Dalam perjalanan pulang ke rumah, Aleta berjalan menaiki anak tangga. Tapi karena kelelahan dan tidak kuat untuk berjalan lagi, maka dia pun terjatuh. Dan kotak tua yang dipegangnya itu terjatuh serta rusak.***
Dirumah sakit.
Saat terbangun,
"Aku ada dimana? Mengapa bisa disini?" Kata Aleta setengah sadar."Kamu ada dirumah sakit tadi aku menemukanmu pingsan ditangga" Jawab Angga teman pria Aleta.
Mendengar itu, Aleta langsung berdiri dan turun dari atas tempat tidurnya untuk mencari kotak tua miliknya. "Kotak kayu ku?"
"Kotak apa? Kotak apa sebenarnya?" tanya Angga dengan kebingungan sambil memegang kan tempat infus Aleta.
"Kotak yang Kenzo tinggalkan," jawab Aleta sambil mencari- cari.
"Aleta. Kenzo sudah mati!. Kamu harus menghentikan hal- hal aneh yang ada dalam pikiranmu Aleta.
Aleta, tenanglah. Kenzo Pradipa sudah mati. Dia sudah pergi. Kamu seharusnya tidak merusak diri sendiri, bisakah?" tanya Angga mengingatkan Aleta."Kamu selalu peduli padaku. Tolong. Mungkin ini yang terakhir kalinya bagiku untuk bisa memperbaiki kesalahanku? Kotak ini penting bagiku. Tolong bantu aku menemukannya. Tolonglah," pinta Aleta sambil berlutut memohon.
Aleta mencari- cari kotak tua itu disekitar lingkungan rumahnya, dia mencari sampai ke tempat sampah. Melihat itu, Angga tidak tega, dan membantu Aleta untuk mencari kotak tua itu. Tapi sayangnya, kotak tua itu sudah rusak. Namun Aleta tidak berputus asa.
Didalam rumah. Aleta memperbaiki kotak tua tersebut. Dan selagi Aleta memperbaiki kotak tua itu, Angga mengingatkan Aleta untuk berjanji padanya.
"Minumlah air hangat dan mandi. Lalu kita kembali ke rumah sakit. Atau aku akan membiarkan orang tua mu untuk membawa mu kembali ke rumah(kampung halaman/rumah orang tua)," jelas Angga sambil menyiapkan air hangat.Aleta menuliskan sesuatu di sebuah surat undangan kecil yang tampak sudah lama. Lalu dia memasukan kertas undangan itu ke dalam kotak dan menutupnya. Kemudian dia berdoa. Dan setelah itu, dia membuka kotak tua tersebut. Tapi Angga yang merasa heran melihat itu, dia langsung menutup kotak tua itu.
"Aleta kamu orang yang baik. Aku percaya padamu. Aku tanpa syarat mempercayaimu. Berikan padaku," pinta Angga, mungkin dia mengira Aleta sedang berkhayal.
"Kenapa kamu tidak percaya padaku?" tanya Aleta dengan histeris sambil memeluk kotak tersebut. Lalu dia duduk menjauh dan kembali berdoa lagi, kemudian dia membuka kotak tua itu secara perlahan.
Tapi berapa kali pun dia membuka tutup kotak tua itu, namun kertas undangan yang diletakannya di dalam tetap tidak menghilang. Dan Aleta pun menangis putus asa, air matanya menetes diatas kotak tua itu.
Melihat Aleta yang mulai menangis, Angga mengambil kotak tua itu dan menjauhkan nya dari Aleta, dan tepat disaat itu kertas undangan kecil itu muncul secara ajaib di hadapan mereka berdua. Dan Aleta langsung tersenyum senang, karena itu berarti kotak tua itu masih berfungsi.
Didalam kamarnya. Aleta membolak- balik kertas halaman pada buku catatan lamanya. Tahun 2007. Lalu dia mengambil sebuah kertas undangan kecil dan menuliskan sesuatu di atasnya. Dan akhirnya tiba2 Aleta tertidur.
Dengan perhatian, Angga memakaikan sweater di bahu Aleta agar dia tidak kedinginan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALETA
Teen FictionBercerita tentang kisah cinta Aleta Kiran Pratista dan Kenzo Pradipa yang saling menyukai lebih dari 10 tahun, namun Aleta tidak berani mengungkapkan perasaannya. Aleta tambah sedih ketika Kenzo meninggal dan tidak tahu perasaannya. Namun sebuah box...