Part 6

4.9K 563 113
                                    

DENIAL
PART 6

Ps : Dedicated to semua shipper akuatsu dan dachuu yang sudah saya kecewakan karena keterlambatan publish. Part kali ini melenceng dari kenyataan manga/anime bsd.

.

.

.

-oOo-

.

.

.

Pagi itu, Akutagawa terbangun lebih cepat dari biasanya karena mendengar terlalu banyak pergerakan yang terkesan terburu-buru. Manik onyx nya mengerjap pelan, berusaha menerima kehadiran mentari yang agak menyilaukan untuk dipandang.

“Jinko?” Panggil Akutagawa setengah mengantuk, namun tidak ada respon.

“Jinko?” Panggil nya, lagi, pada makhluk di kamarnya yang sedang sibuk sendiri, bergerak kesana kemari.

“Ah, kau sudah bangun? Aku izin pergi keluar dulu, ada panggilan dadakan dari Dazai-san.”

“Sepagi ini?” Alis Akutagawa terangkat naik sebelah.

“Kau tidak percaya padaku? Dazai-san baru saja menelepon dengan perintah untuk segera menemuinya menjalani misi rahasia.”

“Bukannya aku mencurigaimu. Hanya saja, apa kau yakin dia tidak sedang mengerjaimu?”

Atsushi menarik nafas dalam-dalam. Memutuskan untuk mengabaikan sepenuhnya omongan pria pucat tersebut dan meneruskan langkahnya keluar rumah, berangkat menuju lokasi yang sempat disebutkan oleh Dazai sebelumnya. Bukannya ia tidak pernah memikirkan apa yang dikatakan Akutagawa barusan. Sejujurnya ia juga memiliki firasat yang demikian. Namun lebih baik menemui orangnya terlebih dahulu, kan, sebelum berprasangka buruk lebih jauh?

Sebenarnya dalam hati Atsushi berharap bahwa seniornya itu memang benar-benar mengerjainya saja, sehingga ia bisa cepat menyelesaikan lelucon apapun yang dibuat seniornya kali ini dan kembali lagi ke kediaman Akutagawa untuk melanjutkan tidurnya yang terganggu. Merengkuh nyaman dalam pelukan pria jutek itu di balik selimut.

Tunggu, barusan ia berfikir tentang apa?

Kembali lagi pada kediaman Akutagawa. Pria yang ditinggal begitu saja itu mengusap kasar keningnya yang berkerut sebal. Lain kali ia akan membuat perhitungan pada mantan seniornya di Port Mafia itu jika pria itu akan secara tiba-tiba menculik Atsushi darinya lagi, batinnya.

Baru saja si sulung Akutagawa ingin kembali tertidur, indra penciumannya menangkap sesuatu dari meja kecil di samping ranjangnya. Maniknya memicing curiga. Ia tidak menyadari sudah berapa lama sebuah cangkir yang masih beruap panas itu bertengger di sana. Kemudian ia mendudukkan diri kembali di atas kasur sembari meraih cangkir tersebut dengan hati-hati dan menyesapnya sedikit, khawatir jika ternyata sudah diracuni. Namun setelah kopi itu memasuki kerongkongannya, ia dikejutkan dengan cita rasa menarik favoritnya. Heran, siapa yang mampu membuatnya selain dirinya. Adiknya sendiri bahkan tidak pernah bisa menyajikan kopi yang diracik sesuai dengan seleranya. Eksekutif Port Mafia itu pun merasa candu dan menyesap lagi.

Tepat ketika ia hendak meletakkan cangkir yang isinya tinggal setengah itu kembali, ia melihat sepucuk kertas di balik alas cangkirnya.

[Jika sampai sore aku belum kembali dan Gin-chan tidak ada di rumah, panaskan saja makanan yang aku siapkan di kulkas.

-Atsushi]

Setelah alisnya berkedut kesal, ia kembali berbaring dan melanjutkan tidur nyenyaknya tanpa berniat diganggu sampai sore hari. Persetan jika ada panggilan dadakan dari Bos Mori. Kenapa? Karena baginya pesan yang ditinggalkan partnernya itu cukup menggemaskan. Seperti seorang istri yang takut suaminya kelaparan. Mood pria itu meningkat drastis hanya dengan hal sesimple itu.

DENIAL (Akutagawa x Atsushi - Bungou Stray Dogs) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang