1.9

2.7K 108 4
                                    

Sowon dengan cepat membenahi pakaiannya tanpa berkata apapun, Seokjin pun ikut membenahi pakaiannya dan sekarang mereka duduk terdiam di dalam mobil.

"Te- terimakasih" ucap Sowon singkat, dia lalu hendak membuka pintu mobil namun tangannya ditahan oleh Seokjin.

"Dengarkan aku" Seokjin menangkup wajah Sowon dan membuatnya memandang langsung kedua matanya. Mata Sowon sungguh cantik dengan warna coklat terang yang membuat Seokjin merasa terhisap untuk terus memandangnya.

"Aku tau kau mendengarku saat itu, tapi, aku sungguh tidak bermaksud seperti itu" Seokjin merogoh ponsel disaku nya, lalu nampak mencari sesuatu, setelah menemukannya, dia memberikan ponselnya kepada Sowon. Menunjukkan grup chatnya dengan beberapa orang, yang Sowon bisa membaca ancaman-ancaman dan hal-hal mengerikan yang akan mereka lakukan padanya apabila dia dekat dengan Seokjin.

"Aku memiliki beberapa sasaeng, yah fans fanatik, dia tidak segan menghancurkan wanita yang dekat denganku hanya karena dia cemburu, dia ingin meng claim ku, menjadikanku miliknya"

"Sungguh selama ini aku tidak ambil pusing dengan kelakuan mereka, karena tidak ada orang spesial yang kumiliki"

"Namun, semua berubah setelah aku bertemu denganmu. Aku takut kau terluka, sangat takut. Terpaksa aku berkata begitu, karena dengan menunjukkan bahwa aku tidak tertarik padamu, maka dia tidak akan mengincarmu. Aku tidak tahu cara melindungimu, karena kita tidak terikat hubungan apapun"

Seokjin menunggu Sowon selesai membaca ponselnya, kemudian menarik ponsel dari tangan Sowon dan membuat gadis itu kembali melihatnya. Seokjin kembali memandang kedua mata Sowon, tangannya mengusap peluh yang menetes di pelipis Sowon dengan lembut.

"Namun sepertinya caraku salah, justru aku menyakitimu, maafkan aku" Seokjin mengusap lembut kedua pipi Sowon.

"Kau.. jahat" Sowon terisak lemah, Seokjin merasakan sakit dihatinya melihat gadis yang adalah mate nya ini menangis.

"Maafkan aku, aku tidak akan mengulangnya lagi, maafkan aku" Seokjin menarik Sowon kedalam pelukannya dan mencium pucuk kepala Sowon dengan lembut.

Sowon hanya terdiam tanpa merespon apapun.

"Hei, kenapa kau diam saja" Seokjin yang menyadari hal itu melepaskan Sowon dari pelukannya, dia menggenggam kedua tangan Sowon dan memandang gadis itu yang menunduk dengan masih terisak.

"Tapi kau benar, aku tidaklah mungil"

"Kau lebih mungil dariku"

"Aku tidak manis"

"Kau sungguh manis untukku"

"Aku tidak menggemakan"

"Kau yang paling menggemaskan untukku"

"Aku seperti tiang listrik!"

"Tetaplah menjadi tiang listrik pribadiku, karena kaulah yang akan menjadi sumber energiku"

"Aku.."

"Kau sempurna apa adanya dirimu" Seokjin mengakhiri kata-katanya dengan mencium lembut bibir Sowon.

"Aku mencintaimu Sowon, bahkan dari sebelum aku tahu kau adalah mate-ku aku sudah jatuh cinta padamu"

"Bagaimana bisa" Sowon terkejut dengan pengakuan Seokjin.

"Entahlah, tapi yang aku tahu, aku sangat mencintaimu" Seokjin tersenyum dengan tulus.
"Maukah kau memaafkanku dan menjalani hidup takdir kita menjadi sepasang mate?" Seokjin berucap tanpa melepaskan padangannya dari kedua mata Sowon.

Sowon terlihat berfikir dan terdiam cukup lama.

"Hei, cepat berikan jawabanmu dalam hitungan 3, atau aku akan mencium mu lagi. Satu... Dua.." Sowon segera memberikan anggukan kecil dengan cepat.

Bangchin Destiny Mate ( BTS - GFriend )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang