Part 3

7.6K 798 336
                                    

DENIAL

Ps : Part kali ini benar-benar di luar dari timeline jalur cerita aslinya. Ditujukan untuk para pencari asupan seperti saya, hohoho. Selamat membaca! ~

.

.

.

-oOo-

.

.

.

Melihat apa yang terjadi sebelum ia berada di tempat itu, Akutagawa merasa malu. Bisa-bisanya kecerobohannya membuatnya berakhir di tempat itu. Bagaimana bisa kegiatannya menjaga--coret--mengawasi harimau jejadian membuatnya ditangkap basah dan dibawa ke Agensi tetangga, saingan Port Mafia.

Semua terjadi hanya karena ia sayang--coret--kasihan kepada musuh bebuyutannya ketika pria itu sama sekali tidak bertenaga untuk sekedar bangkit. Rasa iba menjalar di dalam ulu hatinya. Tanpa berfikir panjang langsung melemparkan sekaleng ocha yang dibelinya untuk menghilangkan dahaga. Setelah terjadi ia merutuk kesal. Begitu sadar seberapa bodohnya tindakan yang ia lakukan. Tapi bukan Akutagawa namanya jika ia tak bisa mempertahankan image cool mode batuk-batuk khas dirinya.

UHUG

Akutagawa terbatuk cool untuk yang kesekian kalinya. Dazai yang berada di hadapannya hanya terkekeh kecil yang berujung cekikikan seperti orang gila. Kunikida hanya menggelengkan kepala, mungkin saja partner tidak warasnya itu salah praktek bunuh diri yang berujung memakan tumbuhan beracun seperti sebelumnya. Jujur, kokoro Kunikida sudah lelah. Bagaimana bisa maniak perban yang jenius itu menjadi idiot di saat-saat menegangkan seperti ini. Sejenak Kunikida mengingat perjalanannya membuntuti Dazai sewaktu itu. Sampai saat ini ia masih terkejut mendapati fakta bahwa ternyata Dazai berhasil memikat hati salah satu eksekutif Port Mafia.

Kembali lagi pada kasus Akutagawa. Akhirnya agensi memutuskan untuk memanggil salah satu utusan Port Mafia untuk membahas hal ini bersama. Pasalnya, bos Fukuzawa bukan pakar cinta yang bisa menghentikan rasa posesif yang menggebu-gebu di hati salah satu anak asuh pasangan hidupnya itu. Ironi memang, sampai saat ini kedua belah pihak masih tidak mengerti bagaimana putih dan hitam bisa bercampur membentuk hubungan yang abu-abu. Mengapa ketua Fukuzawa ditakdirkan untuk takhluk kepada seorang dokter sadis seperti Mori.

Kembali lagi pada Akutagawa. Ia heran mengapa eksekusi terhadap dirinya tak kunjung dimulai. Sungguh orang-orang di agensi ini memang sepertinya senang menyia-nyiakan waktu yang cukup berharga baginya. Tak jauh darinya, terlihat Atsushi, sebut saja Jinko--panggilan kesayangan--coret--ejekan yang diberikan oleh Akutagawa semenjak pertama kali dia berjumpa dengan harimau jejadian itu--sedang duduk dalam keadaan bingung di meja kerjanya. Tampaknya manusia polos yang satu itu tidak tahu apa-apa. Dan sangat terkejut perihal kedatangan musuhnya.

CKREKK

Terdengar suara pintu terbuka. Sontak atensi seluruh manusia--anggap saja begitu--yang berada di ruangan tersebut beralih. Terlihat sesosok mungil--coret--kurang tinggi bersurai jingga, perlahan menyembul di balik pintu. Setiap manik yang melihat refleks mengikuti tiap gerak-geraknya. Mulai dari pemuda tersebut berjalan mendekat ke tempat di mana saat itu seluruh manusia berkumpul, hingga melepas sebuah topi yang tampaknya menjadi ciri khasnya.

"Yo, minna. Perkenalkan, namaku Nakahara Chuuya. Salah satu eksekutif Port Mafia, sama seperti Akutagawa. Orang yang ditunjuk oleh bos Mori untuk menyelesaikan kasus bocah itu." Jelas Chuuya secara simple namun rinci, sembari menunjuk ke arah Akutagawa.

Sesaat terjadi keheningan. Terlihat dari pandangan Chuuya bahwa anggota Agensi Detektif Bersenjata saling sikut menyikut satu sama lain. Tebakan Chuuya, mereka sedang menentukan apa yang harus mereka perbuat terhadap dirinya, dan siapa yang akan berkompromi dengannya. Lebih tepatnya, siapa yang berani memulai percakapan dengannya. Chuuya merasa wajar karena hanya segelintir orang saja yang pernah bertemu dengannya secara langsung. Pasti akan canggung.

DENIAL (Akutagawa x Atsushi - Bungou Stray Dogs) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang