~5~

4.3K 291 14
                                    

Setelah hampir seharian, Namjoon dan kedua anaknya di rumah Yoongi dan pasti Yoonji sudah mengeluh karena biasanya hari libur ia tidur. Akhirnya Namjoon memutuskan untuk kembali ke rumah karena dia tau, bahwa anak-anak nya sudah kelelahan. Di mobil terasa sunyi, karena Namji yang tertidur dan Jeremmy yang hanya diam sambil menatap keluar kaca mobil.
Namjoon sengaja tidak memulai pembicaraan karena, mau bicara apa? Mungkin Jeremmy dan Namji sudah tidak nyambung. Maksudnya, sudah terlalu lelah untuk merespon pertanyaan.
30 menit berlalu, Namjoon akhirnya sampai di rumahnya. Namjoon masuk ke rumah bak istananya, dan memarkirkan mobilnya di tempatnya. Setelah memarkirkan mobilnya, dia mematikan mesin mobilnya dan turun dari mobil. Namjoon tidak tega membangunkan Namji yang sedang tertidur,akhirnya memilih menggendong Namji. Jeremmy? Ingat, dia tidak tidur tadi. Hanya, melamun. Jeremmy turun dari mobil dan berjalan di belakang Namjoon. Namjoon membawa Namji ke kamar nya dan tak lupa, Jeremmy yang mengekor Namjoon dari belakang.

***
Namjoon sekarang sedang duduk di ruang keluarga. Tidak melakukan apapun, hanya duduk dan memikirkan perkataan Yoongi di rumahnya tadi. Namjoon hanya mengulang kata-kata itu di benak nya.
Namjoon berfikir untuk mencoba mencintai orang lain dan berusaha belajar membuka hatinya untuk orang lain. Benar kata Yoongi, dia terlalu memaksakan perasaannya. Dia ingat pesan, Istrinya -Naeyon- sebelum menemui ajalnya bahwa Namjoon disarankan untuk mencari penggantinya untuk menutupi bahwa sang istri sudah tiada dan anak-anak nya tidak mengetahui itu. Tapi, apa? Namjoon belum membuka hatinya untuk orang lain sampai kedua anaknya sudah tumbuh besar.

Setelah melamun cukup lama, akhirnya ponselnya Namjoon berbunyi. Namjoon melihat layar ponselnya dan tertera sebuah nomor yang tidak ia ketahui. Namjoon mengangkat nya dan memulai pembicaraan.

"Yeobuseo?"

"Yeobuseo, Namjoon-ah? Apa kau mengingatku?"

"Nuguseyo?"

"Aku Hoseok...sahabatmu..."

"YAAA, kuda kau kembali!"

"Brengsek, kau masih memanggilku kuda ya_-"

"Hehehe, maaf...maaf...ada apa, Hoseok?"

"Tidak, aku hanya menelpon mu...apa kabar, Joon? Dan bagaimana keadaan Jeremmy dan Namji? Terkahir kali bertemu mereka masih kecil lho..."

"Ohh, aku dan mereka baik-baik saja. Hey, by the way...udah punya pasangan belum? Yah, siapa tau di Amerika ada selera mu...hehehe..."

"Hmmm, tuhan belum mempertemukan diriku dengan jodohku...di sini tidak ada selera ku Joon...aku lebih menyukai style Korea..."

"Huh, humor mu...kapan kau kembali ke Korea?"

"Aku sudah di Korea...baru tadi aku dari bandara. Sekarang aku sudah di rumah kok. Ohh, apa boleh aku ke rumahmu besok?"

"Owh, tentu boleh. Aku besok libur. Ambil cuti sih, heheh...aku ada di rumah...kau bisa ke sini..."

"Yoii, baiklah kalau begitu...see you tomorrow, Namjoon..."

"See you..."

Pip

Namjoon mematikan ponselnya dan tersenyum. Dia tidak menyangka bahwa temannya akan kembali ke Korea setelah beberapa tahun lamanya dia di amerika.

***
Tomorrow
In Jeremmy and Namji room

"Hoaammmm....hnggg... Oppa..." Namji menggeliat di atas ranjangnya. Namji mengusap matanya yang masih mengantuk. Namji duduk di ranjangnya dengan mata yang tertutup sebelah, dan dia sedang mengumpulkan nyawanya untuk kembali beraktivitas.
Namji menoleh ke ranjang Jeremmy di sebelahnya. Jeremmy masih tertidur dengan posisi memunggungi Namji. Namji masih bisa mendengar dengkuran halus dari sang kakak. Jeremmy masih dalam mimpinya. Namji yang memastikan nyawanya sudah terkumpul, akhirnya turun dari ranjangnya dan berjalan menuju tempat tidur Jeremmy. Namji naik ke tempat tidur Jeremmy dan mengguncang tubuh Jeremmy untuk segera bangun.

Mommy Jin || NJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang