1.8

2.9K 92 1
                                    

🔞 mature scene
🔞 skip these part dibawah 18thn












"Sowon kumohon" Seokjin masih terus menggedor pintu mobil. Dia berusaha mengintip kedalam kaca mobil Sowon, namun semua gelap, tidak terlihat apapun, dia hanya bisa mendengar suara desahan dan rintihan Sowon dari luar.

"Buka dalam hitungan tiga, atau kupecahkan kaca mobil ini" Seokjin tidak punya pilihan lain selain memecahkan kaca jendela mobil demi untuk meraih mate nya itu.

"Satu"

"Dua"

Click

Sowon akhirnya menekan kunci otomatis mobilnya dan dalam waktu kurang dari sedetik Seokjin segera masuk dan kembali mengunci mobil tersebut.

"Oh astaga, ya Tuhan" Seokjin memejamkan mata menghirup dalam aroma manis yang menguar dari tubuh Sowon, sungguh ini terlalu menggoda dan memabukkan, kejantanan Seokjin terasa sangat sesak dan seketika basah mengeluarkan caira pre-cum didalam sana meminta dibebaskan.

Seokjin menahan nafas saat melihat kearah Sowon. Gadis manis itu sudah dalam kondisi acak acakan. Dress nya terbuka menampilkan bra tanpa tali yang sudah sedikit terangkat sehingga gundukan miliknya mengintip setengah bagian. Dengan satu tangan yang berada diatas organ kewanitaannya yang masih tertutup celana dalam dan sebelah tangannya meremas dada nya sendiri. Seokjin berasa di ambang batas nafsu nya melihat pemandangan yang tersaji di depan matanya ini.

"So.. won"

"Egghhhh, pergi kau, aaahh" Sowon ditengah tersiksa dirinya karena heat yang dirasakan masih menyimpan rasa kesal atas perkataan Seokjin kala itu, dia menendang Seokjin dengan kaki nya, meski dengan tenaga yang sangat lemah.

"Tenanglah" Seokjin menarik Sowon kedalam pelukannya
"Dengarkan aku, semua yang kau dengar itu tidaklah benar, aku, aku akan menjelaskannya nanti, sekarang ijinkan aku membantumu menyelesaikan heat mu" ijin Seokjin kepada Sowon.

Sungguh Seokjin ingin menerkam Sowon segera saat ini, namun dia sadar gadisnya masih terluka olehnya. Karena itu dia berusaha kuat menahan dirinya. Meski bagian kecil ditubuhnya yang telah membesar dibawah sana sudah protes keras, ingin segera dikeluarkan.

"Tid- aahhhh" Sowon melengkungkan badannya dengan kencang, nampaknya dia sangat tersiksa dengan heat yang dirasakan. Sowon mendorong tubuh Seokjin dan kembali meremas dadanya sendiri.

"Sowon kumohon" sesungguhnya Seokjin benar-benar diambang batas gairah nafsunya, namun dia berusaha menahan karena dia tau mate nya masih sangat marah dan kesal kepadanya.

Tiba-tiba Sowon menarik kerah baju Seokjin mendekat padanya.
"Ini.. sakit.. bantu aku" mendapat lampu hijau dari Sowon, Seokjin langsung menjatuhkan badan Sowon di kursi tengah mobil.

"Dengan senang hati" Seokjin tersenyum lembut dan langsung menempelkan bibir tebalnya pada bibir tipis milik Sowon, melumat, menghisap, dan sedikit menggigitnya.

Seokjin menurunkan kursi mobil hingga Sowon berada pada posisi berbaring sekarang.

"Nnghh" lenguh Sowon dalam ciuman panas mereka. Seokjin sungguh tidak sabar lagi, kedua tangannya dia gunakan untuk membuka kancing dress Sowon satu persatu, dan menyingkapnya begitu saja. Gadis manis itu kini tinggal memakai bra dan celana dalam, yang sudah sangat basah.

"Oh shit" Seokjin melepaskan ciumannya hanya untuk melihat badan mate yang ditakdirkan untuknya ini. Tanpa menunggu lama Seokjin langsung melepas kaitan bra Sowon dan menyembulah dada padat dan sintal milik Sowon. Sowon segera menutup dada nya dengan kedua tangannya.

"Bodoh, jangan kau lihat" hei gadis manis ini masih memiliki rasa malu meski sedang dilanda gairan heat.

Seokjin sudah tidak dapat berkata-kata lagi. Diturunkannya kedua tangan Sowon yang menutupi pemandangan indah favoritnya dan langsung menggenggam keduanya, menggigit dan menghisap bergantian puting payudara milik Sowon.

"Aahhh, Seokjin ah" Sowon mendesah dan menjambak rambut Seokjin. Badan Sowon sudah penuh dengan kissmark saat ini, Seokjin terus mengigit dan menghisap setiap bagian tubuhnya.

Seokjin sungguh tidak tahan lagi, satu tangannya mengelus perut datar Sowon dan terus kebawah melepaskan celana dalam Sowon dan bergerilya hingga mencapai daerah intim Sowon yang sudah sangat basah.

"Sayang, kau basah sekali" ucapnya menggoda yang hanya dibalas desahan oleh Sowon. Dia kembali menghisap dada Sowon sedangkan tangannya bekerja dibawah sana.

"A-aaaaahhhh" Sowon sedikit menjerit saat Seokjin memasukkan satu jarinya kedalam kewanitaan Sowon. Sangat sempit. Sowon sama sekali belum pernah tersentuh pria manapun. Hanya beberapa menit jari Seokjin bermain didalam sana namun sepertinya dia sudah tidak sabar.

"Maafkan aku, aroma mu terlalu manis, aku tidak tahan lagi" Seokjin membopong badan Sowon mendudukan diatas pangkuannya, dia terus mencium bibir Sowon sementara kedua tangannya membuka resleting celana nya sendiri hingga menyembulah kejantanannya yang panjang, besar dan berotot mecuat mengenai perut Sowon.

"Oh, tamatlah aku" Sowon hanya bisa mendesah melihat benda yang sebentar lagi akan memasuki dirinya itu. Begitu besar, begitu panjang, dan berotot. Sowon hanya bisa pasrah berharap tubuhnya tidak akan terbelah setelah ini.

Seokjin mengangkat kedua paha Sowon dan memposisikan miliknya tepat di lubang kewanitaan Sowon.

"Tahan sedikit ya" Seokjin langsung mencium bibir Sowon dan dibawah sana dia menghentakkan dengan kuat kejantanannya keatas dibantu kedua tangannya yang menarik pinggang Sowon kebawah, dalam 1 kali hentakan seluruh kejantanannya masuk kedalam kewanitaan Sowon.

"Nnngggggggggghhhhhhhhhhhhhhhhh!" Sowon menjerit kesakitan namun tertahan oleh ciuman Seokjin. Badannya bergetar hebat, sepertinya dia merasakan sakit saat kewanitaannya dimasuki pertama kali, sedikit darah mengalir diantara penyatuan mereka.

"Sssh sssh, tidak apa-apa, setelah ini sakitnya hilang" Seokjin mengusap air mata yang turun di sudut mata Sowon.

"Nnggh gerak-kan" Sowon berkata dengan lemah. Dan Seokjin segera menggerakkan pinggulnya dengan perlahan.

"Sakit?" tanya Seokjin khawatir melihat wajah Sowon yang nampak kesakitan dengan menggigit bibirnya. Sowon hanya menggeleng cepat dan ini membuat Seokjin semakin menambah kecepatannya.

"Haahh hahhh, kau sempit sekali, nggghhh" Seokjin sungguh merasakan nikmat dimana kejantanannya dijepit erat oleh kewanitaan Sowon.

"Nnnnngghhhhh, hmmmppppp" Sowon hanya dapat mendesah, dia menggigit bahu bidang Seokjin dengan terus mengikuti permainan Seokjin meng in-out bagian intimnya didalam dirinya.

"A-aku, aku, pipis, aku mau pipis hentikan" Sowon nampaknya salah mengerti antara cum dengan pipis.

"Pipis saja, keluarkan, jangan ditahan" Seokjin justru makin mempercepat genjotannya.

"Pipis, aku pipis, pi- aaaaghhhhhhhhh" Sowon mendapatkan orgasme pertamanya, Seokjin merasa kejantanannya dibanjiri cairan Sowon dan semakin rapat didalam sana.

"Ahhh astaga ahh kau meremasku didalam, ah aku tidak tahan, ah" Seokjin mulai bergerak tidak karuan, dia menaik turunkan pinggang Sowon dengan sangat cepat sementara dibawah sana dia juga menggerakkan pinggulnya dengan cepat.

"A-aku mau ahh aku pipis lagi" Sowon merancau dalam desahannya.
"Keluarkan, keluarkan, arghh" Seokjin merasa sudah diambang batas dan kejantanannya semakin membesar dan berkedut di dalam Sowon.

"Aahhhhhh"

"Aaaaaaaaaa"

Suara keduanya bersautan secara bersamaan, mereka mendapatkan pelepasan terakhir mereka bersama-sama.

Sowon terjatuh diatas badan atletis Seokjin, dia mengatur nafasnya hingga beberapa menit kemudian dia tersadar.

"Apa yang kau lakukan?!!!!!!"

Bangchin Destiny Mate ( BTS - GFriend )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang