~8~

3K 235 22
                                    

"Yoongi Hyung?!"














Jeremmy dan Namjoon menoleh kearah pintu utama mansion mereka yang tiba-tiba terbuka secara lebar dan menampakkan seorang Namja yang bertubuh kecil dan mungil dengan memiliki mata yang sipit dan mirip Yoongi.

" He is the same uncle Yoongi or don't tell me ... is Yoongi's uncle's son from the future? or maybe his brother? why have I never seen? " batin Jeremmy macam-macam.

"Nugu?" Ucap Namjoon kepada Namja di sana.

"Oh," dia membungkuk 90 derajat lalu kembali berdiri tegap. "Aku Min Woozi. Namdongsaeng nya Yoongi Hyung...aku bisa sampai ke sini karena mengikuti dia kemari...maaf atas kelancangan ku membuka pintu rumah mu sembarangan..." ucapnya kembali membungkuk.

"Namdongsaeng? Jinjja? Kenapa aku tidak pernah melihat mu?" Ucap Namjoon menatap Namja manis bernama Woozi itu.

"Karena aku tinggal di Jepang bersama Appa dan eomma dan mengurus perusahaan di sana..." ucap Woozi.

Dia berlari masuk ke dalam saat di izinkan oleh sang pemilik rumah yang tidak lain adalah, Namjoon sendiri. Woozi membantu Namjoon untuk membuat Yoongi segera tersadar dari pingsannya.

"Woozi Hyung sepertinya masih sangat muda..." ucap Jeremmy. Woozi menoleh dan tersenyum.

"Hehe, lumayan. Aku baru 19 tahun." Ucapnya.

"Woahh...berapa tahun Hyung berada di Jepang?" Tanya Jeremmy.

"Dari umur 15 tahun aku suda mengelola perusahaan di Jepang. Dan kalau soal sekolah aku masih sekolah jarak jauh..."ucap Woozi.

Tidak lama mereka berbincang, Yoongi mengerutkan dahinya pertanda ia sadar dan berusaha membiasi matanya dengan pantulan cahaya dari lampu di ruang tamu Namjoon. Yoongi bangkit sedikit sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Namjoon dan Woozi memegang tubuh Yoongi untuk membantu Yoongi duduk sambil bersandar.

"Yoongi-ah, Neoneun Gwaenchana?" Ucap Namjoon memegang pundak yoongi.

"Euggh...a-apa yang terjadi?" Tanya Yoongi.

"Samchon tadi datang ke sini dengan kondisi mabuk berat..." ucap Jeremmy.

"Aihh Yoongi-ah...berapa kali aku bilang jangan terlalu banyak mengonsumsi alkohol...atau kau akan masuk rumah sakit lagi..." Namjoon menatap Yoongi.

"Maafkan aku. Aku sedang banyak pikiran saat ini..." Yoongi menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa dan mendongakkan kepalanya keatas sambil memejamkan matanya dan memijat pelipisnya.

"Sebetulnya apa yang terjadi, Hyung?" Tanya Woozi.

Yoongi melirik dan melihat siapa saja yang ada di hadapannya.

"Woozi? Sedang apa di sini? Kapan kamu pulang dari Jepang? Kenapa tidak bilang aku?" Ucap Yoongi bertanya begitu brutal. Woozi hanya bungkam sambil menghukum bibirnya dan menunduk. Yoongi kembali pada posisi awalnya dan berkata "Maaf".

"Ceritakan kronologinya..." ucap Namjoon.

"Aku malas menceritakannya..." ucap Yoongi.

"So?" Ucap ketiganya.

" Aku di cium jalang secara sengaja. Dan Jimin salah paham..." Yoongi memijat pangkal hidungnya.

"Astaga...lalu bagaimana?" Namjoon duduk di sebelah Yoongi sambil menatapnya.

"Kami berdebat sangat hebat. Karena Jimin masih belum percaya. " Yoongi menatap langit-langit mansion.

"Siapa jalang itu?" Woozi mengerut.

"Wendy."

"H-hah? Siapa Wendy?"

"Besok ku jelaskan. Sebaiknya Yoongi istirahat dulu. By the Way, Jimin dan Yoonji kemana?" Namjoon menatap Yoongi.

"Mereka pergi ke rumah ibunya Jimin" Yoongi menunduk.

"Ya sudah, aku malam ini menginap di mansion Hyung. " Woozi membantu Yoongi berdiri.





⁞ ⵿🌨྅⃕ꦿ ⃛ ⃙ꪳ skip ⋆ ☄︎.·˚ * 🔭

Paginya setelah Namjoon mengantar Jeremmy dan Namji untuk sekolah dia langsung bergegas ke kantor karena ada rapat dengan Kim Corp yang tidak lain adalah Taehyung. Yah, pembahasan tentang project yang akan di buat oleh masing-masing perusahaan.

Namjoon langsung masuk ke ruang rapat dan di sana sudah ada Taehyung dan klien lainnya. Namjoon langsung saja memulai rapatnya karena ia tepat pada waktunya datang ke ruang rapat.

⋆ ☄︎.
·˚ * 🔭

Rapat usai 3 jam yang lalu. Taehyung dan Namjoon sedang beristirahat di sebuah cafe yang letaknya tidak jauh dari kantor. Hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk pergi ke sana.

"Hyung, tadi malam katanya ada yang ingin di bicarakan...apa yang ingin Hyung katakan?" Tanya Taehyung.

"Jimin dan Yoongi bertengkar." Ucap Namjoon.

"Owhh..." Taehyung bersandar pada kursinya.

Tak lama ia mulai mencerna perkataan Namjoon dan dia langsung membulatkan matanya.

"MWORAGO?! JINJJA?!! Omg...." ucap Taehyung sambil menatap Namjoon drama. Yahhhh walaupun agak lebay ya.

Namjoon hanya menggeleng dan tersenyum tipis.

"Kenapa bisa begitu? Apa yang terjadi?" Tanya Taehyung menatap wajah Namjoon dengan raut wajah kaget dan penasaran.

"Just to simple. Salah paham. Itu yang membuat mereka bertengkar." Namjoon meminum Mocha latte  miliknya.

"Salah paham? Salah paham soal apa?" Taehyung mengetuk-ngetukkan jari telunjuk panjangnya di meja.

"Yoongi di cium oleh—"

"Wendy. Ok. Aku sudah tamat soal orang yang sangat terobsesi dengan Yoongi Hyung." Taehyung memetik kan jarinya saat dia berhasil menebak.

"Yah...perempuan itu sama sekali tidak ada kapoknya... padahal kemarin sudah di bentak habis-habisan oleh Jimin. Bahkan sampai Jimin menembakan satu anak peluru dari pistol Yoongi..." ucap Namjoon menggeleng-geleng.

"Aduhh...kejadian yang mengerikan. Dimana saat bersamaan Yoonji dan Yoongi tersenyum bangga saat Jimin seperti itu..." Taehyung memijat pangkal hidungnya.

"Tapi, kalau misalkan Jimin sudah tau kalau Wendy itu sangat menyukai Yoongi...harusnya dia lumayan tidak heran. Dan bahkan dia juga percaya kalau Yoongi hanya mencintainya...but Why? Kenapa Jimin bisa semarah itu ke Yoongi...?" Namjoon menatap Taehyung dan sebaliknya. Tiba-tiba mereka saling tunjuk dan—

"OK KITA KETEMU NANTI MALAM!" Namjoon segera menjabat tangan Taehyung dan pergi.





















TBC

02.05.20

Kilat updet? Nih:v

Mommy Jin || NJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang