuju tempat acara karena mereka juga menjadi salah satu guest star.

"Noona kau baik-baik saja?" Eunwoo masih menggenggam lengan Sowon erat. Sowon dapat melihat, dari ujung matanya, Seokjin, dari kejauhan menatap tajam kearah mereka.

"Ah aku baik, terimakasih, aku kembali dulu" Sowon sedikit membungkuk kemudian berlari kembali ke ruang tunggu GFriend, dia sengaja mengambil arah berlawanan dari tempat Seokjin berdiri, sungguh dia masih tidak ingin menemuinya.

"Sowon" suara familiar ini, Sowon tahu betul siapa yang memanggilnya, dia segera berlari lebih cepat, namun badannya yang lemah justru limbung dan dalam hitungan detik dia akan jatuh tersungkur.

Tuhan masih menyayangi nya, Seokjin dengan cepat menahan badannya agar tidak membentur lantai.

"Ya Tuhan, hati-hati, kau hampir terjatuh" ucap Seokjin lembut. Sungguh Sowon tidak ingin menoleh sekarang, namun Seokjin membalikan badan Sowon dengan cepat hingga mereka dalam posisi berhadapan.

"Hei buka matamu, lihat aku, Sowon, kumohon" Seokjin memegang kedua bahu Sowon dan memohon dengan lembut.

Perlahan Sowon membuka matanya dan menatap mata Seokjin.

Seketika waktu terhenti bagi mereka berdua, sungguh nuansa yang sangat hangat dan nyaman tiba-tiba mengalir dalam diri keduanya. Jantung mereka berdetak sangat kencang, perasaan yang tenang, namun berjuta kupu-kupu seperti menggelitik manja dalam perut mereka dan kedua lambang mereka bersinar dengan menimbulkan sensasi yang aneh namun sangat menenangkan.

"Astaga" Sowon menutup mulutnya dengan kedua tangannya, gelas minuman yang dipegangnya jatuh dan air berhamburan kemana mana, dia sangat menyadari apa yang sedang terjadi. Seketika Sowon mendapatkan seluruh tenaga nya dan segera berlari kembali ke ruang tunggu nya, meninggalkan Seokjin yang masih diam membeku ditempatnya.