•Penegasan•

60 8 0
                                    

Cherly naik ke atas atap dan menemui Kenzo yang sedang sibuk memotret. Cherly berbasa- basi dengan menanyakan,

"Apa kamu sedang menunggu seseorang?" Tanya Cherly kepo.

"Aku sedang menunggu Aleta". Jawab Kenzo singkat.

"Dia tidak datang. Jadi dia mengirim ku ke sini," kata Cherly, berbohong.

"Dimana dia?" tanya Kenzo.

"Dia bilang aku orang yang cocok. Jadi..." Kata Cherly berbohong lagi.

"Dimana dia?" tanya Kenzo, sekali lagi.

"Kenapa sih kamu terus menanyakan dimana Aleta, padahal aku sedang berdiri di depanmu sekarang. Apa jangan2 kamu menyukai Aleta?" Tanya Cherly dengan kesal.

"Pikirkan urusanmu sendiri saja" Jawab Kenzo dengan sikap tidak peduli.

Lalu saat Kenzo berniat pergi. Tapi Cherly langsung menghalanginnya.

"Aku tahu kamu memberitahu semua orang bahwa aku adalah pacarmu. Tapi aku perlu memberitahu mu bahwa aku memiliki seseorang di pikiran ku. Bukankah kamu primadona sekolah? Ada banyak sekali pria yang memiliki minat padamu," jelas Kenzo dengan tegas.

"Apakah orang itu Aleta?" tanya Cherly

"Kamu tidak perlu tahu," balas Kenzo.

Cherly merasa kesal, dia menanyakan bagian mana dari diri Aleta yang lebih baik dari dirinya. Kenzo memegang tangan Cherly dan mengarahkan ke arah dadanya,
"Aku katakan. Semuanya yang ada disini, bukan untuk dibandingkan," tegasnya.

Didepan pintu atap. Kenzo menemukan surat yang ditinggalkan oleh Aleta dari masa depan. Lalu setelah membaca surat itu, dia langsung berlari.

Kenzo memecahkan kaca ruangan sejarah, dan masuk ke dalam nya. Lalu dia memanggil nama Aleta berkali2, tapi tidak ada jawaban. Jadi dia pun memanggil 'bakso' tapi tetap tidak ada jawaban. Kemudian dia menemukan Aleta yang pingsan di depan ruangan sejarah, karena tersandung mummy.

Selama sesaat, Kenzo memperhatikan wajah Aleta. Kemudian tanpa membangunkan Aleta, dia mendekatkan wajahnya dan mengecup pipi Aleta. Lalu disaat itulah, Aleta terbangun dan langsung berteriak, serta tanpa sengaja dia menendang kaki Kenzo.

"Ini aku. Aku . Aku Kenzo," kata Kenzo dengan cepat.

"Itu kamu. Oh... aku takut," kata Aleta, merasa lega.

"Aku selalu dipukul oleh mu, tidak ada yang terlewat. Kamu pandai dalam hal itu," keluh Kenzo memegang kakinya. Lalu dia meminta Aleta untuk tolong menariknya berdiri.

Kenzo menanyakan apa yang sedang Aleta lakukan di sini jam segini, dan Aleta menjelaskan bahwa dia sedang mengerjakan pr nya. Lalu Kenzo pun mengajak Aleta untuk keluar dengan cara melompat dari jendela, karena pintu sekolah terkunci.

"Berapa beratmu?"

"Apa kamu tidak tahu bahwa usia dan berat, keduanya adalah rahasia wanita," keluh Aleta.

"Kalau begitu hitunglah dengan rumus matematika, apakah aku dapat menangkap mu ketika kamu terjatuh," balas Kenzo.

Aleta lalu melihat keluar jendela. Dan Kenzo mendekatinya dari belakang. Kemudian saat tiba2 Aleta berbalik dan mata mereka berdua saling bertatapan, Kenzo mendekatkan wajahnya untuk mencium Aleta. Tapi sayangnya, moment itu langsung rusak, karena Aleta menampar wajah Kenzo.

"Ada darah," kata Aleta sambil menunjukan nyamuk ditangannya.

"Apakah ada nyamuk di musim ini?" keluh Kenzo.

Kenzo keluar duluan dari jendela, dan lalu dia mengulurkan tangannya untuk membantu Aleta, tapi Aleta menolak karena dia bisa sendiri, tapi pada akhirnya dia membutuhkan bantuan Kenzo juga.

Penjaga sekolah datang dan meneriaki mereka berdua dari jauh. Melihat itu, Kenzo pun menjelaskan bahwa dia akan melompat duluan, lalu dia akan menangkap Aleta dibawah nantinya.

"Baik. Kamu lompat duluan. Aku melompat nanti," kata Aleta.

Setelah melompat, Kenzo pun meneriaki Aleta dari bawah.

"Ayo Al lompat sekarang!. Tidak ada kata santai di saat ini," keluh Kenzo.

Ketika Aleta melompat, dia malah jatuh mengenai kaki Kenzo, sehingga kaki Kenzo keseleo dan dia tidak bisa berjalan. Lalu  Aleta pun mengambil gerobak di dekatnya dan menyuruh agar Kenzo duduk disana, kemudian dengan cepat dia berlari sambil mendorong gerobak tersebut. Dan Kenzo berteriak kegirangan sambil melemparkan daun2 kering didalam gerobak itu.

"Aku harus mempertimbangkan untuk diet," keluh si penjaga sekolah dengan kelelahan, karena dia tidak berhasil mengejar mereka berdua.

***
Alur Maju 3

Pagi hari. Aleta terbangun dan tersenyum senang. "Aku ingat hal itu. Aku bisa menulis ke masa lalu. Luar biasa," gumamnya. Lalu dia berlari secepat mungkin kembali pulang ke rumahnya.

Dirumah. Aleta mencari dan membuka buku catatan lamanya. 13 November 2007.

ALETATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang